1 - Masuk ke tubuh Figuran

19.3K 2.1K 94
                                    

HAII!
SEBELUM BACA JANGAN LUPA VOTE & KOMEN DULU YA PREN!!

-HAPPY READING-

"Enghhh"  lenguh seorang gadis cantik yang baru terbangun dari tidurnya

"Lah, gue dimana? Kenapa kamar gue berubah jadi gede banget, mana empuk banget nih kasur" ucap Meisya kaget ia baru saja terbangun dari tidurnya dan melihat bahwa ia sudah tidak berada di kamarnya lagi, melainkan dikamar lain yang jauh lebih luar dibanding kamarnya.

"Apa gue di culik ya? Tapi gimana caranya, lagian siapa juga yang mau culik orang kaya gue" bingung Meisya

Tok tok tok....

"Hah? siapa tuh yang ngetuk pintu? Biasanya juga kalau bang Rio palingan langsung nyelonong masuk aja, terus kalau Mama Papa juga palingan langsung masuk kalau engga teriak-teriak" ucap Meisya pelan

Ckelek

Terdengar suara pintu terbuka, lalu nampaklah seorang wanita paruh baya yang usianya sekitar 40 tahunan masuk ke dalam kamarnya.

"Non.." panggil wanita paruh baya itu.

Meisya merasa bingung mengapa ia dipanggil dengan sebutan 'Non' padahal namanya adalah Meisya bukan 'Non'.

"Nama saya Meisya bukan non" ucap Meisya

"Hah? Non gak apa-apa?" ucap wanita itu sekali lagi, tetapi nadanya terdengar ke khawatiran.

"Nama saya Meisya Ayudia bukan non! Anda siapa sih? Dateng tiba tiba manggil saya Non." ucap Meisya agak ngegas

"Masa Non ga kenal sama bi Ani. Non kenapa? Saya pembantu rumah ini dari Non Aurora kecil loh" ucap Bi Ani itu cemas.

"Siapa lagi Aurora? Dari tadi saya udah bilang nama saya Meisya bukan Non ataupun Aurora!"

"Nama Non teh Aurora Fellbiane Sanjaya. Masa kamu lupa sama nama sendiri" ucap Bi Ani itu lagi, masih dengan nada sedikit khawatir.

"HAH SIAPA SIAPA? AURORA FELLBIANE SANJAYA?! GAK MUNGKIN KAN KALAU AURORA YANG DINOVEL SEMALEM?! TAPI NAMANYA PERSIS BANGET!" teriak Meisya histeris.

"Eh non! Non kenapa? Tunggu biar saya panggil kan Tuan dan Nyonya, takut terjadi sesuatu sama Non Aurora" ucap Bi Ani lalu ia berlari keluar untuk memanggil orang tua Aurora.

"Argghh! Ini gak mungkin kan? Gue yakin ini cuma mimpi"

Plakk

"Duh kok sakit sih? Berarti ini bukan mimpi dong, masa iya gue masuk ke Novel. Gak masuk akal banget!" ucap Meisya setelah ia menampar pipinya sendiri.

Tiba-tiba datang bi Ani bersama satu orang Pria paruh baya dan Satu orang Wanita paruh baya masuk ke kamarnya.

"Sayang, kamu kenapa nak?" ucap wanita paruh baya itu kepada Meisya/Aurora

"Anda siapa?" tanya Meisya untuk memastikan.

"Kamu kenapa sih sayang?, Ini mama loh!"

"Hah?! Gue gak kenal sama lo!" ucap Aurora mulai kesal.

"Astagfirullah, kamu kenapa bisa jadi seperti ini nak?" Panik Silla atau Mama Aurora.

"Nak, kita kerumah sakit saja yuk. Papa takut kamu kenapa-kenapa" ucap Riffen atau Papa Aurora khawatir dengan kondisi sang anak

"Gak usah! Kalian cukup kasih tau saya ini siapa dan kalian semua ini siapa?" ucap Meisya.

"Nama kamu adalah Aurora Fellbiane Sanjaya anak ketiga dari Saya dan Silla, Nama Papa Riffen Sanjaya, dan ini adalah Mamamu dia Silla Devira Sanjaya. Kamu memiliki dua Abang, Abang pertama kamu namanya Arion Stevano Sanjaya. Dan Abang keduamu Farrel Revano Sanjaya." ucap sang Papa panjang lebar, Sebenarnya ia sangat khawatir dengan kondisi anaknya namun ia sebisa mungkin mengendalikan kekhawatirannya.

' WHAT?! INI GILA! Gue masuk ke Novel dan jadi figuran gak penting? Gimana nih!' batin Meisya berteriak kebingungan.

"O-oh haha, nama aku A-aurora ya Ma, Pa? Maaf gak tau k-kenapa tadi ingatan Mei eh Aurora agak hilang gitu" alibi Meisya gugup

"Huh, Alhamdulillah. Gak papa sayang, yang penting sekarang kamu udah inget lagi sama kita. Yaudah Mama sama Papa kembali ke kamar dulu ya, kamu hari ini gak usah sekolah dulu takut kenapa-kenapa" ucap Mama Aurora lalu mengelus kepala Aurora dengan sayang lalu keluar dari kamar sang putri.

Setelah itu mereka keluar dari kamar Aurora, meninggal kan Aurora yang masih bingung memikirkan semua Ini.

******
Mulai sekarang kita panggil Meisya jadi Aurora aja yaa!

Kebesokan harinya, Aurora terbangun di jam 6 pagi. Lalu ia mandi dan bersiap-siap untuk ke bawah dan sarapan bersama Keluarga barunya. Ia semalam sudah memikirkan segala hal untuk bertahan hidup di dunia Novel ini hingga ia bisa kembali ke dunia asalnya. Yang pasti ia di dunia ini tidak boleh terlalu dekat dengan para peran penting di dalam Novel agar tidak terkena masalah dan bisa menimbulkan bencana bagi dirinya sendiri, tapi mungkin susah untuk menjauh dari Arion karena ia Abang dari Aurora otomatis mereka tinggal satu rumah dan bertemu setiap hari.

Setelah siap Aurora segera keluar dari kamar dan turun kebawah untuk ikut sarapan bersama keluarga barunya

"Selamat pagi semuanya!" ucap Aurora semangat

Setelah itu Aurora langsung saja duduk di samping Abang keduanya Farrel. seisi meja makan menatap Aneh kearah Aurora,  yang membuat Meisya bingung, apakah ia telah melakukan kesalahan? Ia tidak mengerti bagaimana kegiatan Aurora di pagi hari. Karena di Novel juga tidak dijelaskan secara lengkap tentang Aurora karena ia memang hanya Figuran tidak terlalu penting.

"Kenapa? Ada yang salah dari Ara?"

(Ara/Aura itu nama panggilan dari keluarga besarnya untuk Aurora)

"Hah? Enggak kok, Mama cuma sedikit kaget aja biasanya kamu selalu maunya duduk deket sama Arion terus, sekarang malah duduk deket sama Farrel bukan Arion" ucap sang Mama

"Ohh gitu, iya mah Ara lagi bosen duduk disitu terus, hehe"

"Ohh gitu, Yaudah yuk Makan takut kesiangan nanti ke Kantor dan Kesekolahnya" ucap sang Mama lagi

Diam-diam Arion menatap Aurora dengan Aneh, tumben sekali Adik perempuan nya itu tidak menempeli dan mengganggunya dan malah memilih menjauhinya.

Sedangkan Farrel, ia merasa senang Akhirnya adiknya itu tidak hanya terfokus pada Arion saja.

***

Udahla ya guys segini dulu, pegel tangan akuu! Insyaallah besok kalau gak mager aku Up lagi wkwk

JANGAN LUPA VOTE & KOMEN YAA!!<3🖤

Menjadi Figuran Di Dalam NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang