Chapter 10: I'm Real

1.1K 233 26
                                    


(Name) menghentikan langkahnya begitu mendengar suara seseorang dari sampingnya. Bayangan gelap menutupi sosok orang yang tengah menodongkan pistol kearahnya.

Sial, siapa it-

"(Name) ...?"

Hm? Apa dia barusan ...

(Name) menoleh dan pistol yang mengarah padanya dijatuhkan ketanah. Orang dibalik bayangan itu berdiri. Dari dalam bayangan, ia keluar dan sinar dari cahaya bulan yang menyelinap dari celah akhirnya memperlihatkan sosoknya.

Suara botol-botol kaca yang tak sengaja tertendang adalah satu-satunya suara yang memenuhi ruangan. (Name) mematung hingga akhirnya orang itu berdiri didepannya.

"Apa aku bermimpi sekarang?" Suara berat dan serak itu terdengar jauh berbeda dari yang Ia kenal. Tangan orang itu terulur dan mengelus pelan pipinya. Terasa kasar, berbeda dari yang ia ingat.

"Apa alkohol segitu kuatnya sampai aku bahkan bisa menyentuhmu?"

***

Aku kehabisan kata-kata. Bibirku terkunci rapat;

Sosoknya yang didepanku sungguh berbeda dari yang ku ingat jelas. Apa ini dirinya yang dari 12 tahun kedepan? Apa yang mengubahnya sampai terlihat seburuk ini?

Bau alkohol yang kuat, tangan yang kasar, dan tatapan kosong dimatanya. Ini tak pernah terbayang sekali pun oleh ku.

Sosoknya yang kekanakkan dan periang. Kini menjadi orang dewasa yang terlihat ingin mengakhiri hidupnya kapan saja.

"Manjiro."

Tangannya berhenti mengusap pipiku dan senyum tipis terbentuk dibibir itu. "Bahkan suara mu terdengar begitu nyata ... aah aku tak yakin masih waras atau tidak sekarang."

Ada banyak hal yang harus kulakukan. Tapi sebelum itu, aku harus melakukan sesuatu pada Manjio yang terlihat seperti orang aneh sekarang.

"Manji, mungkin kau mengira aku itu- Kya!"

Bruk

"Haha, aku suka melihat bibirmu saat kau berbicara (Name)-cchi."

...eh? Situasi macam apa ini?

Aku tak bisa menggerakkan tubuhku. Manjiro menahan kedua tangan ku dan tubuhnya menekan ku-

Sial?!? Situasi macam apa ini?!??!?

*

Panik, kau panik saat ini. ya, meski itu hanya terlihat jika Mikey bisa melihat isi pikiran mu. Diluar sana kau masih menjaga ekspresi netralmu sambil mempertanyakan tindakan macam apa yang sedang dilakukan Mikey pada mu.

"(Name)-cchi, aku sangat merindukan mu loh. Apa kau tak merindukan ku?"

Merinding menjalari tubuhmu ketika Mikey berbisik ditelinga mu. Sial, aku belum siapkan hati untuk ini.

"Ma-Manji, bisa kau tenang dan menjauh dulu?"

"Dan membiarkan mu pergi lagi? gak mau."

"Mikey, menyingkir dari ku sekarang, ini peringatan terakhir." Kau tak main-main sedikit pun. Berada 'dibawah' sini sama sekali tidak menyenangkan bagimu. Ini hanya mengingatkan mu pada hal yang tak ingin kau ingat sedikit pun.

Keringat dingin sudah mulai menglir dari keningmu. Jantungmu berdebar cepat dan kau mulai kesulitan bernafas.

Tidak, aku tak boleh panik sekarang-!

"Mikey!" Kau meneriakkan nama panggilannya; ketika bibir kasar milik Mikey menyentuh leher milikmu. Membuat mu merinding dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Happy Ending For You  (Tokyo Revengers x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang