Happy reading guys..!!
.
.
.
.
.Saat ini, Aska dan Adele sedang mencoba beberapa wahana dari yang biasa sampai yang ekstrim. Ya, keduanya sedang berada di taman hiburan kota A. Ketika keduanya akan mencoba wahana yang ke 4, Aris tiba-tiba datang dengan wajah kusutnya.
"Kalian ninggalin aku ya..!!" ujar Aris dengan wajah cemberut.
"Hehe.. habisnya kak Aris lama di kamar mandinya..😁✌️" jawab Adele.
"Aku tahu, ini semua gara-gara dia kan?!" ujar Aris menunjuk Aska.
"Enak aja Lo nuduh-nuduh gue!" balas Aska tak terima.
"Sudah-sudah kak Aris sama kak Aska jangan ribut disini. Mending kita main itu aja yuk!!" ujar Adele memisahkan keduanya.
Mereka pun pergi memainkan beberapa wahana dengan bahagia, ah mungkin hanya bagi Adele. Jika bagi Aska dan Aris, mereka ikut bermain dengan setengah hati. Setengah lagi bahagia untuk menemani Adele, setengah lagi nya mereka kesal karena ada Aska atau Aris yang mengganggu.
----------------
Di sisi lain..Butik bunda Nikita hari ini begitu banyak pengunjung. Bahkan para pekerja pun kewalahan. Sampai-sampai bunda Nikita harus ikut turun tangan langsung.
"Permisi Bu, ada kostumer baru yang ingin menemui ibu langsung. Beliau adalah seorang pengusaha dan Putrinya Bu.." ujar pegawai bunda Nikita.
"Mereka ada dimana?" tanya bunda Nikita.
"Sudah menunggu di ruang tunggu Bu." ujar pegawai itu.
"Yasudah, kamu bawa beberapa desain itu, dan ikut saya kesana." ujar bunda Nikita.
"Baik Bu." ujarnya.
----------------
Di sisi lain.."Ooh jadi ini tempat nya.. Lumayan juga." ujar seorang pria paruh baya, yang tak lain adalah Alex.
"Iya yah. Kata temenku juga, desain yang ada di butik ini selalu jadi incaran para model dan artis-artis tanah air termasuk luar negeri yah. Makanya aku mau lihat-lihat desainnya dulu." balas Felysia dengan wajah penuh senyum.
"Wah bagus it_-" ucapannya terpotong oleh suara getaran handphone nya.
"Ayah keluar dulu ya, ada yang nelpon." ujar Alex pada Felysia.
"Iya yah.." balas Felysia.
Setelah Alex keluar, tak lama bunda Nikita masuk.
"Selamat datang di butik Nikita Fashion nona..🙂" ujar bunda Nikita ramah.
Felysia tersenyum, dan terjadilah pembicaraan tentang desain baju dan sebagainya. Di tengah perbincangan tersebut, handphone Fely bergetar. Bertanda ada panggilan masuk. Dia pun segera menjawab.
"Hallo.."
"Iya hallo yah.."
"Fely, kamu sendiri dulu ya, ayah ada urusan penting yang tidak bisa di ganggu. Sebagai permintaan maaf ayah, kamu boleh memesan atau membeli baju apapun, nanti ayah yang bayar. Kamu hati-hati disana oke?! Daahh..!" Tuutt..!!
Felysia yang tadinya bahagia, kini jadi cemberut dan kesal.
'Kenapa sih ayah selalu saja gak ada waktu buat aku?!' ujarnya dalam hati.
Ia pun melanjutkan perbincangan nya dengan pemilik butik, yaitu bunda Nikita.
----------------
Di sisi lain..Saat di butik, Alex menerima panggilan dari para bawahannya. Mereka melapor, jika mereka sudah menemukan alamat rumah mantan istrinya. Sontak hal itu membuat Alex bahagia. Dia segera pergi ke alamat yang di kirim oleh para anak buahnya. Namun sebelum itu, ia tak lupa berpamitan pada putrinya.
Sesampainya di alamat tersebut..
Saat ini Alex berada di seberang jalan rumah mantan istrinya, Riana. Dia tak langsung pergi kesana untuk menemuinya. Dia akan mengawasinya terlebih dahulu. Dan menyuruh anak buahnya untuk mencari tahu, apakah rumah itu benar-benar rumah Riana atau bukan. Karena dulu dia juga sempat menemukan alamat rumahnya, namun ternyata mantan istrinya sudah pindah. Makanya sekarang, para anak buahnya sedang menanyakan siapa pemilik rumah itu pada para tetangganya.
*Riana adalah panggilan bunda Nikita sewaktu muda. Nama Riana diambil dari belakang namanya. Nikita Adriana.*
Hingga, 3 jam kemudian..
Sekarang sudah jam 11.26 AM. Dan Alex masih berada di seberang jalan memantau rumah Riana. Dia sudah mendapat laporan, bahwa memang benar rumah itu adalah rumah Riana. Atau sekarang dia sudah di kenal dengan nama Nikita. Alex berfikir..
'Pantas saja selama pencarian, tidak ada titik terangnya. Orang namanya juga Nikita, bukan Riana. Ya ampun, ternyata saya tidak kefikiran tentang itu ya?' ujar dewi batinnya.
Hingga tak lama kemudian...
----------------
Di sisi lain..Di taman hiburan, Adel, Aska dan Aris hendak pulang. Karena hari semakin siang, juga matahari semakin naik semakin panas. Dan kedua pria itu dengan lebay nya menyuruh Adel untuk pulang dan melarangnya untuk panas-panasan disana. Adel sempat protes, namun kedua pria itu dengan kompak berbicara..
"Jika kamu tak mau nurut, akan aku kurung di rumah! Gak boleh keluar sedikit pun!!" kompak keduanya.
"Ciee kompakaann..!! Ekhem-ekhem..!!" ledek Adel yang memang sudah kesal pada keduanya.
"Emang kenapa kalo kompak? Jika itu demi kebaikan mu, gak papa kita kompak. Ya gak calon Abang ipar?!" ujar Aris sambil merangkul pundak Aska.
"Apa-apaan Lo manggil gue calon Abang ipar? Emang gue mau jadi calon Abang ipar Lo? kagak ya..!!" balas Aska.
"Santai bang santai..!! Mending kita pulang saja yuk, sekarang sudah jam 11 siang nih." ujar Aris menghindari perselisihan konyol mereka.
"Yaudah yuk." balas Aska.
Mereka pun pergi ke tempat parkir, setelah itu, cuusss..!! mereka pergi ke rumah bunda Nikita.
Sesampainya di rumah bunda Nikita, Aris dan Aska berebut pintu mobil guna membukakan pintu untuk Adel. Namun Adel tak ambil pusing. Dia segera membuka pintu satunya lagi dan keluar lalu segera masuk kedalam rumah. Sedangkan Aris dan Aska, mereka hanya melongo melihat Adele yang sudah masuk kedalam rumah.
"Lo sih!!" tuduh Aska.
"Enak aja, elo kali!!" balas Aris tak terima.
"Elo atau gak gue restuin Lo!!" ancam Aska.
"Iya-iya gue, santai Bro.. Restuin lah.." ujar Aris langsung mengalah..
Namun tak lama...
"Aska?!" ujar seseorang hingga membuat Aris dan Aska menoleh.
"Ayah?" tanya Aska.
~~~
Next???
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis
FantasíaHai guys, maaf ya kalo cerita saya banyak hal² atau kata² yang aneh dan nyeleneh. Niatnya cerita ini mau saya revisi segala macamnya, tapi kalo semisal masih ada typo tolong tandain ya guys. Revisi berjalan lambat, saya revisi kalo ada waktu senggan...