7. AGAIN

1.1K 45 2
                                    

Oh Haii,,,

Temu lagiii
Yo absen yokk...

Happy Reading

"Bisakah kau menggenggam tanpa melepas?"
__________


Setelah kesepakatan semalam, lelaki dengan paras tampannya itu tidur di kamar bawah. Ada perdebatan sebelum mereka tidur, Candra menawarkan diri ingin tidur disofa agar seruangan dengan Hana. Tapi wanita itu menyangkal dan menggiring Candra keluar.

Waktu menunjukkan pukul 06.40, tidak seperti biasanya kenapa di dapur belum terdengar suara orang yang sedang memasak.

Sedikit penasaran Candra keluar untuk memastikan, ternyata benar di sana tidak terlihat seorang pun. Masih dengan celana sebatas lutut itu dan berbalut baju pendek polos abu, kakinya berjalan menghampiri Hana untuk melihat apakah masih ada atau sudah kabur ke sekolah.

Di depan pintu tanpa permisi Candra langsung membuka kasar kenop pintu kamar. Penglihatannya mengarah pada ranjang yang masih ditumpangi Hana dengan tubuh berbalut selimut sampai dagunya.

Dahi lelaki itu berkerut merasa aneh, karena penasaran Candra berlari dan membangunkan Hana.

"Bangun woy siang!" seru Candra tidak terlalu keras tapi membuat Hana terusik.

"Ihh, berisik Dra kepala gue pusing," ujar Hana kesal.

"Bohong, udah cepetan bangun gue laper, mana nanti telat," ucap Candra sedikit gamang.

Lelaki itu ikut membaringkan tubuhnya terlentang di sebelah Hana, tidak ingat hukuman.

Hana menyibakkan selimut sampai di bawah perutnya, matanya terbuka walau berat tapi berusaha menetralkan penglihatannya.

"Gak kuat Dra, gue buka mata aja enggan," lirih Hana.

Telinga sabit milik Candra yang menangkap suara pelan di sebelahnya pun lantas merubah posisi jadi menghadap Hana.

Telapak tangan besarnya terangkat dan menempelkan di kening Hana. Benar saja, tangannya merasakan suhu tubuh Hana yang panas.

"Lo demam?"

Hana tidak menjawab, sungguh mulutnya terasa kelu.

"Kemarin lo gak makan?" tanya Candra menginterupsi.

"Gak nafsu," jawab Hana seadanya.

"Ck! sekarang makan, gue beli bubur dulu di luar," ujarnya hendak turun tapi di cekal.

"Di sini aja," pinta Hana merengek.

Candra berusaha menahan untuk tidak mendusel-dusel gemas pipi istrinya.

"Sebentar aja, lo belum makan dari kemarin, jadi sakit kan lo."

Hana mengalah, lebih baik mengiyakan daripada mendapat omelan Candra. Tapi tunggu, kenapa dirinya merasa ada yang keluar. Oh shit, Hana berusaha bangun dan bergegas ke kamar mandi padahal setiap langkahnya sempoyongan, bahkan badannya hampir ambruk menabrak sudut meja tapi lengan kekar Candra lebih cepat menahannya.

CANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang