"pules banget tidurnya"ucap Rendra saat melihat sang istri tidur menghadap pintu dengan memeluk guling sangat erat. Rendra memilih mandi terlebih dahulu, setelah mandi melanjutkan pekerjaan yang tertunda.
Rendra masih asik dengan pekerjaan nya, sedangkan Qila wanita itu bergerak gelisah saat tidur. Rendra menyadari gerakan-gerakan kecil yang ditimbulkan sang istri.
Dilihatnya sang istri masih dengan mata terpejam, tapi badannya terus bergerak gelisah. "Apa dia mimpi sesuatu?"tanya Rendra pada dirinya sendiri.
"Hey, sayang bangun"ucap Rendra menepuk nepuk pipi sang istri.
"Kamu kenapa?Sayang bangun!"masih tidak ada respon dari Qila, dia masih sama bergerak gelisah dan sekarang keringat bercucuran dari dahinya.
"Gaakkkk"teriak Qila, Qila terduduk dengan air mata yang mengalir. "Sayang kenapa?"tanya Rendra memegang tangan Qila. Melihat ada Rendra Qila langsung memeluk erat sang suami dan menangis dipelukannya.
"Sayang kenapa jangan nangis"ucap Rendra menepuk nepuk bahu Qila dengan lembut.
"Aku gak mau kehilangan anak aku"jawab Qila terus menangis.
"Hey, maksud kamu apa?"tanya Rendra mengangkat dagu sang istri. Dilihatnya dengan seksama wajah ketakutan itu.
"Wanita itu, dia bunuh anak aku"Qila terus bercerita dengan diiringi isakan kecil.
"Sayang itu cuma mimpi, gak akan ada yang bisa nyakitin kamu dan dia"ucapnya mengelus lembut perut yang mulai tidak rata itu.
"Aku mau ikut kemana pun mas pergi"ucapan Qila malah membuat Rendra ingin tertawa. Apa istrinya ini akan mengikutinya kemana pun termasuk kekamar mandi dan WC.
"Kenapa ketawa?"tanya Qila menatap Rendra.
"Kamu beneran mau ikut kemana pun mas pergi?"tanya Rendra memastikan. Dengan cepat Qila mengangguk.
"Hahahaha"Rendra tertawa dengan keras dan mendapat hadiah gigitan didadanya. Dia hanya mampu meringis kecil mendapat hadiah dari sang istri.
"Gak usah ketawa aku beneran"ucap Qila dengan memicingkan mata. "Jika mas kekamar mandi apa kamu juga akan ikut?"tanya Rendra mengedip-ngendipkan matanya.
Mata Qila melotot sempurna mendengar ucapan sang suami" apa gak, maksut aku gak gitu. Ah udah ah aku mau mandi"ucap Qila turun dari ranjang.
Rendra tersenyum menang sudah berhasil menggoda sang istri.
Pukul 22.00
Rendra masih duduk disofa dengan memangku laptop nya, sedangkan Qila duduk disamping Rendra dengan bosan. Kakinya dia julurkan kelantai dan berputar putar, membentuk pola abstak.
"Bosen?"tanya Rendra melirik sang istri dengan bibir yang mengerucut. Qila mengangguk sebagai jawaban.
"Salah sendiri, disuruh tidur gak mau. Enakkan juga tidur"sambung Rendra masih fokus dengan laptopnya.
"Salah mas lah, mas gak mau tidur juga kan?"ucap Qila menyandarkan kepalanya disandaran sofa. Rendra menghela nafas dalam.
"Yaudah ayo tidur"ucap Rendra meletakkan laptop nya dan segera menggendong sang istri. "Ahhh"teriak Qila yang kaget dengan perlakuan sang suami.
"Ayo tidur"ucap Rendra membaringkan Qila disisi kiri tempat tidur. Rendra juga ikut berbaring disamping sang istri.
"Udah tidur"kata Rendra mengelus rambut Qila dengan lembut. Qila segera memejamkan matanya jujur saja matanya sudah mengantuk dari tadi. Beberapa menit kemudian Rendra juga menyusul Qila kealam mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENILA (Selesai)
General FictionTerpaksa menikah dengan pacar kakak kembarnya. Sebelum sang kakak meninggal dia mendapat wasiat untuk menikah dengan pacar kakaknya yang bernama Rendra. Kakaknya meninggal karena kecelakaan satu minggu sebelum pertunangannya terjadi. Dia tidak menya...