20. Naya marah

13.7K 558 1
                                    

Sebelum Rendra bangun Qila sudah bangun lebih dulu, dia berpamitan pada mertuanya untuk kekampus.

"Kenapa pagi sekali perginya"gumam Hana melihat sang menantu keluar dari gerbang. Hana sudah meminta pak imam untuk mengantarnya tapi Qila menolak, dia ingin naik taxsi saja.

"Apa Rendra belum bangun?"wanita paruh baya itu menaiki anak tangga untuk melihat apa putranya sudah bangun.

Ceklek.

"Anak ini belum bangun juga, istrinya saja sudah pergi"

"Rendra, bangun ini sudah siang kamu tidak kekantor?"

"Iya bund, Rendra bangun kok ini"jawab Rendra berusaha membuka matanya yang terpejam.

"Rendra kalau gak bangun bunda siram pake air nih"ancam Hana yang membuat Rendra langsung terduduk.

"Cepat mandi"setelah mengatakan itu Hana turun kebawah untuk menyiapkan sarapan utnuk keluarganya.

"Pagi bund"sapa Dita berjalan kearah Hana dan mencium pipi sang bunda.

"Pagi juga sayang"

"Duduklah, sebentar lagi ayah dan kakakmu pasti turun"benar yang dikatakan oleh Hana, Rendra dan Farhan berjalan berdampingan sambil berbicara.

Dimana istrinya?kenapa tidak ada disini," Qila dimana bund?"

"Istrimu sudah pergi tadi pagi sebelum bunda bangunin kamu"jawab Hana  memberikan piring kepada sang putri.

"Dia diantar pak imam kan?"

"Gak, dia naik taxsi katanya gak mau diantar pak imam"Rendra menghela nafas dia tau sepertinya istrinya ini menghindari dirinya tapi kenapa? Apa karena tadi malam dia mencengkram tangannya.

"Sudah kalian sarapan saja"kata Hana tersenyum.

"Nanti siang ayah akan pulang, sorenya pergi ke Jogja"Farhan membuka suara membuat semua yang ada disitu menatap Farhan.

"Kenapa?"tanya Farhan heran melihat tingkah anak dan istrinya.

"Berapa lama ayah akan pergi?"Hana yakin pasti tidak lebih dari empat hari.

"Cuma tiga hari"Apa mau ikut?"sambung Farhan lagi.

"Tidak, aku dirumah saja yah, kasian menantuku sendiri dirumah"jawab Hana dengan senyumnya.

.
.
.

"Gimana setelah ini Kalau kita ke mall aja"ajak Indri yang diangguki oleh Naya dan Qila.

"Nah gitu dong qil, Lo mau diajak pergi sama kita"Naya sangat senang karena Qila ikut dengan mereka.

"Si Andrew mana?"tanya Naya yang mendapat senyum menggoda dari kedua sahabatnya ini.

"Ah, lucu banget sih Lo nay, kayaknya bener deh kalian bakal jadian"goda Indri.

"Siapa yang jadian"suara itu datang dari belakang Naya, dan Naya kenal dengan Suara itu.

"Ini ndre ada yang nyariin Lo, kangen katanya"Indri tersenyum menggoda ke arah Naya. Qila wanita itu sudah terkekeh melihat wajah Naya yang memerah.

"Gak kok ndre, gue cuma tanya tadi gak bilang kangen"jawab Naya membuat Indri dan Qila tertawa terbahak-bahak.

"Yaelah, kangen juga gak papa kali, secara gue kan ganteng"kata Andrew membuat tiga sahabat nya memutar bola matanya malas.

"Dasar Lo, Lo tu laki-laki paling ge er yang pernah gue temuin"ucapan Naya dibalas dengan senyum dibibir Qila dan Indri.

"Kan temen cowok Lo cuma gue doang, cuma gue yang mau temenan sama Lo. Gak ada tuh yang mau temenan sama kaleng rombeng berisik, sok cantik"ucapan Andrew membuat Naya terhenti tertawa dan menundukkan pandangan nya.

RENILA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang