Hai! Selamat sore semuanya!
Sebelum baca jangan lupa Vote + Komen yya!✨
-Happy Reading-
Sekarang Revano dan Aurora sudah berada di tepi sungai yang arusnya tidak begitu deras dan juga tempatnya lumayan sepi namun pemandangannya sungguh indah.
"Sini mendingan kita main air di deket sini, Seru tau!" ucap Aurora bersemangat menyuruh Revano untuk bermain air di sungai.
Sungai ini letaknya jauh dari jalanan. Bisa dibilang sungai ini berada di dekat hutan yang lumayan jauh dari perkotaan. Air sungai sungguh jernih dan udaranya sangat sejuk!.
Oh ya, Alasan Aurora mendekatkan diri dan membawa Revano kesini bukan karena ia menyukai Revano ya! Ia hanya kasihan dengan kehidupan dan takdir hidup Revano. Maka dari itu Aurora ingin memberikan kebahagiaan dan Akhir hidup yang indah untuk lelaki itu.
Revano mulai masuk ke dalam sungai secara pelan-pelan takut terpeleset batu yang licin.
"Yeyy, seruu kan?" tanya Aurora bersemangat sembari menyiprat kan air sungai ke arah Revano.
Entah mengapa Revano merasa sangat nyaman dengan gadis ini. Ia bisa memberikan kesenangan tersendiri untuknya.
Revano dan Aurora berenang, Bermain di sungai bersama beberapa anak kecil yang berada di sungai itu juga.
Sungguh Revano sebelumnya belum pernah merasa sebahagia ini.
"Lo udah sering ke sini?" tanya Revano tiba-tiba, namun sekarang sudah tidak terdengar nada sinis lagi di ucapannya.
"Pernah 5 kali doang." jawab Aurora masih dengan bermain air.
Iya, Aurora sudah berada di dunia Novel ini sekitar 10 hari. Pertama kali Aurora mengetahui tempat ini karena waktu itu ia membantu Anak kecil yang tersesat di tengah jalan. Saat Aurora ingin menuju ke Rumah Theya yang memang lumayan jauh.
Ternyata anak kecil yang Aurora bantu tinggal di sini, Di dekat sungai yang Indah ini.
Sekarang jam sudah menunjukan pukul setengah 6 malam.
Revano mulai kelabakan karena ia lupa, bahwa ia tidak membawa baju ganti.
"Heh! Ini gimana, kita gak bawa baju ganti?" panik Revano.
"Santai, ada baju bang Farrel di rumah pohon deket sini. Yok ikut gue" ucap Aurora lalu ia pergi menuju rumah pohon.
Revano Akhirnya mengikuti Aurora ke rumah pohon.
"Lo tunggu sini, gue ambilin dulu bajunya. Nanti lo ganti di Toilet umum deket sumur itu" ucap Aurora menunjuk salah satu toilet umum yang berada di dekat sumur.
Setelah Aurora mengambil baju. Revano bergegas mengganti pakaiannya di toilet umum itu.
Sekitar 5 menit akhirnya Revano keluar dari toilet itu sambil berlari.
"Lo kenapa anjir?" tanya Aurora bingung melihat Revano berlari.
"Ngeri toilet nya gelap banget." ucap Revano merinding, membuat Aurora Tertawa ngakak.
"HAHAHAHA! Ternyata cowok yang terkenal cuek banget di sekolah penakut ya!" ledek Aurora ke Revano.
"Gue gak takut ya, Anjing." kesal Revano dengan wajah cemberut, yang terkesan imut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Figuran Di Dalam Novel
FantasySEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AUTHOR! CERITA INI AKAN DI REVISI SETELAH TAMAT!🦋 Menceritakan tentang Meisya Ayudia seorang gadis cantik berusia 17 tahun yang tiba tiba masuk ke dalam Novel yang dia Baca malam hari sebelum ia tertidur, namun...
