8. School

3K 438 110
                                    

Hi Guys!
Kalian kangen aku nggak?😡
Harap tandai apabila menemukan typo⚠️👌
Tekyu guys🌻
Happy reading and enjoy guys😚

_____++_____

Aneska sempat kaget dan sedikit risih kala semua mata terpusat padanya. Baru saja Aneska menginjakkan kakinya di halaman depan ASHS banyak siswa-siswi yang secara terang-terangan menatapnya.

Gila! Itu siapa woy?! Cantik banget.

Kiyowo aaaaa pengen karungin bawa pulang

Dih sok banget tuh cewek!

Itu anak baru ya? Kok aku baru lihat.

Auto insecure dah.

Ck, caper banget sih. Palingan juga cuma anak beasiswa.

Banyak pasang mata terpusat pada kedatangan Aneska belum lagi suara-suara yang secara terang-terangan mereka layangkan untuk Aneska. Aneska tak heran bila mana banyak siswa yang tak mengenalnya. Tubuh ini sebelumnya merupakan anak home schooling. Lalu, baru seminggu yang lalu mulai sekolah di ASHS, itupun jarang keluar kelas dan berinteraksi dengan anak-anak kelas lain.

Aneska saat ini tengah menyusuri koridor ASHS. Berbekal info yang ia dapatkan dari sistem, Aneska tengah berjalan menuju kelasnya. Sebelas Mipa 1 menjadi tujuan Aneska saat ini.

Ceklekk...

Pintu yang semula tertutup itu, kini sepenuhnya terbuka memperlihatkan tubuh mungil Aneska. Semua pasang mata menghentikan aktivitas mereka memfokuskan pandangan pada bibir pintu yang sudah memperlihatkan Aneska yang mulai berjalan memasuki kelas.

"Aneska?! Kirain guru ternyata kamu. Ngagetin aja sih." Ucap seorang siswi yang sedang menghitung uang di pojok kelas. Rosa, si bendahara kelas.

"Hehe, maaf ya kalau ngagetin." Maaf Aneska pada teman-temannya tak lupa dengan seulas senyum manis khas Aneska.

"Okay, aku maafin. Sekarang, bayar uang kas dong." Pinta Rosa sembari menghampiri meja tempat duduk Aneska.

"Berapa?" Tanya Aneska.

"Dua puluh ribu, Nes."

"Nih" ucap Aneska sembari mengulurkan selembar kertas berwarna hijau.

Pagi itu, pembelajaran berjalan lancar. Aneska bisa melaluinya dengan begitu mudah berkat kehidupannya di dunia nyata yang sudah pernah lulus pendidikan jenjang SMA belum lagi, di dunia ini Aneska memiliki poin kecerdasan yang cukup tinggi.

Tak terasa bel pulang sekolah berbunyi, murid-murid bersorak dalam hati waktu yang mereka tunggu akhirnya tiba juga.

"Aneska, jadi ikutan club karate kan?" Tanya Sharen teman sebangku Aneska.

"Jadi kok. Kemarin udah di daftarin sekalian sama ayah aku. Ini juga tinggal ganti baju." Ucap Aneska dengan senyum manis di wajahnya.

"Yaudah yuk, ikut aku. Kita cus ke lapangan indoor." Ajak Sharen.

Keduanya berjalan menelusuri koridor yang masih cukup ramai oleh anak-anak yang akan mengikuti ekstrakurikuler hari itu salah satunya adalah Aneska yang memilih mengikuti club karate.

Sehabis bel pulang sekolah dibunyikan, Aneska dan Sharen sempat berganti baju menggunakan baju karate terlebih dahulu. Saat ini keduanya sudah berada di depan gedung indoor olahraga ASHS. Dapat Aneska lihat, banyak sekali anak-anak lain yang sudah datang menunggu pelatih karate datang.

"Woah, banyak banget." Takjub Aneska.

"Haha, udah jelas itu mah. Dari aku kelas sepuluh, club karate emang paling banyak peminatnya. Banyak cogannya tau, mana ada kak Jay yang jadi senpainya." Jelas Sharen menjawab kekaguman Aneska.

CTRL+FTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang