Chapter 30: Night Walk

435 99 16
                                    

Hewooo~

Ga tau kenapa, tapi sepertinya aku pengen post lebih banyak chapter dalam waktu dekat karena sebentar lagi akan mengalami hari super sibuk lainnya TvT

Mungkin kedepannya Isa akan double update? Dan kemungkinan besar dini hari :v

Tahu gak sih? Aku beli paket 9 GB dapat bonus 30 GB tapi cuman buat jam 1 sampai 5 pagi :'D

30 Gb bruh ... sebagai orang yang benci sekali mumbazir, mana mungkin aku meninggalkannya begitu saja?!

Ya~ selagi sempat aku ingin segera menamatkan cerita ini!

Endingnya udah dapat, tinggal diketik doang :v

Maa~ ku harap kalian masih akan menyukai cerita ini sampai akhir!

Kalau begitu, selamat membaca!

.

.

Enjoy

.

.

-"Aku lapar"

"O-"

Tut

Panggilan langsung diputus begitu saja oleh pihak lain. (Name) menghela nafas lalu menyiapkan makanan dalam kotak bekal kemudian digantungnya kotak bekal itu digagang pintu luar rumah.

Tak berselang lama (Name) lalui dengan membaca buku, suara motor bisa terdengar dari luar. Diam-diam gadis itu berjalan kepintu dan mengintip dari lubang intip. Surai hitam legam panjang terlihat. Ia hanya diam didepan pintu tanpa melakukan apa pun sebelum akhirnya mendengus.

Digantinya tempat makan kosong dengan kotak makanan yang tergantung dipintu lalu langsung pergi dari sana. Selang beberapa lama, (Name) keluar dan melihat kebawah. Merasa tatapan kearahnya, Keisuke menengadahkan kepalanya.

(Name) tanpa kacamatanya tengah menatap Keisuke, begitu pula sebaliknya. Tak ada kata yang diucapkan. Mereka hanya saling pandang sebelum Keisuke memutusnya lebih dulu dan pergi dari sana.

Ia mendengus lalu masuk, tak lupa diambilnya kotak makan yang sudah kosong kembali masuk kedalam rumah.

Senyum kecil terukir ketika melihat kertas pesan kecil yang ditulis dengan tulisan tangan yang jelek.

[Arigato]


***


Ibu hampir pingsan begitu tahu Keisuke kabur dari rumah. Ya, salah ku juga terlalu blak-blakkan bilang padanya begitu ia pulang. Padahal ibu habis bekerja keras dan kelelahan, tapi aku malah menyambutnya dengan kabar tidak menyenangkan ...

Tapi bukan salah ku juga kan Keisuke kabur dari rumah?

Dan hari ini pun ibu terlihat pucat dan lemas, pasalnya si bodoh Keisuke itu –anak laki-lakinya– yaitu saudara kembar ku sendiri belum pulang seminggu lamanya.

"Apa dia makan dengan baik?"

"Kapan Keisuke akan pulang?"

"Apa yang harus kukatakan pada sekolahnya???"

Pertanyaan-pertanyaan macam itu sudah berkali-kali dilempar oleh ibu. Dan tentu saja sebagai satu-satunya tempat cerita ibu dirumah, aku menjadi korbannya.

Aku hanya bisa tersenyum miris lalu mendudukkan diri disamping ibu. "Ibu, Keisuke sudah besar. Dia bisa menjaga dirinya sendiri." Kata ku.

Menenangkannya seperti ini adalah satu-satunya yang bisa ku lakukan. Ibu hanya bisa menghela nafas lalu tersenyum tipis sebagai balasannya.

Happy Ending For You  (Tokyo Revengers x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang