27. DIA LAGI?

680 27 2
                                    

War! Ada unsur ++ 
Cuma dikit kok, saya masih -18 tahun,sksk.

Happy reading...

"Seringkali orang baru tersingkirkan oleh orang masa lalu"

Hana Varisha
_____

o

o

o


Di tengah jalan, Candra melihat seorang wanita yang sedang melawan dua orang lelaki. Ketika kedua lelaki itu merebut paksa tas wanita dengan rambut di gerai itu, spekulasi Candra mereka adalah perampok.

Berbeda dengan Hana, ia tidak tahu kejadian yang dilihat Candra. Di sebabkan sedang menikmati pemandangan di sebelah kiri seraya kepala yang menyandar pada pundak Candra.

Mata Candra menelisik siapa wanita yang familiar di matanya. Sampai ia sadar, ternyata perempuan tersebut ialah Rhea.

Dengan sigap, Candra memberhentikan motornya dan bergegas turun tanpa memedulikan Hana yang masih memeluknya.

Jelas Hana terkesiap, apalagi saat Candra mendadak turun tanpa memberi aba-aba, otomatis badannya hendak tersungkur dan mencium aspal.

Candra berlari berbalut helm yang masih ia gunakan, dengan sekali serangan pukulan salah satu dari dua orang itu tersungkur mengenaskan.

"Siapa lo?!" hardik teman yang tersungkur siap memukul balik Candra, namun sayangnya Candra lebih gesit dalam melawan.

"Kalau mau duit, kerja anjing!" sergah Candra penuh amarah. Keduanya tidak berani melawan kembali, mereka angkat kaki dari hadapan Candra secara tergesa-gesa, mungkin perampok baru belum berpengalaman.

"Ca-Candra."

Suara lirih dan getar itu mengalihkan pandangan Candra. Pemuda yang sudah mengusir kedua perampok itu melepas helmnya.

"Gak papa. Mereka udah pergi," ucap Candra sedikit mendekat pada Rhea.

"Gue takut," kata Rhea menunduk.

"Udah lo tenang aja. Kenapa gak balik pake ojek atau taxi?" tanya Candra mengusap lengan atas kiri Rhea, niatnya hanya untuk menenangkan.

"Gue baru mau pesen ojek karena taxi gak ada yang lewat, tapi keburu mereka dateng," terang Rhea.

Candra mengangguk paham, "Yaudah, sekarang lo pesen ojek online, gue tungguin sampai dateng," tutur Candra.

Tangan Rhea terlihat gemetar ketika hendak mengotak-atik layar ponselnya.

"Sini," ujar Candra mengambil benda pipih itu di tangan Rhea.

Setelah selesai memesankan ojek untuj Rhea, Candra pun mengembalikan pada yang pemilik ponsel tersebut.

"Nih." Rhea menerimanya.

"Gu-gue boleh minta peluk, gak? Sebentar aja," mohon Rhea karena bisa dilihat badan itu masih ketakutan.

Candra membuang napas pasrah, lalu tangannya menarik Rhea untuk ia peluk sebentar, tidak erat hanya sebatas sentuhan.

Betapa bodohnya lelaki satu ini, bisa-bisanya meninggalkan Hana sendiri di pinggiran jalan bersama motor miliknya.

Melihat Candra yang sudi memeluk Rhea, mata Hana memanas, hatinya sakit, napas pun terasa tercekat.

"Emang ya. Orang baru selalu kalah dari orang lama," lirih Hana.

CANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang