41. Bubur ayam

8.8K 346 0
                                    

Sore ini pukul setengah empat Rendra sudah keluar dari kantor. Pekerjaan nya sudah selesai untuk apa lagi dia dikantor lagi pula dia merindukan sang istri.

"Assalamualaikum"ucap Rendra membuka pintu. Tidak ada orang didalam mungkin sedang pergi pikir Rendra.

"Waalaikumsalam den"jawab bik Marni berjalan ke arah Rendra sedikit berlari.

"Istri saya mana bik?"tanya Rendra duduk disofa, menggulung kemejanya sampai siku.

"Non Qila dari tadi siang tidur siang den"jawab bik Marni.

"Yaudah bik, Rendra mau keatas" Rendra beranjak dari duduknya untuk menemui sang istri tercinta.

Ceklek

"Pules banget tidurnya"ucap Rendra melihat sang istri tertidur dengan sangat pulas. Ia segera bergegas untuk membersihkan diri.

20 menit Rendra berada dikamar mandi, keluar dengan celana pendek dan kaos polos berwarna putih, rambut basahnya menambah ketampanan seorang Rendra.

"Hiks,hiks,hiks"tangisan dari arah ranjang membuat Rendra sedikit berlari setelah pintu kamar mandi terbuka.

"Sayang kenapa?"tanya Rendra panik, melihat sang istri menangis.

"Bunda mana?"tanya Qila pada Rendra, muka Qila sangat lucu dia baru bangun tidur setelah itu menangis.

"Hah"Rendra sedikit terkejut mendengar pertanyaan dari sang istri.

"Bunda kok pergi, tadi siang kan tidur disini sama aku"ucap Qila dengan tangisan kecil.

"Bunda lagi pergi sebentar" Rendra berusaha menenangkan sang istri yang sedang menangis dengan menepuk pelan pundaknya pelan.

"Sekarang mandi gih, nanti juga bunda pulang"sambung Rendra, ia tersenyum hangat kepada Qila. Qila mengangguk dan pergi kelemari untuk mengambil pakaiannya. Setelah nya dia hilang dibalik pintu kamar mandi.

"Tingkahnya semakin aneh"gumam Rendra dengan tertawa pelan. Sambil menunggu sang istri membersihkan diri dia gunakan waktunya untuk bermain ponsel.

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka. Dengan Qila yang sudah segar dan rambut basah berurai. Qila berjalan pelan menuju meja rias, menyisir rambutnya dilanjut dengan sedikit memoles wajahnya.

"Mas"panggil Qila, berjalan menghampiri sang suami yang duduk disofa dengan santai.

"Kenapa sayang"jawab Rendra meletakkan ponselnya. Sebelum Qila benar-benar duduk disampingnya dia segera menarik pelan tangan Qila. Dan itu membuat Qila terduduk dipangkuan Rendra.

"Mas"rengek Qila pelan.

"Hem"jawab Rendra pelan, dikecupnya tangan sang istri.

"Wangi"kata Rendra mencium bau harum rambut Qila. Mereka hanya diam tidak bicara setelah nya, Qila juga masih sama duduk dipangkuan sang suami. Dengan lembut Rendra mengelus perut Qila.

"Sebentar lagi lahir"kata Rendra setelah beberapa menit dengan keheningan.

"Iya, tinggal nunggu sebulan lebih sedikit"jawab Qila ikut mengelus perutnya.

"Rendra junior baik-baik didalam"ucapnya pelan.

"Iya ayah"jawab Qila dengan menirukan suara anak kecil. Rendra tertawa mendengar jawaban sang istri. Qila dan Rendra berada didalam kamar sampai makan malam tiba.

"Bunda tadi kemana?"tanya Qila menatap mertuanya.

"Maaf sayang, tadi bunda ada acara arisan"jawab Hana tersenyum. Mulut Qila hanya membentuk huruf O sebagai jawaban.

RENILA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang