13. BERUSAHA

972 36 1
                                    

"Lelah ku mengejarnya"
__________

o

o

o


Pritt!!

Permainan selesai, memang benar lawan Candra sekarang adalah Rio yang menantangnya.

Lelaki itu tidak akan terlibat masalah lagi dengan Rio, karena ia beserta tim-nya memenangkan pertandingan voli tersebut.

Untuk sekarang jelas tim Alarick menang, orang kaptennya sedang kesurupan. Candra terlihat tidak ada ampun dan puas atas spike-nya. Para anggota itu bahkan ketakutan jika terkena, bisa mati di tempat.

"Wow! Bos kita sedang emo mode," sahut Sakha.

"Untung bukan ke kita lampiasinnya," ucap Damar.

"Eh di luar hujan ya? Jam berapa sekarang?" tanya Farel.

"Hmm...jam lima kurang sepuluh menit," jawab Rafka mengambil botol minum dan meneguknya.

"Lama juga," ucap Damar.

Sang kapten hanya diam sedari tadi, ia enggan mengeluarkan suara hanya untuk sekedar membalas pun.

Dari arah kanan datang seorang wanita berhijab berlari ke arah mereka.

"Jangan lari," peringat Rafka khawatir.

Safa tersimpul kecil, "Hehe, iya maaf gak jatoh ko."

"Neng Safa sejak kapan ada di sini? Lo ajak kang?" heran Sakha.

"Iya."

"Ko gue juga baru nyadar," timpal Farel.

"Iyalah orang kita fokus main," ucap Damar.

Safa teringat janjinya pada Hana, ia pun menatap Candra yang terlihat akan bersiap pulang.

"Candra." panggil Safa membuat semua orang menoleh tanpa kecuali Rafka.

Candra yang sedang memakai jaketnya pun mengangkat alis, mau apa gadis itu memanggilnya.

"Coba lo buka hp lo," ujar Safa.

Diambilnya benda pipih itu, betapa kagetnya ia melihat sepuluh kali panggilan dan lima belas pesan dari Hana.

"Lo gak ingkar ucapankan? Gue kasih tahu, Hana sekarang berada di pos ronda deket sekolah, ia kejebak hujan dan lo justru gak ngabarin dia kalau lo voli? Pesan gue, lo coba saling mengerti satu sama lain, bukannya gue mau ikut campur, tapi emang gue juga pernah merasakannya," lontar Safa.


Candra tidak membalas ujaran Safa tapi ia mendengarnya jelas, lantas dirinya berlari keluar untuk menjemput Hana.

"Nikah ternyata susah."

"Hidup gak selamanya bakal bahagia Mar."

"Selain kesusahan ekonomi, kadang yang menjadi masalahnya itu kesalahpahaman dan kurang komunikasi," ucap Sakha mendapatkan tepukan tangan dari Farel dan Damar.

CANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang