"Bahkan pria yang belum siap saja, akan bergegas untuk mendapatkan mu jika kamu yang dia mau"
_____
Salam untuk kalian yang mampir...
Happy Reading
。。
。
Setelah keterkejutan atas ucapan orang tuanya yang menginginkan pernikahan dirinya dengan seorang gadis yang juga masih sekolah, sekarang pemuda yang bernama Candra Haidar, cowok tampan kapten dari "Alarick" kini sedang berjabat tangan dengan seorang yang bisa di bilang penghulu.
Para undangan dan orang tua menunggu Candra berucap janji suci, bahkan penghulu sudah tiga kali mengulang namun Candra pikirannya seperti isi dompet saya, kosong.
Candra menarik napas kemudian, "Saya terima nikahnya, Hana Varisha binti Maren Valerian dengan maskawin tersebut dibayar tunai!" ucapnya lantang.
Penghulu tersenyum akhirnya, "Bagaimana para saksi, sah?"
"SAH!" sorak seluruh undangan.
Candra melepas jabatannya dan menghela napas pasrah. Sekarang dirinya mempunyai tanggung jawab besar di usia yang tergolong remaja.
Hana yang semenjak tadi menahan untuk tidak berteriak menolak tapi ia sangkal jangan sampai hanya karena keegoisannya Hana menghancurkan harapan orang tuanya yang sedikit konyol menikahkan anaknya di usia baru delapan belas tahun. Dia berharap ini hanyalah mimpi namun sialnya inilah realita.
Candra dan Hana sempat mengajukan untuk menikah setelah lulus SMA, tapi orang tua keduanya itu tidak percaya dan kekeh harus sekarang.
Selesai melaksanakan ijab kabul, yang ditunggu para undangan pun tiba, apalagi kalau bukan makan gratis."Wah...si bos gercep. Mana nyebar undangan kemarin, nikahnya sekarang." ujar Sakha Pangestu tertawa sembari menyambar tangan Candra.
Candra mendengus malas, "Gercep pala lo dugong," ujarnya.
Mendengar ucapan kurang ajar dari lelaki disebelahnya Hana refleks menyubit pinggang Candra, dirinya tak habis pikir dengan suaminya ini padahal ada begitu banyak tamu undangan yang menyaksikan mereka sedari tadi.
Candra menatap tajam Hana, "Lo apaan sih?" tanyanya.
"Ngomong tuh liat kondisi, gak malu apa dilihat banyak orang," jelas Hana.
"Anggota dewan lo? Atur-atur gue," ketus Candra tak acuh.
Astagfirullah...sabar Han sabar batinnya menjerit.
Entah jelmaan dari apa suaminya ini, membuat Hana ingin sekali mencakar cakar muka Candra yang nyebelinnya naudzubillah.
Teman-teman Candra yang sedari tadi memperhatikan, lantas terkekeh lebar kecuali Rafka Pradipta yang biasa saja. Rafka ini memang titisan dari antartika, sikapnya dingin ditambah acuh tak acuh.
Damar Setiawan menepuk pelan bahu Candra, "Bos kalau gak mau mending Hana buat gue, gimana Han?" tawarnya sembari mengedipkan sebelah mata genit.
Seseorang menempeleng kepala Damar gemas, "Ngaca gebleg! Jangan sok ganteng!" protes Farel Elvano.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANDRA
TeenfikceDua insan yang sudah menjadi sepasang suami istri, atas dasar perjodohan, ialah Candra dan Hana. Mereka satu sekolah, namun beda kelas. Candra, dia lelaki yang bisa menarik kaum hawa dengan parasnya apalagi isi dompetnya. Tetapi, tidak ada seorang...