4 - Taman belakang Sekolah

15.1K 1.6K 96
                                    

HAII! AKU UP LAGI
JANGAN LUPA VOTE + KOMEN!!

***

Gerald Menyusul Aurora, ia sudah mencari Aurora di Kelas & Perpustakaan yang biasa di kunjungi Aurora namun ia tidak menemukan Aurora di sana. Akhirnya Gerald memutuskan mencoba mencari Aurora ke Taman belakang sekolah yang biasanya sepi. Dan disana terlihat Seorang gadis cantik sedang menangis di salah satu bangku taman belakang sekolah, Gerald memutuskan untuk melihatnya.

"Itu Aurora?" tanya Gerald pada dirinya sendiri.

Lalu Gerald memutuskan untuk mencoba memanggil gadis itu.

"Ra, itu lo?" tanya Gerald, lalu Gadis yang sedang menangis di bangku taman menoleh ke arahnya. Yap, ternyata benar dia Aurora.

"Eh bang Gerald, Kenapa bang?" Aurora buru buru menghapus Air matanya

"Gak papa, Gue boleh duduk di sini?" tanya Gerald

"Duduk aja bang."

Setelah Gerald duduk hanya ada keheningan di sana. Akhirnya Gerald Memulai pembicaraan.

"Jangan nangis." ucap Gerald singkat

"Hah?" Kaget Aurora.

"Gue gak suka liat cewek nangis, jangan nangis lagi ra.." ucap Gerald lembut, membuat Aurora bingung. Bukan kah tidak ada juga adegan Gerald berbicara seperti ini ke Aurora? Apakah ia sudah merubah banyak Alur?.

"Gue gak nangis kok!" elak Aurora

"Gue tau lo tadi nangis, Gak usah bohong kalau cengeng mah Cengeng aja"

"Dih kok lo jadi nyebelin sih? Gue gak cengeng yaa!" kesal Aurora dengan wajah cemberut.

"Gue baru tau lo imut banget kalau cemberut kaya gitu" goda Gerald membuat pipi Aurora merona.

"Ciee blushing nihh" goda Gerald lagi.

"Ihh, Apaan sih. Gue gak blushing yaa!" Marah Aurora.

"Iya deh, dari pada nanti nangis. Bolos yuk ra!" Ajak Gerald tiba-tiba (sesatt)

Aurora tambah dibuat bingung, bukankah di Novel Gerald di tuliskan Cuek dan Arogan? Mengapa sekarang sifatnya sangat Menyebalkan.

"Dih gak mau ah, nanti gue di hukum" tolak Aurora

"Gampang, gak bakal ada yang berani hukum lo! Ini sekolah punya bokap gue!" ucap Gerald sombong

"Iya deh, Yaudah deh yuk otak gue mumet. Tapi kita keluar lewat mana?"

"Tinggal lewat gerbang depan aja sih, Nanti gue bilang ke Satpam nya. Tapi sebelum itu kita Ambil motor gue dulu di Parkiran"

"Yaudah ayokk ke parkiran"

ucap Aurora semangat, dan Refleks Aurora menggandeng tangan Gerald, yang membuat Gerald kaget dan Blushing terlihat jelas bahwa Telinga dan Pipi Gerald mulai memerah.

"Eh eh lo kenapa, kok Pipi sama Telinga lo merah?" panik Aurora lalu menangkup Kedua pipi Gerald yang membuat sang empu tambah Blushing.

"Hmm, Gerald..."

panggil seseorang membuat Gerald dan Aurora menoleh untuk melihat siapa orang yang memanggil Gerald.

"Eh, Sorry" panik Aurora menjauhkan tangannya dari pipi Gerald saat tahu orang Yang memanggil Gerald adalah Della atau si Pemeran utama wanita.

"Hm, kenapa?" tanya Gerald singkat ke Della

Melihat Kedekatan Aurora & Gerald dan juga mendapat jawaban singkat dari Gerald membuat Della Emosi, tapi ia berusaha Mengendalikan emosinya agar tidak meledak.

"Ke Kelas yuk rald, ini udah pengen bell. Nanti kita telat" ucap Della lembut

"Aku gak ke Kelas dulu ya, Aku mau bolos sama Aurora, Kamu ke kelas aja sendiri dulu yaa" jawab Gerald mulai melembut.

"Gak jadi aja deh rald. Mendingan lo ke kelas aja bareng Della" ucap Aurora tak enak melihat wajah murung Della

"Tuh kata Aurora juga dia nya gak mau bolos kok, Yaudah yuk kita ke kelas" ucap Della semangat.

Kriinggg

"Tuh bell udah bunyi mending kamu ke kelas aja dulu Dell, Aku sama Aurora bakalan tetep Bolos." jawab Gerald

Lalu Gerald menggandeng Aurora menuju parkiran Meninggal kan Della yang sedang emosi karena Gerald tidak mendengarkan ucapannya agar tidak bolos bersama Aurora.

"Arghh, sialan! Kenapa jadi kaya gini? Harusnya alur Novel aslinya gak gini. Ini semua karena Figuran sialan itu. Awas aja lo!!" ucap Della emosi, lalu ia pergi meninggalkan Taman belakang sekolah.

***

Segini dulu ya Guys, aku pengen nugas dulu!
Insyaallah nanti kalau sempet aku Up lagi.

JANGAN LUPA VOTE + KOMEN!!
SEE YOUU<3🦋

Menjadi Figuran Di Dalam NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang