Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Deringan bel yang sudah Arga tunggu dari tadi.
Sejak masalah tadi pagi Arga tidak bisa berkonsentrasi selama pelajaran karena ada masalah dengan Loreta dan Annisa.
"Eh kafe dulu yok,males gue langsung pulang" ajak Gavin.
"Boleh-boleh tapi lo yang traktir yak" saut Aldo tak tau malu."Ye enak aja lo,muka gratisan mulu lo,utang kantin tuh bayar" balas Gavin sewot.
"Wesss,udah lunas dong,kan tadi di bayar bos Gaga" Aldo menaikkan kedua alisnya dengan bangga.
"Lo ikut kan Ga" ajak Gavin.
"Lo bertiga aja,gue mau selesain masalah tadi" balas Arga cepat. Dia tidak ingin menunda-nunda masalah tadi."Yee gak seru lo Ga,kalo gak ada lo,siapa yang bayar" ucap Aldo asal.
"Dasar matrek lo" sambung Gavin."Gue duluan,mau ke kelas Reta" Arga berlari keluar kelasnya.
"Eh Ga tunggu" Marcel yang baru berjalan satu langkah di hadang Aldo.
"Ett mau kemana lagi nih si bagong?" Aldo melihat Marcel dengan mata yang sedikit menyipit.
"Mau pulang bareng Rany lah,kan pacar gue" balas Marcel bangga.
"Sombong amat lo Cel,gue doain cepet putus baru tau rasa lo" Aldo menatap Marcel galak, Marcel yang di tatap seperti itu hanya terkekeh pelan.
"Minggir Do,ntar Rany nunggu lama" akhirnya Marcel mendorong pelan tubuh Aldo yang sedang menghadangnya.
🌞🌞🌞
Arga melihat satu persatu murid yang keluar dari kelas Loreta.
Tetapi dia tidak melihat Loreta keluar."Ran..lo liat Reta?" Arga menghadang Rany dan Ica yang baru saja keluar dari kelasnya.
"Dia udah duluan tadi pulang" balas Rany lagi.
"Sama siapa?" Tanya Arga. Rany yang tak tahu hanya mengendikan bahu.
"Kayaknya sama supir deh kak Arga" balas Ica.
"Gue duluan ya kak,udah di jemput Marcel tuh" pamit Rany.
Arga kemudian lari sampai gerbang sekolah,dia melihat juga tidak melihat Loreta.
"Mungkin udah pulang" batin Arga.
Arga yang baru saja menaiki motor ninjanya,dan merasakan deringan telepon di saku celananya langsung melihat nama Annisa di sana.
"Ga,kamu gak lupa kan pulang sama aku?" Tanya Annisa.
"Hm" Arga sebenarnya hampir lupa untuk pulang bareng Annisa.
Rasanya Arga saat ini ingin langsung kerumah Loreta saja.
Tak menunggu lama Annisa pun menghampiri Arga yang sudah duduk di motornya itu.
Annisa melihat wajah Arga lebih dingin dari sebelumnya.
Annisa sudah punya firasat Arga sudah tau kelakuannya kemarin saat di pantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Argata
Roman pour AdolescentsAda seorang lelaki tampan,pintar,bad boy,most wanted,dingin,selalu irit bicara,tetapi dari sifat dinginnya itu mulai tumbuh sejak masalalunya dulu dan seketika sifat dinginnya itu mencair kepada seseorang yang tiba-tiba masuk ke dalam kehidupannya...