28

3.5K 218 5
                                    

Happy reading guys..!!
.
.
.
.
.

Satu Minggu berlalu..

Hari ini adalah hari sabtu. Dimana pekerjaan Adele dan Aris sedang libur. Saat ini adalah waktu yang tepat untuk Adel dan Aris membicarakan hal siapa Adele yang sebenarnya. Pas banget bunda Nikita sedang ada di rumah. Karena biasanya walau sedang weekend, bunda Nikita masih pergi ke butik untuk memeriksa laporan para bawahannya. Namun jika hari Minggu, beliau akan benar-benar libur.

Saat ini mereka berdua sedang duduk tegang di hadapan bunda Nikita. Sedangkan bunda Nikita hanya biasa saja. Beliau sedang melihat-lihat majalah fashion. Namun karena suasana makin hening, bunda Nikita pun terheran-heran karena biasanya Aris maupun Adel akan mengajaknya bicara atau mengobrol.

"Kenapa pada diam sih? Ada apa nih?" tanya bunda Nikita yang melihat kedua manusia yang beda gender itu masih terdiam dan saling lirik.

"Hey ada apa? apa ada masalah?" tanya bunda Nikita lagi.

"Khem..!!" dehem keduanya dengan bersamaan. Mereka pun saling melirik.

"Khem begini Tante.. Kami mau membicarakan sesuatu yang sangat penting dengan Tante, tentang Adel." ujar Aris.

"Iya?" jawab bunda Nikita bingung.

"Begini bund, Adel mau jujur sama bunda.. Tapi bunda jangan marah ya.." ujar Adel hati-hati pada bunda Nikita.

"Emang mau ngomong apa?" tanya bunda.

"Tapi bunda janji dulu jangan marah.." ujar Adele.

"Ya tergantung.., Jika hal itu tidak keterlaluan bunda tidak akan marah." ujar bunda Nikita.

"Begini bunda. Sebenarnya.. sebenarnya.. Aku bukan Adele asli.." ujar Adele hati-hati sembari melihat raut wajah bunda Nikita. Melihat wajah bunda Nikita yang biasa aja, dan tak menunjukkan tanda-tanda sedang marah, dia pun melanjutkan.

"Sebenarnya aku adalah Zeline dari dimensi lain. Dimensi yang bernama bumi. Sama seperti di sini, disana juga sudah modernisasi. Aku berumur 24 tahun, seorang dokter umum di RS Kasih Bunda. Aku mahasiswi jurusan S2 kedokteran spesialis bedah. Saat aku baru pulang dinas malam, karena mengantuk, aku mengalami kecelakaan hingga mobilku jatuh ke jurang dan.. meledak.

Saat ku pikir akan meninggal, dan jiwaku masuk ke alam baka. Namun ternyata.. aku malah bangun di tubuh Adele, saat dia koma. Aku tidak tahu kenapa dan bagaimana? Tapi memang itu yang terjadi. Awalnya aku tak terima, dan ingin pergi. Namun, saat aku aku melihat tatapan bunda yang penuh kasih sayang.. Jadi aku gak mau pergi.

Aku tahu aku egois. Aku tau aku sangat-sangat egois ingin tetap di sini bersama bunda.. hiks..!! Tapi aku juga gak tau harus bagaimana bund.. Aku juga gak tau dimana jiwa Adele asli.. hiks..!! Dulu.. aku tak pernah merasakan yang namanya kasih sayang dari keluarga.. hiks..!! Aku bahkan tidak tahu dimana dan siapa ayah ibuku.. hiks..!! Saat itu aku berfikir, mungkin keluarga ku sangat membenciku hingga membuangku di tempat sampah...

Tapi.. Saat di sini.. Saat aku menjadi Adele.. aku tau bagaimana perasaan seorang anak yang di sayangi dan di lindungi oleh ibunya. Aku tahu apa yang namanya di sayang seorang ibu.. hiks..!! Aku minta maaf bund.. Aku sudah masuk ke tubuh anak bunda tanpa izin.. hiks..!! Kalo bunda mau marah.. mau ngusir aku.. Aku terima bund.. asal bunda maafin aku..😟🙏🙏" penjelasan Adele.

Sedangkan bunda Nikita, beliau hanya diam dengan setitik air mata yang jatuh ke tangannya. Seakan tak mampu berkata-kata. Tak lama.. Beliau memeluk Adele dan...

"Maafkan bunda nak.. huhuhuuu..!! bunda tidak pernah mengerti perasaan kamu saat kamu di sana.. hiks..!! Sebenarnya bunda juga punya beberapa rahasia. Dan salah satunya.. Sebenarnya jiwa kamu yang dari dimensi yang kamu sebut bumi adalah jiwa anak kandung bunda.. hiks..!!" ujar bunda Nikita.

"Maksudnya Tan/bund?" tanya keduanya.

Bunda Nikita pun melepaskan pelukannya dari Adele, dengan wajah serius dia bercerita.

"Sebenarnya.. Waktu Adel lahir.. Bunda kedatangan seorang kakek-kakek yang entah datang dari mana dan bagaimana.. Beliau bilang.. Jika bunda ingin menjauhkan kamu dari takdir yang buruk, bunda harus memindahkan jiwamu kedunia lain, atau bisa di sebut dengan dimensi lain. Tapi bunda harus melakukan ritual pertukaran jiwa.

Karena bunda mau menjauhkan mu dari takdir buruk itu, bunda pun melakukan ritual itu. Beliau juga bilang, jika suatu hari sifat dan sikap mu berubah, itu berarti kamu sudah kembali. Dan benar saja. Setelah bangun dari koma, semua sifat, sikap dan kebiasaan mu jadi berubah semua. Dan saat itu bunda sangat bahagia. Putri bunda sudah kembali. Jadi bunda minta maaf jika kamu mengalami kesulitan di sana..." ujar bunda Nikita panjang lebar.

Adele yang mendengar itu bingung sekaligus bahagia. Berarti, selama ini dia punya keluarga?

Sedangkan Aris, dia semakin pusing. 'Apakah ini nyata atau aku yang sedang bermimpi?' tanya Aris dalam hati.

"Bunda gak usah minta maaf.. Seharusnya Adel yang minta maaf dan berterima kasih sama bunda. Adel sangat bahagia..! Ternyata Adel punya keluarga..! Adel sudah punya bunda..!!" ujar Adele bahagia sambil memeluk bunda Nikita.

Mereka berpelukan dengan haru biru. Sedangkan Aris, dia bagaikan seonggok patung yang tak terlihat. Dia hanya diam melihat keduanya tanpa mengganggu moment keduanya.

----------------


Di saat yang bersamaan..

Aska di marahi habis-habisan oleh ayahnya. Karena, dia sudah merahasiakan tentang keberadaan mantan istrinya. Ya, memang Aska sudah tahu kalo bundanya ada di kota A, namun dia tidak tahu pasti dimana bundanya berada. Selama satu Minggu ini Aska habiskan untuk mencari bundanya, namun hasilnya tetap sama. Nihil.

Malah dianya yang ketahuan oleh ayahnya dan dimarahi habis-habisan. Namun bukan Aska namanya kalo tidak melawan.

"Memang kenapa yah kalo Aska ngasih tahu atau nggak ngasih tahu? Sama aja kan Aska maupun ayah belum tentu dapat menemukan bunda. Dan alasan ku tidak memberi tahu ayah karena, aku gak mau yah.. Aku gak mau bunda mengalami hal yang sama seperti dulu lagi. Aku mau bunda bebas memilih hidupnya. Jika beliau tidak mau kembali lagi, Aska akan tetap menerima nya. Dan Aska tahu, Aska tahu jika bunda sudah di temukan ayah pasti ingin meminta bunda untuk kembali kan?!" ujar Aska pada ayahnya.

"Bukan gitu Aska.. Ayah tahu ayah salah, ayah hanya ingin meminta maaf kepada bundamu saja. Apa kamu tidak ingin kita bersama lagi? Jika bundamu tak ingin bersama ayah lagi, ayah ikhlas Aska. Mungkin itu adalah hukuman buat ayah yang sudah nyakitin hati bunda." Alex.

"Oke yah, aku pegang omongan ayah. Jangan pernah ingkar!" balas Aska berlalu pergi meninggalkan ayahnya di ruang tamu.

"Maafkan ayah Aska.. Ayah tahu ayah salah.." monolog Alex sendu.

~~~

Next👉👉

AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang