"Bodoh, kalau kamu masih menggapai dia yang jelas tidak mau kamu capai"
__________
o
o
o
Hana mengerang terbangun dari tidurnya, matanya mengerjap beberapa kali. Di lihat jam sudah pukul 11, tapi kemana Candra?
Memilih turun dan mencari Candra ke bawah tapi ia tidak menemukannya, beralih mencari ke setiap sudut rumah dari halaman belakang sampai depan.
"Candra?" panggilnya tidak ada yang menyahut.
"Pergi'kah? Tapi kenapa gak ngabarin, a-aduh arwah gue belum kumpul lagi," ujar Hana memegang kepalanya.
Hana duduk di sofa, matanya terpejam menyadarkan pandangannya yang kabur.
Mendengar suara pesan masuk, Hana langsung mengambil ponsel siapa tahu Candra, dan ternyata bukan.
Mama
Assalamualaikum, Hana...mamah udah pulang dari rumah sakit, jadi kamu jangan pikirin keadaan mamah ya, fokus ke diri kamu. Kamu baik-baik aja kan? Kemarin kamu sempet kehujanan, mamah takut kamu demam.
Hana bersyukur mamahnya sudah pulih, tapi sekarang dirinya yang sakit. Meskipun begitu tidak mungkin ia memberi tahu mamahnya yang ada buat mereka tambah khawatir.
Me
Waalaikumsalam...alhamdulillah kalau mamah sudah sehat. Hana gak papa ko mah jadi jangan risau.
Maaf kemarin Hana tidak pamit langsung karena pas buka mata Hana sudah ada di kamar.
Setelah membalas pesan sang mamah tiba-tiba Nadin meneleponnya.
"Hana! Lo demam? Kasihan besti gue, cepet sembuh, gue mau ke rumah lo tapi Candra pelit, masa gue minta alamat gak di kasih, lo udah mendingankan? Jangan lama-lama gue kangen."
Baru juga mengangkat suara Freya sudah mendengung penuh di telinganya.
"Assalamualaikum..." sapanya.
"Eh hehe maaf lupa, Waalaikumsalam."
"Maen nyosor aja, Hana lagi sakit juga bisa tambah sakit denger lo, maaf Han lo taulah si Freya," sahut Nadin.
"Hmm, gue udah mendingan kalian gak perlu khawatir," ujar Hana membalas pertanyaan Freya, "Candra? kalian lagi di mana? terus Candra mana?" balik Hana penuh pertanyaan.
"Wess santai sayang, ada nih dia lagi tanding voli di sekolah kita, emang goblok dia gak izin sama lo," kesal Freya.
"Enggak, gue bangun langsung nyari dia tapi gak ketemu," ungkap Hana.
"Tuh kan, udah gue duga. Eh, lo kan udah mendingan bisa kali ke sini," goda Freya.
"Apaan sih Frey, Hana baru juga sembuh. Lo mau tanggung jawab kalau dia pingsan di jalan," kesal Nadin.
"Ya Allah maaf Han, udah lo tidur lagi aja, gue bercanda."
"Hana, lebih baik lanjut istirahat, supaya besok kita ketemu lagi," timpal Safa.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANDRA
Teen FictionDua insan yang sudah menjadi sepasang suami istri, atas dasar perjodohan, ialah Candra dan Hana. Mereka satu sekolah, namun beda kelas. Candra, dia lelaki yang bisa menarik kaum hawa dengan parasnya apalagi isi dompetnya. Tetapi, tidak ada seorang...
