10 - Es Batu

10.1K 1.3K 53
                                    

Haii, im back!
Semoga suka ya sama part kali ini, love u All
JANGAN LUPA VOTE + KOMEN THX!🥺💘

-Happy Reading-

Aurora dan Theya sekarang sudah ada di kelas mereka. Namun ternyata hari ini Jamkos karena ada Rapat antar guru, Aurora memutuskan untuk menanyakan beberapa hal lagi tentang Revano kepada Theya.

"They, kira-kira Revano nanti pulang jam berapa?" tanya Aurora.

Karena di Novel hanya dijelaskan bahwa Revano saat jam istirahat selalu ke kantin diam-diam untuk menjaga Messy. Namun karena Messy sekarang sedang tidak sekolah karena lagi diluar kota, jadi Revano hanya akan Stay di kelas.

Selain itu di Novel hanya dijelaskan kalau setelah pulang sekolah Revano selalu menjaga Mobil Messy dari belakang. Tapi di Novel tidak dijelaskan kegiatan Revano jika tidak ada Messy.

"Palingan jam 6 malem." jawab Theya

"Hah, dia ngapain aja di sekolah sampe jam segitu?" tanya Aurora bingung

"Biasanya dia cuma Main basket, Main musik, sama Main tinju di ruangan belakang sekolah yang khusus punya dia." jawab Theya.

Aurora ingat mengapa Revano bisa melakukan segala hal dan mempunyai Ruang pribadi di sekolah ini. Karena Kakek Revano adalah Sahabat Tuan Brawijaya (Kakek Gerald.) Dan juga Papa & Mama Revano adalah donatur terbesar di sekolah ini.

"Ohh, okey thanks infonya they" ucap Aurora tulus.

"Iya, by the way lo kenapa nanyain Revano mulu? Suka lo sama dia?" mata Theya memincing curiga.

"Dih. Enggak ya! Malah kayaknya lo deh yang deket sama Revo?" tanya Aurora balik.

"Gue cuma temenan doang sama Revo." jawab Theya

"Kapan lo deket sama dia?." tanya Aurora lagi

"Waktu lo pergi dari kantin, gue sama Yang lain gak mau ikut campur Akhirnya gue ngobrol-ngobrol sama mereka. Cuman gue paling sefrekuensi sama Revo jadinya kita deket." jawab Theya panjang lebar.

"Ohh." jawab Aurora singkat, membuat Theya rasanya ingin membuang Aurora ke sungai Amazon, ia sudah menjelaskan panjang lebar malah hanya di balas 'ohh' saja.

*****

Aurora sekarang sedang asik melihat Revano yang sibuk bermain hp nya di salah satu meja Kantin. Sekarang keadaan kantin sudah sangat sepi karena sudah pukul Satu siang. Sekolah sudah bubar dari pukul 12 siang, hanya ada beberapa Stand penjual makanan dan minuman yang masih buka.

Revano yang Akhirnya menyadari bahwa ada yang menatap ia dari tadi langsung menoleh. Dan benar ternyata ada seorang gadis yang tidak Revano kenali sedang duduk di salah satu meja kantin sambil meminum jus jeruk, gadis itu terus menatap Revano.

"Haii!" panggil gadis itu. Namun Revano tak peduli karena ia berfikir bahwa gadis itu hanya salah satu orang yang terpikat oleh ketampanan nya, padahal Aurora hanya ingin merubah hidup Revano lebih baik dari pada yang ada di Novel.

Aurora memutuskan untuk mendatangi meja Revano, dan duduk di samping lelaki itu.

"Heh! Gue manggil lo kok gak di jawab." kesal Aurora.

"Gak penting." jawab Revano singkat, lalu ia mulai berdiri dari kursinya berniat untuk pergi, namun sebelum itu tangannya sudah di cekal terlebih dahulu oleh Aurora.

Revano sungguh kaget. Sudah lama tidak ada yang pernah menyentuh tangannya, bahkan Messy gadis yang ia cintai pun belum pernah memenggang telapak tangan nya. Gadis bawel ini lah orang pertama yang bisa menyentuh tangannya.

"Sini duduk dulu, gue mau ngobrol" suruh Aurora dan menarik Revano untuk duduk lagi ke tempatnya. Akhirnya Revano memutuskan untuk mengikuti perintah gadis ini.

"Lo kok belum pulang?" tanya Aurora, padahal ia sudah tau alasannya.

"Males." jawab Revano cuek.

"Dih Cuek banget lo daki dugong" kesal Aurora.

Karena ucapannya tidak dijawab oleh Revano akhirnya Aurora memutuskan untuk berbicara lagi.

"Jangan ngerasa lo sendiri." ucap Aurora tiba-tiba. Membuat Revano mengangkat pandangannya dari hp ke Aurora.

"Gak jelas." ucap Revano sinis, namun Aurora tidak peduli.

"Gak perlu sedih cuma karena mama dan papa lo gak ada waktu buat lo, apalagi karena ngejar cintanya Messy. Itu gak akan mungkin dia udah jatuh cinta banget sama Gerald." ucap Aurora lagi.

"Tau dari mana lo?!" tanya Revano sedikit membentak. Sejujurnya Aurora agak kaget, namun ia harus tetap melanjutkan ucapannya.

"Lo belum pulang karena males dirumah kan?"

Yap, tepat sasaran.

"Sok tau." jawab Revano dengan nada sinis.

"Yok temenin gue jalan-jalan biar lo gak ngerasa kesepian!" ucap Aurora bersemangat.

"Gue. Gak. Mau." ucap Revano penuh penekanan di setiap katanya. Namun Aurora tidak perduli malah ia menarik sekuat tenaga Revano menuju ke parkiran.

Revano yang sudah sungguh malas dengan gadis ini, Akhirnya menuruti saja.

***

Okeyy segini dulu yaaa, untuk part Revano & Aurora berduaan nya insyallah bakalan aku up nanti, Sore/Malem.

JANGAN LUPA VOTE + KOMEN!!🥺💘

LOVE U ALL<3

SEE YOU IN THE NEXT PART!🦋🖤

Menjadi Figuran Di Dalam NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang