Chapter 31: As Your Wish

400 98 10
                                    

:3





Apa yang harus ku lakukan sekarang?

Pria itu berjalan mendekat tapi aku bingung apa yang harus kulakukan.

Apa aku harus tersenyum seperti biasa?

Tidak ... ayah bahkan tidak akan tersenyum jika dia merasa tidak harus melakukannya. Terutama didepan orang yang tak begitu ia suka. Jadi aku tak harus tersenyum padanya, kan?

"Wow wow ... tenang tuan putri, kau seperti bisa membunuhku kapan saja dengan tatapan itu," dia berjalan mendekat lalu duduk tak jauh disampingku.

"Apa mau mu."

"Hm? Tidak ada tuh. Seharusnya aku yang bertanya, apa yang dilakukan seorang gadis berkeliaran dini hari seperti ini? Kau tahu 'kan, predator ada dimana saja dan kapan saja?"

"Oh, kalau begitu apa yang dilakukan orang yang tinggal ditepian Shibuya berkeliaran disekitar disini? Aku yakin semua anggota-mu tidak ada yang tinggal disekitar."

Matanya melebar, menunjukkan bahwa dia terkejut dengan apa yang baru saja kukatakan. Tapi itu hanya sesaat sebelum ia mulai tertawa –dasar prik.

"Khe- aku tidak menyangka kau menguntit ku seperti juga tuan putri."

"Juga? oh jadi kau ba*ingan yang mengikuti ku akhir-akhir ini."

"Ah ..."




***



Apa aku tertangkap basah? Seperti ini?

Hanma seketika merasa sangat bodoh dan malu saat ini. Apa lagi dengan tatapan (Name) yang seakan berkata 'menjijikkan'.

"Tu-tunggu, tuan putri ini tidak seperti yang kau pikirkan ..." Hanma menutup matanya dengan punggung tangan––tak menyangka akan malu karena tertangkap basah seperti ini oleh orang yang telah ia untit.

Ia kira urat malunya sudah lama terputus sejak hari itu, namun ternyata itu masih ada dan saat ini tengah mencekiknya kuat-kuat.

"Penjelasan macam apa yang perlu kudengar dari penguntit seperti mu? Menjijikkan."

Panah imajiner sekarang benar-benar menusuknya. Pada akhirnya Hanma hanya bisa tertawa kosong sambil berusaha menghindari tatapan kejam dari gadis yang diuntitnya. Benar-benar berbeda dari orang yang dia lihat disiang hari.

Hanya ada kesenyapan diantara mereka sampai akhirnya (Name) menghela nafas panjang.

"Tidak ada kerjaan sekali sampai menguntit seorang gadis."

Lagi-lagi ucapannya menusuk pemuda disampingnya. Tapi anehnya tidak ada lagi ekspresi kusut diwajahnya. Ekspresi tenang diwajah (Name) membuat Hanma bertanya-tanya kemana perginya wajah kusut yang ia –(Name)– bawa sejak keluar dari apartemennya. Itu terlihat––lebih santai.

"Nee, kalau kau memang tidak ada kerjaan sama sekali. Boleh aku minta sesuatu?"

Hanma mulai meragukan mata dan telinganya. Pertama ekspresi (Name) yang dari kaku berubah menjadi lebih santai ––meski masih memasang wajah datar–– dan kata-katanya yang sulit dipercaya.

(Name) yang selama ini dia kenal bukanlah seseorang yang akan meminta sesuatu dari orang lain.

––Info dari HanmaPedia setelah menguntit (Name) selama disekolahnya.

Itu sebabnya dia meragukan pendengarannya dan meminta (Name) mengulang, tapi gadis itu tak mau mengulang kembali apa yang ia minta.

"Kau ... ingin aku melakukan sesuatu, tuan putri?"

Happy Ending For You  (Tokyo Revengers x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang