21.Gebetan Gavin

610 49 2
                                    

Boleh dong spam vote dan komennya
Kalau udah spam

Terimakasih semuanyaa
Doain bisa di jadiin novel wkwk

Mau sad end ato happy end nihh

🌻🌻🌻

Arga menarik tangan Loreta sampai ke parkiran sekolah. Loreta hanya mengikuti Arga ke parkiran dengan pasrah.

Di sana mereka bertemu dengan Gavin,Marcel,dan Aldo yang lagi nongkrong sambil menunggu motor di parkiran sepi.

"Waduhh nih di dalem sekolah masih genggaman aja kayak mau nyebrang jalan di trotoar" sewot Aldo melihat tangan Arga yang masih mengenggam tangan Loreta.

"Udahlah Do,lo jangan sewot terus sama hubungan orang. Mending lo cari cewek sana biar gak jomblo terus" sambung Marcel sambil menatap Aldo dengan tatapan miris.

"Mana ada sih Cel yang mau sama Aldo orangnya gila kayak gini juga. Siapa juga yang mau? Pantesan aja Ica gak mau sama dia,cara dia deketin nya ngajak baku hantam.

Ya kalau ketemu Ica malah berantem terus" tawa Gavin pecah karena dia mengingat kejadian di kantin tadi melihat wajah Ica sudah memerah dan suaranya melengking meneriaki Aldo yang terus-terusan menganggunya.

"Lo mah gak tau Vin itu mah namanya strategi" balas Aldo santai.
"Strategi apaan tuh? Strategi bikin anak orang darah tinggi?" Balas Gavin lagi dan suara tawanya makin keras.

"Ishh lo tuh Vin bilang aja lo iri,gak punya gebetan kan? Cari sono,banyak adek kelas cakep sama bohai nih.

Tadi aja gue ketemu beberapa adek kelas yang cakep glowing nya minta ampun udah kayak pelastik gorengan.Apa mau gue cariin?" Tawar Aldo.

"Kak Aldo itu glowingnya karena pake skincare" koreksi Loreta yang mendengar Aldo ceplas ceplos.

"Sok tau banget deh lo Do,orang gue udah punya gebetan juga" balas Gavin cepat.

Marcel,Aldo dan Loreta pun langsung melongo setelah mendengar tuturan Gavin. Kecuali Arga,wajahnya masih tetap datar dan tenang seakan tidak terkejut mendengar tuturan Gavin.

"Lo punya gebetan Vin? Siapa namanya? Kelas mana?" Tanya beruntun dari Aldo yang mulai kepo maksimal.

"Eh kunyuk coba kalau nanya tuh satu-satu jangan lo trobos semuanya,kalau lo nanya beruntun kayak gini gimana Gavin balesnya?" Marcel dengan refleks menjitak kepala Aldo.

"Eheheh iya-iya mas Cecel,nih dek Dodo kepo soalnya"

"Lo gak pernah cerita punya gebetan sama gue Vin,kita sebagai temen lo fungsinya apa?" sambung Marcel.

"Ehh..bukan gitu maksud gue,gue belum siap cerita aja" koreksi Gavin agar tidak membuat teman-temannya salah paham maksud ucapannya.

"Besok lo cerita ke kita" ucap Arga singkat dan menarik tangan Loreta sampai masuk ke mobil.

Mobil mereka pun pergi meninggalkan sekolah.

"Eh itu tadi beneran Arga gak sih?" Heran Aldo.
"Gak biasanya dia kayak gitu" Marcel yang ikut menyetujui ucapan Gavin.
"Dingin es kutub udah mulai cair" sambung Gavin.

🌞🌞🌞

Pagi harinya semua murid sekarang berada di kelas masing-masing karena mata pelajaran pertama sudah di mulai.

Tiba-tiba seluruh kelas mendengar pengumuman di speaker sekolah.

"Panggilan kepada Arga,Gavin,Marcel,Aldo dan Franco. Ibu tunggu di ruang BK" Ciri khas suara bu Tiur sangat hafal di telinga Arga dkk.

ArgataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang