ALASKAR 07

248 28 4
                                    

__________
____________________
__________

"Bukan sedih ataupun sakit, tapi rasa ini mewakili semuanya! Ikhlas!!".
__________
____________________
__________

"Bunda, entar aku pergi ke makam papa sama kak Dylan ya!?". Ucap Kejora memecah keheningan didapur.

"Kangen sama mereka!!". Lanjutnya dengan raut muka sedih.

"Iya sayang!! Tapi kamu hati-hati ya!! Dan maaf, bunda ngak bisa ikut, banyak urusan dikantor!". Sahut Tasya yang masih berkutik dengan alat dapurnya.

Kejora menggangguk semangat, "Pasti mereka seneng kalo aku kesana!! Bunda tenang aja ntar aku sampein salam ke mereka dari bunda!!".

Tasya mengangguk lemah, ia tau keadaan putrinya saat ini memang jauh berbeda dari dulu. Penuh keceriaan dan tawa, tapi semuanya terlihat lenyap begitu saja setelah kehilangan 2 orang tersayang dalam hidupnya. Sekarang putrinya itu harus menyebarkan senyum palsu didepan semua orang.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu menghentikan aktivitas Tasya dan Kejora didapur. Kejora segera mencuci tangannya dan berlalu menuju pintu depan.

"Rora cek dulu bunda!!".

Begitu sampai diujung pintu, Kejora membuka pintu dan perlahan dia melihat sosok lelaki dengan postur tubuh tinggi tegap yang membelakanginya.

Disaat yang hampir bersamaan, lelaki itu memutar tubuhnya menghadap Kejora. Dann...........

"Laskar?".

"Kok lo ada disini...?".

"Gue tadi disuruh sama kak Bagas, buat anterin lo!!".

"Tap.........!!".

"Gue ngak tau dan gue ngak menerima penolakan dari mulut lo!! Ini amanah!!". Sarkas Laskar.

"Ya-yaudah masuk!!". Suruh Kejora. Laskar pun langsung menyelonong masuk ke alam rumah Kejora, dan diikuti Kejora dibelakangnya.

Seharusnya tuan rumah yang masuk dulukan....?

Ternyata rumah ini ngak ada perubahan, Batin Laskar saat memandang tatanan isi rumah Kejora.

"Yaudah duduk!! Lo mau minum apa...?".

"Apa aja yang ada dirumah ini!!".

"Air closet mau..?". Sahut Kejora ngasal dan Laskar menyerngitkan dahinya.

"Rora!! Kalo nawarin tamu itu yang bener dong!!". Seru wanita paruh baya datang menghampiri mereka, Tasya. Tasya pun langsung duduk dikursi tamu.

Kejora hanya cengengesan dan melenggang pergi menuju dapur untuk membuatkan minum untuk Laskar.

"Maafin Rora ya!! Dia emang gitu anaknya, kadang asik, kadang nyebelin, kadang juga cuek!!". Ucap Tasya lembut.

Laskar tersenyum, "Ngak papa tan, biasa kok!!". Sahut Laskar ramah.

"Tante kok kayak pernah ketemu kamu!!".

"Emang pernah kesini ya...?". Tanya Tasya.

"Hem, iya tan!! Saya pernah kesini!! Tapi itu dulu waktu kak Dylan masih ada!!". Jawab Laskar dengan sedikit mengecilkan suaranya.

"Kamu temennya Dylan!?". Sahut Tasya dan diangguki oleh Laskar.

"Dyl.....". Ucapan Tasya terhenti karena kedatangan Kejora.

Setelah menaruh minuman diatas meja, Kejora langsung duduk bergabung dengan mereka.

"Bunda sama Laskar udah kenal..?". Tanya Kejora, karena dia tadi melihat bundanya tengah asyik mengobrol dengan anak pelangi ini.

ALASKARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang