21

4.7K 257 1
                                    

Keesokan harinya..

Aris masih memikirkan tentang perkataan Adele dalam tidur nya itu. Dia selalu menyangkal bahwa yang dikatakan Adele itu salah, dan hanya bunga tidur atau itu yang diimpikan nya. Tapi, dia masih ragu dan penasaran. Dia sangat penasaran, dan ingin menanyakan nya. Jadi, dia sedari kemarin tidak tidur karena terus memikirkan cara bertanya hal itu pada Adele.

Jadi, dia sudah buat janji sama Adele, bahwa jam 2 sore mereka akan ketemuan di sebuah cafe. Karena ya, sekarang masih weekend. Jadi tidak mungkin ada halangan.

----------------


Di tempat lain..

"Permisi pak, apa benar ini kampung Arang? (Nama kampung nya ngasal ya guys^_^)" tanya Aska pada seorang bapak-bapak yang sedang menyangkul tanah pesawahan di pinggir jalan.

"Ooh iya den. Kalo boleh bapak tau, Aden dari mana mau kemana?" tanya bapak itu ramah.

"Oh saya dari kota A pak, saya juga sedang cari seseorang.." jawab Aska.

"Kalo boleh tau, siapa ya den? Siapa tahu bapak bisa kenal." ujar bapak itu.

"Buk Susi pak." ujar Aska.

"Oohhh kalo buk Susi mah saya tahu den. Itu rumahnya di ujung gang ke tiga, di sebelah kiri yang ada kebun pisang nya." ujar bapak itu memberi arah.

"Ah makasih pak.. Ini sebagai tanda terima kasih.." ujar Aris sembari memberikan amplop putih.

"Ah gak usah den. Bapak kan hanya ngasih tau aja, gak melakukan apa-apa buat Aden." ujar bapak itu sembari menolak halus amplop putih itu.

"Gak papa pak, bapak kan sudah memudahkan saya mencari alamat buk Susi. Jadi ambil ini sebagai tanda terima kasih." ujar Aska lagi.

"Bapak iklhas den, gak papa. Lagi pula bapak kan cuma sekedar memberi tahu saja." tolak bapak itu lagi.

"Gak papa pak, buat anak sama istri bapak juga. Yaudah kalo gitu, saya permisi pak."  ujar Aska berpamitan pada bapak tadi, sembari memberikan amplop yang sempat di tolak oleh si bapak.

'Huh..! Ini semua demi bunda. Aku harus semangat!!' ujar batinnya menyemangati.

----------------


Di tempat lain..

Adele merasa ada yang aneh sama sikap Aris. Gak biasanya Aris mengajak ketemuan di sebuah cafe. Biasanya Aris akan langsung menjemputnya dan membawanya jalan-jalan dan makan-makan. Namun sekarang, dia hanya meminta ketemuan di sebuah cafe saja, bahkan dia mengasih kabarnya hanya lewat pesan saja. Biasanya kalo keadaan penting atau mendadak pun, Aris akan langsung menelpon nya.

Sekarang masih jam 10 pagi. Dia bingung harus melakukan apa. Dia pun memutuskan untuk pergi jalan-jalan ke mall. Ya, dia ingin membeli beberapa baju kerja, karena dia hanya punya 5 setel baju kerja saja.

Sesampainya di mall...

Dia dengan santai memasuki salah satu toko pakaian kerja yang sedang diskon. Dia dengan tenang memilih-milih baju yang sesuai seleranya, juga sesuai harga dan diskonnya. Setelah mendapatkan 4 setel pakaian kerja, dia membayarnya di kasir.

Setelah itu dia berencana berjalan-jalan dulu sebentar, melihat-lihat dulu, mungkin ada barang yang menarik.

Saat dia berjalan menuju stand penjual ice cream, dia bertubrukan dengan seseorang.

Brukh..!

"Awssttt...!!" pekik kedua wanita itu kesakitan. Karena p*nt*t mulus mereka malah mencium lantai.

AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang