42. Pergi ke Amerika

11.5K 390 0
                                    

Tok.

Tok.

Tok.

"Sebentar"teriak Hana dari dapur, wanita itu sedang membersihkan bekas sarapan.

Ceklek.

"Permisi Tante"ucap wanita dengan baju yang sangat terbuka. Hana sedikit terkejut melihat wanita itu, siapa wanita ini.

"Iya, cari siapa?"tanya Hana menatap wanita dihadapannya.

"Maaf mengganggu Tan, saya cari Rendra"jawab wanita itu tersenyum.

"Ah ya silahkan masuk. Duduk dulu biar Tante panggilkan Rendra nya dulu"ucap Hana meninggal kan wanita itu, sebelum memanggil Rendra Hana meminta bik Marni untuk membuatkan minuman untuk wanita tadi.

Tok.

Tok.

Tok.

Bukannya membukakan pintu Rendra semakin mendusel-duselkan wajahnya diperut sang istri. "Mas ada yang ketok ketok itu"ucap Qila sedikit mengangkat wajah Rendra.

"Rendra"panggil Hana sedikit berteriak. Dengan malas Rendra bangkit dari tidurnya.

"Kenapa bund?"tanya Rendra dengan wajah malas.

"Kamu kenapa?"Hana mengerutkan dahinya heran, Rendra hanya menggeleng tidak mungkin dia bilang dia sedang kesal dengan sang bunda karena mengganggunya bersama sang istri.

"Didepan ada wanita yang cari kamu, pakaian nya sangat terbuka"jawab Hana pelan, tapi tetap saja Qila bisa mendengar nya.

Rendra mengerutkan dahinya siapa yang pagi-pagi sudah datang tertamu. Dengan langkah gontai Rendra menuruni anak tangga.

Dahinya semakin mengerut melihat wanita yang duduk membelakangi nya, sepertinya dia mengenali wanita ini.

"Khem"Rendra berdeham pelan, wanita itu berbalik dan tersenyum menatap Rendra.

"Aurel"gumam Rendra pelan melihat teman sewaktu SMA nya dulu.

"Rendra aku kangen banget sama kamu"ucap Aurel berlari menghampiri Rendra. Mata Rendra mengerjap saat Aurel memeluk tubuhnya.

"Permisi"ucap Qila melewati Rendra dan Aurel. Rendra membulatkan matanya setelah sadar itu suara sang istri.

Brak.

Aurel terjatuh dilantai akibat dorongan dari Rendra yang cukup keras.

"Loh kenapa?"tanya Hana bingung melihat Aurel jatuh dilantai. Dia juga tambah bingung melihat kemarahan diwajah sang menantu.

"Ini minumannya"ucap Hana meletakkan nampan berisi minuman yang dia bawa. Aurel berdiri dan mengusap bokongnya pelan, rasanya sungguh sakit.

"Ada apa?"tanya Rendra masih berdiri.

"Duduk dong, masak ngobrol gak duduk"jawab Aurel tersenyum manis. Qila yang melihatnya merasa muak dan ingin muntah.

Sedari tadi pandangan Aurel tidak lepas dari wanita disebelahnya dengan perut yang besar. Qila masih diam berdiri tanpa berbicara satu pun matanya terus menatap Rendra tajam.

"Rendra kamu gak kangen sama aku, aku kan baru pulang dari Belanda"sambung Aurel berdiri dari duduknya. Dia berpindah duduk disamping Rendra. Rendra menjadi was was sendiri melihat sang istri.

"Huek huek huek"

Qila berpura-pura mual, dengan cepat Rendra berdiri menghampiri sang istri. sedangkan Aurel semakin bingung melihat mereka berdua.

"Tidak apa-apa sayang?"tanya Rendra lembut, Qila mengangguk dan tersenyum. Qila segera melingkar kan kedua tangannya di pinggang sang suami.

"Duduklah"ucap Rendra menuntun sang istri untuk duduk di sofa.

RENILA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang