Sebelum baca sebaiknya vote dulu biar gak lupa yah
HAPPY READING
Author Pov
Sinar bulan yang begitu terang berhasil menerobos masuk kedalam sebuah kamar yang sangat gelap, hanya sinar bulan itu yang berhasil membuat sedikit cahaya yang terlihat indah. Pemilik kamar itu pun hanya duduk menghadap jendela membiarkan wajahnya terkena sinar bulan, alunan biola yang sengaja di putarnya untuk membuatnya tenang.
Tiba-tiba saja orang itu berdiri tegap, beberapa detik kemudian membungkukkan badannya seolah memberi hormat lalu mulai berdansa seorang diri. Suara alunan biola yan begitu kencang membuat para penjaga mansion itu lumayan heran, tidak biasanya bos mereka menyetal alunan biola sekeras itu.
"Masuk". Ucapnya dari dalam kamar padahal orang dibalik pintu itu belum mengetuk pintunya.
Saat pintu kamar itu terbuka terlihat Azura dengan pakaian yang cukup formal, nampaknya gadis itu baru menyelesaikan tugas kantornya.
"Miss, apa ada masalah? Tidak biasanya miss memutar musik keras seperti ini?". Tanya Azura menatap bos bertopengnya.
"Hanya ingin". Jawabnya singkat lalu kembali duduk diatas kasurnya.
"Bagaimana pertemuan hari ini? Lancar?". Tanya orang itu membuat Azura berjalan mendekatinya.
"Kacau miss". Jawab Azura gugup.
Mendengar jawab sekretarisnya itu membuatnya sedikit heran, tidak biasanya Azura gagal dalam urusannya.
"Apa terjadi sesuatu?". Tanyanya penasaran.
"Sekretaris tuan Richard yang bernama Vira, tadi siang diculik orang misterius miss". Jawabnya membuat tubuh orang itu tersentak kaget.
"Tapi ada yang lebih mengejutkan lagi, miss". Ucap Azura dengan wajah seriusnya.
"Ternyata tuan Richard sendiri yang datang menyelamatkan sekretarisnya, dan lebih kerennya lagi dia ternyata jendral KC. Miss pasti tahu, geng mafia mengerikan itu". Lontar Azura yang bersemangat menceritakannya pada bosnya.
"Apa miss yakin mau bekerjasama dengan perusahaan mereka? Sedikit saja kesalahan yang kita buat, kita pasti mati". Lontar Azura ketakutan.
mendengar penuturan sekretarisnya barusan membuatnya menampilkan smirk yang menyeramkan, tidak ada kata takut didalam kamus hidupnya. Menghadapi jendral mafia yang satu itu rasanya biasa saja, tidak ada yang mengerikan.
"Saya tidak takut". Ucapnya dengan suara yang terdengar sangat khas.
"Hmm, ngomong-ngomong soal tugas yang miss berikan waktu itu. Saya sudah mendapatkannya, gadis itu saat ini berada di LA. Dia juga terlibat di dalam geng mafia yang sama seperti tuan Richard. Dari hasil pencarian saya, dia sempat menjadi ketua di mafia itu, tapi sekarang posisi ketua sudah kosong, miss". Jelas Azura membuat bos nya itu tersenyum dibalik topengnya.
"Terimakasih, Azura. Kamu sudah banyak membantu saya". Ucapnya membuat Azura tersenyum tulus.
"Saya yang harus berterimakasih, miss. Kalau bukan karena miss, mungkin saya sudah mati waktu itu". Ujar Azura yang terdengar tulus.
"Mari bekerjasama dalam waktu yang lama". Orang itu menyodorkan tangan hendak bersalaman, Azura pun menyambutnya dengan senang hati.
"Baik, miss. Saya pergi dulu, selamat beristirahat". Ucap Azura sedikit menunduk memberikan hormat pada bosnya.
Setelah sekretarisnya itu keluar dia kembali menikmati sinar bulan malam itu, walaupun sepi namun rasanya sangat tenang. Orang itu menyadari ada yang salah pada dirinya, dia berusaha untuk berdamai dan mengobati dirinya sendiri tanpa bantuan dari siapapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANCUR || Part 3✓
Teen FictionKehidupan mereka benar-benar hancur, setelah sosok malaikat yang mereka jaga selama ini akhirnya pergi untuk selamanya. sudah cukup semua beban yang ia pikul, waktunya untuk beristirahat dengan tenang. Kali ini tidak ada yang baik. Keluarga, persaha...