"seno...ini ...?"
"Sebenarnya aku suka padamu. Kamu mau jadi pacar ku?"
"Mau...mau" jawabnya dengan mengangguk kuat-kuat. Anak laki-laki dengan wajah tegas dan tampan di hadapan gadis gempal itu tersenyum lebar. Begitu lebar hingga hingga membuat matanya hanya membentuk garis. Tak hanya itu ia juga membuka tangannya mendekat dan sedikit lagi akan memeluk gadis gempal yang baru saja beberapa detik lalu menjadi kekasihnya. Kalau saja....
Bukkk...
Kepala seseorang baru saja membentur meja sedikit kuat karna buku tebal yang ia jadikan bantal tidur di tarik dengan kuat-kuat.
"Ah..." Lenguhannya seraya mengusap kepala yang membentur tadi.
"Ck.. ngga bisa semenit lagi apa?! Mr.S baru aja mau meluk gua!" Ucap si gempal tanpa membuka matanya. Ia tau siapa orang yang membangunkannya dengan bar bar tanpa perlu membuka mata.
Orang itu pastilah Celine, salah satu dari empat sahabat dekatnya. Ya, karna hanya Celine yang akan membangunkannya tanpa adab seperti itu.
Bukannya meminta maaf Celine justru memukul kepala temannya itu dengan buku yang tadi ia ambil.
"Celine! Nanti gua makin bego.."
"Ngga usah drama lu udah bego. Ips 2 lagi main basket"
"Hah.. serius? Ada Se.. Mr. s dong?"
Celine memutar bola matanya malas. Lalu mengangguk.
"Ck...kenapa tidak bilang dari tadi... Kaca mana kaca? Muka gua keliatan abis tidur banget ngga....?"
Belum sempat Celine menyaut. Sudah terdengar teriakan heboh.
"Cizaaa.....ada Senoooo..."
"Ssttt...."
"Eh Mr.S maksudnya.."
Manusia tak beradab lainya yang selalu saja membuat kehebohan itu adalah Diandra, juga satu dari sahabat Ciza.
"Kaca-kaca.." pinta Ciza
Diandra merogoh sakunya kemudian memberikan cermin tangan. Celine menggelengkan kepalanya. Entah sebenarnya mau apa Diandra kesekolah sampai harus bawa-bawa cermin di sakunya.
Ciza merapikan dirinya. Membenarkan cepolan rambut yang selalu ia buat sembarangan.
"Okey... Come on ladies..." Ajak Ciza dan dengan menggandeng keduanya mereka keluar dari kelas.
Kelas Ciza berhadapan langsung dengan lapangan basket. Sehingga mudah sekali untuknya jika ingin melihat anak-anak yang bermain basket.
"Ah... Memang ngga ada dua Seno itu" ucap Ciza setelah mendapat tempat untuk duduk. Celine berdiri di samping kiri bersandar pada saka. Sedangkan Diandra duduk di sebelah kanan Ciza.
Layaknya cerita kehidupan masa SMA pada biasanya. Tentu akan sangat kurang jika tak ada geng pria tampan, jago main basket yang pada jaman itu sih di sebut dengan Most Wanted. Entah apa sebutannya pada masa kini.. tetap seperti itu atau mungkin hanya kriterianya yang berubah.
SMA Bakti Mulya juga memiliki yang seperti itu. Geng pria tampan yang di sebut sebagai Most Wanted.
Jika di urutkan dari kepopularitasanya. Maka kurang lebih seperti inilah urutanya.
Lorenzo Wiratama (Renzo). Si paling populer yang juga menjadi ketua dari geng pria tampan ini. Dia juga merupakan kapten tim basket sekolah. Jadi, bisa di katakan ketampanannya tak hanya terkenal di satu sekolahan tapi dari sekolah-sekolah lain. Tak jarang banyak anak dari sekolah lain yang datang hanya untuk melihat cowok tengil bernama Renzo itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are Invited (Complete)
RomanceTiada masa paling indah, masa-masa di Sekolah. Tiada kisah paling indah, kisah-kasih di Sekolah.