Terlalu malu untuk keluar kamar Ciza pun memilih tak ikut makan malam. Tapi tentu saja teman-temannya tak akan membiarkan Ciza melewatkan makan malam setelah makan siang juga Ciza lewatkan.
Mereka membawakan makanan untuk Ciza.
"Nih makan dulu. Nanti lu mati lagi" ucap Diandra
"Iya kasian nanti penginapannya jadi horor" sambung Ayu
"Ngga mau makan.. pengen pulang aja"jawab Ciza
"Engga usah kumat lebaynya" Celine ikut berkomentar.
Ciza mencebik. "Kalau nanti Renzo cerita ke Seno gimana? Pasti Seno ilfeel banget sama gua"
"Ya, artinya dia bukan cowok baik. Ciz nembus itu hal biasa. Udah ah makan.. " ucap Celine lagi.
Riana mengangguk. "Udah makan... Lu dari siang kan belum makan. Tipes baru tau rasa"
Ciza masih mencebik. Namun makanan yang di bawakan teman-temannya sangat menggugah selera. Terlebih ia memang belum makan seharian dan saat menstruasi biasanya nafsu makannya semakin meningkat.
"Mau makan ngga?" Tanya Celine galak.
"Iya mau" jawab Ciza dan ia pun mulai memakannya.
🍀🍀🍀🍀
Dasar anak-anak, meski sudah di minta istirahat sejak pukul 9 malam. Tetap saja sesampainya di kamar mereka sibuk bercerita dengan teman-teman sekamar mereka. Bukan hanya kamar Ciza. Tapi nyaris kamar-kamar lainnya.
Bahkan di bagian kamar anak laki, ada yang coba-coba, diam-diam merokok atau dengan isengnya mengganggu kamar anak perempuan dengan menakut-nakuti mereka.
Entah jam berapa anak-anak baru mulai tertidur. Yang jelas Ciza ingat jam satu saja ayu masih sempat bikin pop mie.
Jam tujuh pagi para murid-murid sudah di bangunkan. Mereka di ajak untuk olahraga bersama. Ciza absen lagi. Ia baru menampakan diri setelah bersih-bersih dan keluar untuk sarapan pagi.
Saat ia akan mengambil makanan. Ia melihat Renzo dan genknya datang menuju meja prasmanan.
"Cepet-cepet .." ucap Ciza pada temannya yang lain. Pokoknya ia mau menghindari gerombolan itu.
Karna tetap lama. Alhasil Ciza pergi begitu saja. Meski di pirinya baru terisi nasi dan sayur capcay saja. Tidak apa yang penting dia tidak harus berdekatan dengan Renzo.
"Astaga Ciz.. milih mejanya gak kurang jauh." Ucap Ayu
"Spot terbaik" jawab Ciza
Yang lain hanya ikut duduk saja. Tanpa protes
"Lu makan pake capcay doang?"
Celine memindahkan satu potong daging dari piringnya ke piring Ciza. "Dia lari-lari ngehindarin Renzo"
"Gua gak siap ketemu mereka"
"Terus lu mau sampai kapan ngehindarin mereka?" Tanya Riana
"Ngga tau deh..belum ada rencana." Ucap Ciza lagi.
Sedangkan Celine masih memindahkan sebagian lauk ke piring Ciza. Termasuk kerupuk udang yang mereka semua tau itu adalah kedukaan Ciza.
"Ciz . "Panggil Diandra dan menyenggol bahu Ciza saat Renzo dan gengnya mendekat ke arah meja Ciza.
Sungguh, alasan Ciza memilih meja itu untuk menghindari mereka. Mengapa mereka justru duduk di meja yang ada di depan ciza. Kenapa harus di sana? Masih sangat banyak meja lain.
Ciza ingin sekali merutuk Renzo atau kabur dari sana. Tapi Riana menahannya.
"Udah makan aja..."
KAMU SEDANG MEMBACA
You are Invited (Complete)
Storie d'amoreTiada masa paling indah, masa-masa di Sekolah. Tiada kisah paling indah, kisah-kasih di Sekolah.