Pusat perbelanjaan Krisna tak terlalu menarik untuk Ciza yang uang sakunya pas-pasan. Ia bahkan memutuskan untuk tak ikut masuk tapi menitip di belikan Pie susu saja.
Di saat ke empat temannya melakukan shopping time. Ciza justru jajan siomay pinggir jalan seraya berbincang-bincang seru dengan para pemandu wisata dan juga tukang parkir di sana. Mengobrol seperti itu pun tak kalah seru bagi Ciza. Banyak pengalaman yang bisa di bagi oleh para pemandu wisata dan tukang parkir yang Ciza ajak bicara.
"Ngga ikutan belanja neng?"
"Udah nitip pak" jawab Ciza seraya meminum es teh manis di bungkus plastiknya. Para orang tua memesan kopi dan memakan kacang sebagai camilan.
"Ngga suka belanja ya?"
"Ya suka pak. Kalau ada yang buat belanjaanya. Maklum kantong anak SMA" jawab Ciza
"Minta pacar mu. Pacar mu yang ganteng banget itu kan?"
"Hah yang mana pak?"
"Yang duduk di belakang mu itu." Saut pemandu wisata yang berada semobil dengan Ciza
Ciza menggeleng dengan cepat. "Bukan pak...bukan. amit... amit" jawab Ciza
"Nanti biasanya yang begitu pulang dari bali jadian loh"
"Ih bapak! Ngga boleh kaya gitu pak ngomongnya ucapan doa tau pak" ucap Ciza setengah kesal setengah takut yang tentu saja mengundang tawa dari para pria-pria di sana.
"Eh tapi kalau yang pacaran jangan main ke tanah lot"
"Kenapa pak?" .
"Putus nanti.."
"Untung ngga punya pacar" saut Ciza dan kembali memakan siomaynya.
Di tengah-tengah obrolan itu. Ciza melihat sosok yang ia kenal berjalan menjauh dari keramaian.
"Itu abadi kan? Mau kemana?" Batin Ciza seraya menyipitkan matanya. Mata kirinya minus setengah plus silinder mata kanannya minus satu setengah plus silinder. Harusnya Ciza sudah menggunakan kaca mata.
Meski tak benar-benar jelas tapi Ciza yakin itu Abadi. Yah, 80 persen yakin lah. Belum selesai Ciza bertanya-tanya mau kemana Abadi. Berikutnya Ciza melihat sosok yang lebih-lebih di kenalnya, Celine..
Celine menuju ke arah yang sama dengan Abadi. Mau kemana mereka ? Ada urusan apa?
Urusan Paskib? Untuk apa pergi sejauh itu dan tampak seperti sembunyi-sembunyi.
🍀🍀🍀🍀
Perasaan penuh tanya itu Ciza simpan sampai pulang. Ia perlu waktu bicara berdua dengan Celine. Sampai saat itu tiba. Ciza hanya harus bersikap biasa-biasa saja. Jangan sampai kecurigaan yang belum jelas ini memecah persahabatan mereka. Tidak lucu bukan jika mereka bertengkar karna salah paham?
"Eh besok destinasi kita pantai semua kan ya?" Tanya Ayu
Diandra mengambil bookletnya dan melihat jadwal untuk besok.
"Tanjung Benoa, Teman Jogger, Kuta"
"Teman jogger, tempat belanja lagi ya?" Tanya Ciza
Celine menganggukan kepalanya. "Tempat oleh-oleh paling khas"
Ciza menganggukan kepalanya. "Temenya dagadu kan?"
Celine mengangguk lagi membenarkan.
"Bawa baju ganti dong kita?" Tanya Riana
"Bawa aja di tanjung Benoa banyak permainan water sport. " Jawab Celine lagi.
Mereka pun mulai menyiapkan barang-barang yang akan di pakai dan di bawa besok. Sedangkan Ciza masih hanya duduk di kasurnya ia terus menatap ke arah Celine.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are Invited (Complete)
RomanceTiada masa paling indah, masa-masa di Sekolah. Tiada kisah paling indah, kisah-kasih di Sekolah.