30- Ruangan Raymond

399 67 15
                                    

Sebelum baca sebaiknya vote dulu biar gak lupa ya

HAPPY READING
.
.
.
Author Pov

Pagi ini suasana mansion Raymond cukup menegangkan seluruh anggota KC menjaga di setiap sudut rumah bahkan hingga ke depan kompleks perumahan mewah itu. Pasalnya jam 4 subuh tadi ada beberapa orang yang masuk dan berusaha melukai Cemal dan Christy. Beruntung Michel tepat waktu menyelamatkan kedua anaknya itu.

Entah ada kekuatan dari mana Michel berhasil membunuh ketiga orang yang masuk ke kamar anaknya itu. Bahkan semua anggota keluarga terkejut melihat kamar yang sudah di penuhi darah, seluruh wajah Michel pun penuh dengan darah.

Raja dan Raka pun langsung membawa Cemal dan Chris untuk tidur di kamar mereka agar kedua ana kecil itu tidak takut melihat kondisi Michel yang sangat mengerikan.

"Kamu gak terluka kan?". Tanya Richard mengecek kondisi Michel.

"Engga bang". Jawab Michel yang sejak tadi terus menatap tubuh ketiga orang yang sudah ia bunuh.

"Abang bisa cari tau tentang mereka kan?". Tanya Michel yang langsung di angguki Richard.

"Siapapun itu akan mati kalau mereka berani melukai Cemal dan Chris!". Lontar Michel yang terlihat sangat marah.

"Kayaknya mereka berempat". Ucap Raka yang kembali setelah menidurkan Cemal dan Chris.

"Lo tau dari mana?". Tanya Michel.

"Tadi sebelum Cemal dan Chris tidur mereka bilang ada peri yang datang bersama ketiga orang ini". Ucap Raka membuat mereka semua semakin bingung dan juga khawatir.

"Sebenarnya siapa peri itu!!!!". Teriak Michel yang sangat marah dan khawatir akan keselamatan kedua anaknya.

"Bukannya Cemal dan Chris bilang kalau peri itu baik? Lalu kenapa seperti ini?". Tanya Wijaya yang juga menghawatirkan keselamatan kedua cucunya.

"Siapa dalang dari semua ini? Kenapa orang itu seolah mau menghancurkan kita semua?". Tanya Raka kebingungan.

Mereka semua diam seribu bahasa dan beradu pada batin mereka masing-masing, tidak ada yang bisa mereka curigai hingga saat ini. Sekalipun ada Richard pasti bisa langsung menangkapnya namun kali ini berbeda dan sangat membingungkan.

"Sebaiknya bersihkan badanmu dulu, setelah itu istirahat. Kalian semua juga, tidak perlu khawatir mansion ini sudah di jaga ketat oleh seluruh anggota saya". Ucap Richard berusaha membuat semuanya tenang.

"Richard ikut Daddy". Ucap Wijaya.

Wijaya pun berjalan perlahan diikuti Richard dengan langkah yang sangat lambat. Richard pun langsung memegang dan merangkul pundak Wijaya, membantunya untuk berjalan lebih santai dan lebih lambat.

"Kita bicara di ruang kerja ayah mu". Ucap Wijaya sembari tersenyum.

Richard pun membuka pintu ruang kerja Raymond, ruangan yang tidak pernah Richard masuki sebelumnya bahkan mengintip ke dalam pun tidak pernah. Langkah Richard sempat terhenti namun Wijaya kembali menariknya agar ikut masuk.

Seketika dada Richard yang terasa panas dan merasakan hal aneh saat masuk ke dalam ruangan itu, batinnya seperti terasa aneh dan seperti membayangkan hal-hal aneh di kepalanya.

"Raymond bilang kamu satu-satunya orang yang gak pernah mau masuk ke sini". Ucap Wijaya sembari tersenyum tipis.

"Tidak ada yang penting juga di dalam sini". Jawab Richard seadanya.

"Kamu mana tahu kalau belum pernah masuk?". Wijaya pun bertanya membuat Richard menatapnya penasaran.

"Awalnya Daddy berfikir ruangan ini hanya ruangan biasa. Sampai akhirnya ayah mu mengajak ayah masuk ke dalam sana". Wijaya menunjuk sebuah rak buku yang begitu tinggi.

HANCUR || Part 3✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang