Entahlah, matahari enggan menampakkan dirinya kembali,
hanya senja yang masih setia menemani hari-hariku,
Bulan pun terkadang juga pergi,
dan bintang yang katanya indah sekalipun juga pergi meninggalkan diriku.Tak ingin lagi sih, namun bagaimana dengan langit yang masih sangat sayang kepadaku?,
wahai kenyataan kenapa engkau sering becanda?,
Aku sudah lelah untuk terus menerima,
dan aku muak dengan sandiwara yang ada.Ingin rasanya seperti sepi,
dimana kedamaian selalu menyelimuti,
ketenangan setia menemani,
dan cerita tanpa batas suci.Semua ku pertaruhan dengan gagah,
meski harus terombang-ambing tanpa arah,
dicerca dan dimaki pun menjadi makanan setiap hari,
aku tak tau sejauh mana tubuh ini mampu berseri.terimakasih mentari,
dirimu mampu membuat diri ini kembali,
meski sering tak tau diri,
bahkan tak punya hati sama sekali.sampai jumpa di lain kesempatan,
semoga waktu tidak lagi kejam,
dan kan ku ingat rindu dimasa sendu,
serta mereka yang dirundung pilu.M@rsudi
KAMU SEDANG MEMBACA
HURUF BERBARIS RAPI
PoetryTulisan ini murni buah pikiran dari M@rsudi isinya banyak sekali, mulai dari percintaan sampai masalah kehidupan dan semua tertuang dalam kata-kata dan puisi. Meskipun belum sempurna setidaknya saya pernah mencoba dari pada tidak mencoba sama sekal...