17- Teka-teki

606 111 65
                                    

Sebelum baca sebaiknya vote dulu biar gak lupa yah

HAPPY READING
.
.
.
Author Pov

Sudah tiga hari Richard pergi dan tidak ada kabar sama sekali, membuat Vira merasa sangat cemas. Tapi kehadiran Aluna membuat rasa cemas Vira sedikit berkurang, gadis satu itu selalu berusaha membuatnya tetap berfikir positif.

Terkadang Aluna yang datang untuk melihat Vira, dan terkadang Vira yang datang ke toko bunga untuk membantu gadis menggemaskan itu.

Seperti saat ini kedua gadis cantik itu sedang bersantai di apartemen yang Aluna tinggali, itu milik Richard.

"Kalau aku nanya tentang kamu sama Richard, gak apa-apa?" Tanya Vira membuat Aluna terkekeh.

"Yang harusnya nanya gitu aku. Kan yang punya hubungan kalian berdua" Ucap Aluna terkekeh.

"Yah aku penasaran gimana kalian bisa ketemu" Vira tersenyum.

Aluna terdiam sejenak, bingung harus menceritakan apa. Pertemuannya dengan Richard sedikit tidak baik, bahkan Aluna merasa malu.

"Hari itu aku datang ke perusahaan tempat pacar aku kerja, perusahaan punya Christy" Aluna pun mulai bercerita.

Vira membuat posisinya senyaman mungkin, ingin mendengar semua detail nya dari Aluna.

"Dulu di sini pernah ada nyawa" Aluna meraih tangan Vira lalu mendekatkan nya pada perut ratanya itu.

Vira berusaha mencerna ucapan Aluna, terkejut tentu saja.

"Tapi aku gugurin paksa" Lanjut Aluna menunduk sendu.

"Tapi kenapa? Maaf kalau pertanyaan aku buat kamu sedih" Ucap Vira berhati-hati.

"Pacar aku gak mau tanggung jawab, aku juga udah gak punya orangtua. Kalau anak itu lahir, aku gak tahu harus ngasih apa ke dia" Ucap Aluna lirih.

"Waktu aku bertengkar hebat sama pacar aku itu, tiba-tiba Richard datang. Dan dia juga tiba-tiba nanya kenapa aku gugurin kandungan ini. Padahal itu pertama kali kita ketemu, tapi dia seolah tahu semuanya".

"Richard yang bantu aku untuk terlepas dari semua masalah yang aku hadapi. Sebagai balasannya aku cuma bisa bantuin dia untuk nyari kamu".

Vira akhirnya mengerti kenapa Aluna dan Richard bisa sangat dekat. Awalnya Vira merasa ragu pada Aluna, tapi setelah semua ini ia justru sangat percaya pada gadis itu.

"Kamu gak boleh pergi lagi. Richard kayak gak tahu arah kalau gak ada kamu di sampingnya. Dia udah kehilangan Christy adiknya, jangan sampai dia juga harus kehilangan kamu" Ucap Aluna lembut sembari menggenggam tangan Vira.

"Dan soal waktu di Londo, maaf karena aku nampar kamu. Aku cuma mau kamu sadar, Richard cinta sama kamu Vira".

Vira tersenyum lalu langsung memeluk erat Aluna. Vira bisa merasakan ketulusan dari gadis itu, mulai dari tatapan hingga cara berbicara.

"Lain kali jangan nampar. Tangan kamu lumayan juga" Celetuk Vira terkekeh.

"Maaf" Aluna pun ikut terkekeh.

"Hmm aku mau nanya satu hal lagi. Boleh?" Vira melepaskan pelukannya dan kembali bertanya.

"Tanya ajah".

"Orangtua kamu?".

Tatapan Aluna semakin meredup, membahas perihal orangtua membuatnya merasa sedih.

"Merek di bunuh" Jawab Aluna berusaha tersenyum.

"Di bunuh? Di bunuh siapa? Alasannya?" Tanya Vira yang sangat terkejut.

HANCUR || Part 3✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang