21. Periksa

13.1K 794 5
                                    

Rendra pulang pukul tujuh malam, rasanya sangat lelah hari ini. "Kamu baru pulang nak"ucap Hana menatap sang putra.

"Iya bund"jawab Rendra duduk disebelah sang bunda.

"Dimana Qila?"pertanyaan Hana membuat Rendra langsung terduduk tegap.

"Aku gak sama Qila bund"jawab Rendra serius.

"Terus Qila kemana dong, dari pagi dia belum pulang"Hana berbicara dengan panik.

"Biar Rendra cari dulu bund"ucapnya berdiri dari duduknya.

Ceklek.

"Sayang kamu dari mana?"Hana berdiri menghampiri sang menantu. Qila tidak menjawab dia hanya diam dengan wajah yang ditekuk.

"Sepertinya kamu lelah, sekarang istirahat lah"perintah bunda, Qila mengangguk dan naik kekamarnya.

"Bund, kalau gitu Rendra keatas dulu nyusul Qila"ucapnya berlalu pergi.

Sampai dikamar Qila segera membersihkan diri, rasanya sangat lelah sekali. Dia berkeliling taman dan juga ketempat bermain sendirian.

Ceklek.

Pintu kamar mandi dibuka oleh Qila dari dalam, berjalan dengan pelan menuju ranjang dan merebahkan tubuhnya yang lelah, "kamu dari mana?"tanya Rendra duduk disamping sang istri yang sedang berbaring.

"Kalau ditanya jawab"ucap Rendra yang tak kunjung mendapat jawaban dari sang istri.

"Aku lelah kak, aku mau tidur"jawabnya sambil memejamkan mata, menghela nafas panjang Rendra meninggalkan sang istri dan berlalu kekamar mandi.

Pagi ini Qila sedang memasak sarapan bersama bik marni, "bik aku bantuin motong wortel sama brokolinya" ucapnya memegang pisau.

"Iya non"jawab bik Marni tersenyum ramah.

Saat memotong wortel Qila tidak fokus, dan... "Aahhh"pekik Qila merasakan tangannya perih dan berdarah.

"Ya ampun non kenapa"panik bik Marni.

"Kenapa bik?"tanya Hana yang baru sampai didapur.

"Ini nyah tangan non Qila berdarah"jawab Bik Marni panik, sedangkan Qila tetap diam dengan memegang jari nya yang berdarah.

"Bik ambil kotak obat cepat"perintah Hana pada bik Marni.

"Sayang kamu tidak apa-apa?"tanya Hana menatap wajah sang menantu.

"Tidak bunda, ini tidak papa. Aku akan mengobati nya dikamar"ucapnya ingin berdiri dari duduknya.

"Tidak usah, ini bik Marni sudah membawa kotak obat"jawab Hana melihat kedatangan bik Marni.

"Ini nyah"bik Marni memberikan kotak obat.

"Bibik lanjut masak aja, biar saya yang mengobati lukanya"perintah Hana.

Rendra sudah turun dengan kaos rumahan. Dahinya menyerngit bingung melihat sang bunda dan sang istri.

"Kenapa?"tanya Rendra yang belum menyadari luka ditangan sang istri.

"Istri kamu terluka"jawab Hana membersihkan darah dijari Qila.

"Kenapa bisa luka?"tanya Rendra mengambil tangan Qila yang berdarah.

"Biar Rendra aja bund"minta Rendra yang diangguki oleh Hana.

"Kenapa bisa kayak gini?"

"Kena pisau pas motong wortel"jawab Qila datar.

"Lain kali hati-hati"peringat Rendra.

"Oh ya setelah sarapan kita kerumah sakit, buat pengobatan kamu"ucap Rendra setelah selesai memplester jari sang istri.

RENILA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang