Chapter 39: Conclusion

349 75 10
                                    

I am back yuhuu~

.


.


.




"Ini adalah jimat... dari hari kami membentuk geng kami..."

Mikey mengangkat kepalanya saat air mata mengalir dari matanya. "Aku tidak menciptakan Toman, tapi Baji...

Kalau salah satu dari kita terluka, kita semua akan melindunginya. Aku mau geng yang semua untuk satu, dan satu untuk semua. Itu prinsip dasar geng kita."



"Akhirnya kau ingat."


Sontak seluruh mata mengarah padanya. Mikey menolehkan kepalanya dan matanya bergetar melihat Keisuke disana.

"Mikey."

Chifuyu yang memapahnya ia dorong menjauh. Keisuke berjalan lemah dengan darah dimulutnya. Lukanya dalam, dan dia yang paling tahu itu. Perawatan yang dilakukan (Name) dan kedua temannya hanyalah perawatan sementara untuk menahan darahnya tidak keluar lebih banyak.

Terima kasih berkat dirinya sendiri sekarang lukanya terbuka dan membuat perban yang dipasang diatas lukanya berdarah.

Tapi ia malah tersenyum dan memandang kedua temannya yang terlihat kacau balau disana.

"Terima kasih sudah marah besar. Demi diriku."

Setiap langkah yang diambil seperti ditusuk berkali-kali. Keisuke tertawa, sedikit menyesal tak mendengarkan adiknya. Tapi melihat temannya yang duduk ditanah dengan wajah lebam dan penuh darah, luka diperutnya seperti tak ada apa-apanya. "Luka ini ... takkan cukup untuk membunuhku!" Ia berseru keras dengan tangan menahan luka diperutnya. Ia mengeluarkan pisau dari jaketnya dan tersenyum pada mereka.

"Jangan khawatir, Kazutora ... aku- takkan mati oleh mu," kata-kata itu ia ucapkan sebelum mengarahkan pisau pada dirinya sendiri.

Pisau itu harusnya menusuk dirinya, jika saja sesuatu tak menahannya.

Bayangan gelap menutupi dirinya dari orang-orang. Keisuke melebarkan matanya saat melihat pisau itu tak menusuk dirinya, tapi ditahan oleh tangan seseorang.

"Jangan mati."

Suara pelan itu masuk ketelinganya. Keisuke mengangkat kepalanya, tapi sebelum itu tengkuknya dipukul kuat hingga ia kehilangan kesadarannya.

'(Name)' melepas pisau itu dari tangan Keisuke dan menjatuhkannya ketanah. Melihat luka sayatan ditangan kirinya karena menahan pisau itu seperti menahan tongkat biasa.

"Baji!"

Semua orang berseru tak percaya. Sebagian menutup mata mereka, sebagian berlari menuju keduanya. Tapi bahkan sebelum mereka bisa mendekat, Vivid datang dan menghadang mereka semua dengan baton stik-nya. Memberi peringatan tak langsung untuk menjauh dari mereka.

Mereka terperangah melihat sosoknya berdiri disana. 'Menyelamatkan' Keisuke dari dirinya sendiri.

'(Name)' berbalik dengan tubuh Keisuke ditangannya, menatap dingin pada mereka –Mitsuya dan teman-temannya.

"Baji ..." Mikey maju kedepan, dengan mata bergetar ia memandang sahabatnya ditangan orang asing. "Kemana kau akan membawanya ...?"

Wajah sangar tak lagi terlihat diwajah anak laki-laki itu. Hanya ada wajah seorang anak remaja yang takut sahabatnya akan 'pergi' meninggalkannya.

Happy Ending For You  (Tokyo Revengers x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang