43

2.6K 123 1
                                    

Happy reading guys...!!!
.
.
.
.
.

Hari demi hari Adel lewati dengan tenang dan damai. Dia bahagia karena dia memiliki keluarga yang benar-benar menyayanginya. Ya, setelah kejadian itu, Alex memperkenalkan Adele dengan Felysia. Adel tidak terlalu kaget akan hal itu, karena memang dia sudah tahu. Dan dia juga bahagia, ya bahagia karena bisa bersaudara dengan pemeran utama wanita yang sangat dia sukai. Walau ia dan Felysia beda ibu.

Felysia juga menerima Adel dengan baik. Dengan begitu bahagia, Felysia menemani Adel berkeliling mansion nya dan bercerita ini-itu. Adel yang melihat antusias dari Fely merasa senang. Ya, seperti saat ini. Saat ini Adel dan Fely sedang duduk dan mengobrol di taman belakang.

"Kak Adel, Fely gak nyangka loh ternyata Fely punya kakak perempuan. Kak Adel tau gak? Dari dulu Fely tuh merasa kesepian setiap Fely berada di rumah. Kakak dan ayah selalu pergi bekerja, tanpa memperhatikan Fely. Saat Fely dengar dari ayah bahwa Fely punya kakak perempuan, Fely sangat senang sekali. Jadi Fely ada teman di rumah." ujar Felysia pada Adele.

"Mulai sekarang kamu gak akan kesepian lagi Fely, karena ada kak Adel. Tapi kak Adel tidak akan tinggal di rumah ayah. Kak Adel kan tinggal di rumah bunda, jadi jika kamu kesepian datang saja ke rumah bunda ya." ujar Adele dengan lembut pada Felysia.

Sejujurnya Adele sangat senang juga sedih melihat Fely. Ya, dia senang karena dia bisa terus berdekatan dengan tokoh favoritnya. Namun juga sedih. Ya, dia sedih karena kisah masa lalu Fely sama seperti Adel. Fely yang tidak memiliki ibu sejak lahir, selalu mengharapkan kasih sayang dari ayahnya yang selalu sibuk bekerja. Dia juga selalu mengharapkan perhatian dan kasih sayang dari kakaknya, namun dia selalu di abaikan oleh kakaknya. Bahkan Adel pun tidak tahu kenapa kakaknya selalu mengabaikan Fely. Bahkan saat Adel dan Fely di kenalkan oleh ayahnya, Aska malah acuh dan pergi.

Jadi dia semakin yakin jika semua cerita dan adegan yang ada di novel tentang keluarga Fely, memang benar sudah terjadi. Yang membedakan dengan hal yang sekarang adalah, dia yang menjadi saudara Fely dan Aris yang melamarnya. Bahkan Adel pun sempat ragu dengan Aris. Jika dunia ini mengikuti alur novel, berarti Aris akan menikah dengan Fely, dan Adel merasa sedih membayangkan itu terjadi. Namun Adel yakin dengan sifat Aris. Dia adalah tipe seorang pria yang setia. Semoga saja Aris benar-benar mencintainya, tapi bukan seperti adegan dalam novel.

"Makasih kak..☺️" ujar Felysia dengan senyum manisnya.

----------------


Di lain tempat, Alex melihat keakraban Adel dan Fely. Dia merasa bahagia jika keduanya akur seperti itu. Dia berjanji, akan memberikan kasih sayang pada Adel juga Fely seperti yang keduanya harapkan. Karena memang dari dulu, Alex selalu mengabaikan Fely. Jadi, dia ingin menebus hal itu pada kedua putrinya sekarang.

"Khem.. Andai saja aku dan Riana bersatu lagi.. Mungkin keluarga kami akan utuh dan bahagia. Memiliki seorang putra yang dewasa, tagas dan bertanggung jawab, dan memiliki dua orang putri yang sangat cantik, manis dan imut. Itu adalah kombinasi yang sempurna. Di tambah lagi dengan diriku yang tampan dan Riana yang cantik. Pasti kel_-" Hayalan Alex terpotong dengan suara di belakangnya.

"Jangan berharap lebih yah. Bagaimana pun ayah telah membuat kesalahan di masa lalu. Juga, dari dulu sampai sekarang, aku tidak akan pernah bisa menerima Fely, putri dari perempuan j*l*ng itu!" ujar Aska, setelah itu dia keluar menemui Adel.

"Aska.. Ayah tahu ayah salah, ayah tahu perempuan itu salah... Tapi kenapa kau membenci dia yang bahkan tak tahu apa kesalahannya. Ayah hanya berharap kau tidak membenci gadis lemah dan baik seperti Fely. Dia tidak tahu apa-apa tentang kesalahan ibunya..." lirih Alex.

----------------


Di sisi lain..

Aris begitu merindukan Adelenya. Semenjak hari itu, dia jadi jarang bertemu dengan Adele. Di karenakan banyak kerjaan plus setiap dia mau bertemu dengan Adel, dia selalu di cegah oleh Aska. Dia bilang..

"Itu adalah hukuman karena lo sudah cari gara-gara dengan gue kemarin. Jangan temui adek gue sebelum Lo memanjat 100 pohon mangga yang berbeda-beda dan memetik buah mangga dari pohonnya langsung! Setelah itu berikan ke gue!! Sekarang Lo pergi dari sini, cepat!!" ujar Aska dengan wajah pongah.

'Sialan!! Jika bukan karena Adel, aku tidak akan pernah melakukan hal ini. Lihatlah calon Abang ipar, suatu hari aku pasti akan membalas mu, hehehe...😁' ujar batin Aris.

"Kenapa senyum-senyum? Jangan berfikir aneh-aneh Lo, cepat pergi dan laksanakan hukuman Lo. Oh ya, setiap Lo udah manjat dam memetik mangga nya, Lo dokumentasi kan dengan foto atau video, terserah Lo. Asal saat Lo bawa 100 mangga itu, Lo juga harus bawa dokumentasi nya!" ujar Aska lagi.

"Oke siap laksanakan calon Abang ipar!! Asal... Setelah semua hukuman telah gue selesaikan. Lo harus restuin gue! Mau tak mau, rela tak rela, Lo harus restuin gue!! Deal??!!" ujar Aris sembari mengulurkan tangan.

"Oke!! Deal!!!" ujar Aska sembari menerima uluran tangan itu.

Setelah kesepakatan itu, Aris kira manjat pohon dan mengambil mangga yang paling pucuk itu gampang, ternyata susah. Sangat susah. Di tambah lagi dengan pekerjaannya yang semakin lama semakin menumpuk. Juga dengan organisasi Mafia nya. Para anak buahnya selalu mengabari jika organisasi Mafia Golden Rose mulai bergerak lagi. Jadi, setiap pemikirannya terpecah belah.

"Aahahahahaaahhh... !!!! Mommy tolong Ariiss...!!!" teriakan frustasi Aris di dalam kantornya.

"Ada yang bisa saya bantu bos?" ujar Asisten Max.

"Aaahh?!! Kapan Lo ada disini Max??" tanya Aris yang kaget melihat Max sudah berada di dalam ruangannya, dan melihat tingkah konyolnya.

"Saya sudah sedari tadi bos." ujar Asisten Max dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Khem..!! Anggap saja apa yang kamu lihat tadi tidak ada, oke!!" perintah Aris.

"Baik bos!!" ujar Asisten Max tegas.

Aris pun melanjutkan pekerjaannya kembali dengan sedikit perasaan malu, karena sudah bertingkah konyol di depan Asistennya.

~~~

Next👉👉

AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang