36. BAHAGIA ATAU KECEWA?

499 29 7
                                    

"Aku tidak menginginkan cintamu, cukup kau menjadi milikku itu lebih baik"

- Candra Haidar -

_____

o

o

o


Lebih dari satu bulan setelah kejadian di mana Hana demam, kini rumah tangga kedua pasangan ini sangat damai tidak ada seseorang yang mengusik. Namun, tetap saja pasti akan ada badai kembali menerjang kedamaian mereka.

Sedari pagi, Hana merasakan tidak enak diperutnya. Sempat ia muntah ketika hendak pergi sekolah, dan itu pun membuat Candra khawatir. Disangka-sangka itu hanya masuk angin biasa, tetapi pulang sekolah hari ini, Hana memutuskan untuk membeli alat pengetes kehamilan, ia curiga bahwa dirinya hamil apalagi rasa mual yang amat sulit ditahan.

"Gue beli aja gitu, ya?" monolog Hana sebelum memutuskan membelinya.

Sekarang ia tengah sendiri di dekat apotek yang tidak jauh dari sekolahan. Kenapa sendiri? Bisa ditebak, bahwa sang suami izin tidak mengantarnya pulang lebih dulu melainkan mementingkan pertandingan volinya. Agak resek emang!

Baru mau melangkah, Hana teringat pakaian yang ia kenakan masih seragam, tapi tidak mungkin juga untuk pulang dulu baru balik lagi, oh sangat melelahkan.

"Ck. Bodolah mau mereka mikir gue cewek apaan, kalau ditanya tinggal bilang disuruh nyokap aja," ucap Hana meyakinkan diri sendiri.

Hana pun menghampiri seseorang yang menjaga di apotek sana.

"Permisi."

Perempuan itu menoleh, "Iya, kak. Mau beli apa?"

Keteguhan yabg sudah matang itu tiba-tiba runtuh dan membuat jantung Hana berdebar.

"E...emm..itu, mbak. Sa-saya mau be-beli test pack," ucap Hana menahan rasa malu.

"O-oh..beli satu atau berapa kak?" tanya perempuan tersebut tanpa banyak bertanya dan berekspresi yang membuat pembekinya tidak nyaman.

"Satu aja, mbak."

Setelah membayar, Hana berterima kasih dan pergi dengan wajah yang merah padam.

Membeli alatnya tidak seberapa, tapi hasilnyalah yang membuat Hana semakin takut, meskipun sudah menikah tetapi tetap saja jika dilihat dari umur Hana yang sekarang itu sangat mengejutkan siapa saja.

•••

Hana memandangi sebuah benda yang memberi jawaban apakah ia hamil atau tidak. Terlihat garis di sana ada dua dan menandakan bahwa ia tengah hamil.

Raut wajah ayu itu terlihat senang dan terharu. Meskipun ia tahu usianya belum memungkinkan karena rentan terhadap keguguran. Tapi Hana yakin bahwa dirinya bisa menjalani ini semua, apalagi ada titipan dari sang Maha Kuasa padanya.

Tidak mau berbahagia sendiri, Hana memutuskan akan memberi tahu Candra. Berhubung suaminya belum pulang karena ada pertandingan mendadak, jadi ia akan menunggu.

Sekarang jam menunjukkan pukul tiga sore, Candra baru saja pulang. Tak mau tiba-tiba mengejutkan Candra, Hana memilih tutup mulut perihal kehamilannya.

CANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang