ALASKAR 01

859 61 26
                                    


__________
____________________
__________


"Pertemuan kita emang ngak sengaja, tapi mungkin itu adalah takdir yang disengaja sama Tuhan".

__________
____________________
__________

Parkiran SMA Bratadikara telah dipenuhi puluhan motor yang terjajar rapi.

Hari senin, identik dengan upacara yang sakral.Semua siswa sudah berbaris rapi di lapangan. Tak lupa juga dengan seragam lengkap, topi, dasi, kaos kaki, sepatu, dan lain-lain. Semua itu merupakan barang yang menjadi tujuan para anggota OSIS.

Disaat yang bersamaan dengan amanat dari kepala sekolah, suara seru beberapa motor besar terdengar dari arah parkiran.

Terlambat.

Siapa yang terlambat..?

Semua mata tertuju pada pintu masuk lapangan.

Eagles....

Ya, mereka anggota Eagles. Persekutuan geng motor terbesar di kota Bandung. Bagaimana tidak, geng motor itu memiliki 300 anggota lebih yang berasal dari beberapa SMA di Bandung.

Anggota inti Eagles berada di SMA Bratadikara, suatu keberuntungan besar bagi para kaum hawa. Bagaimana tidak, mereka telah dijuluki sebagai most wanted SMA Bratadikara. Ciptaan tuhan yang nyaris sempurna.

"Kalian..! Mau jadi apa?! Sekolah itu punya aturan...!". Teriak Pak Setyo, selaku kepala sekolah SMA Bratadikara.

"Kalian seenaknya aja..! Ini sudah jam berapa?". Lanjutnya.

Tak ada suara yang muncul dari mereka, memberikan ekspresi wajah tanpa rasa berdosa. Tanpa mengubris apa yang dikatakan guru itu.

"LASKAR...! Kamu itu ketua, seharusnya bisa mengkoordinir anggota kamu...!". Teriaknya lagi.

Alaskar Mahesa Adinata, ketua umum Eagles, anak dari pemilik perusahaan besar Adinata group.

"Daripada kalian gini terus, mending bubarin itu geng motor..! NGAK ADA GUNANYA...!!".

Laskar mengapalkan tangannya dan menatap guru itu dengan penuh emosi. Tetapi kali ini dia tahan emosinya, tidak mungkin dia mengajar habis-habisan gurunya.

"Bapak tidak tahu betapa pentingnya perkumpulan itu buat saya..!". Laskar membuka suara, meninggikan nadanya.

Semua mata menatap Laskar, berani sekali dia berbicara dengan nada yang tinggi dengan kepala sekolah.

Laskar memang menganggap Eagles sebagai rumah untuknya. Semua rasa persahabatan, kasih sayang ada disana.

"Kalian tetap disini, laksanain hukuman yang diberikan sama kalian...!". Sahut pak Setyo.

"Dan kalian, silahkan masuk ke kelas masing-masing...!". Semua anak langsung meninggalkan barisan dan berhamburan menuju kekelasnya.

*****

Hari ini kelas 11 MIPA 3 freeclass, dikarenakan Bu Retno selaku guru matematika sedang ada kepentingan.

Seorang gadis berparas cantik sedang berdiri di pembatas lantai 2 menatap area lapangan. Dia Kejora.

"Ra? Lo ngapain disini..?". Tanya Mawar, dia pun berdiri disamping Kejora.

Kejora menggeleng tanpa memperhatikan lawan bicaranya, "Ngak ngapa-ngapain..!".

ALASKARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang