4

341 53 2
                                    

Tanpa terasa seminggu sudah berlalu, renjun dari kemarin sudah di teror haechan untuk datang ke pernikahannya. Bukannya tidak mau datang, renjun sedang tidak di rumah sekarang bagaimana bisa dia datang ke pernikahan haechan dengan kaos polos seperti yang biasa dirinya kenakan akhir-akhir ini.

Renjun kini sedang berjalan-jalan di sekitar apartemen, udara sore hari yang segar memberinya energi baru.

Eommanya bilang belakangan ini appanya lebih sering menanyakannya dan memaksa eommanya untuk membujuk renjun pulang. Tapi renjun ingin menjadi egois kali ini, dia ingin appanya mengerti bahwa anaknya bukan robot yang bisa dikendalikan semaunya. Renjun ingin mengejar apa yang dia inginkan.

Renjun melangkah menuju apartemen, biasanya lia akan pulang sebentar lagi.

"Soobin terima kasih sudah mengantarku" ucap lia, renjun yang berdiri tidak jauh dari apartemen melihat lia berbincang dengan seorang pria, "siapa dia?" pikirnya.

Lia tersenyum melambaikan tangan saat mobil tang ditumpangi pria tadi pergi. Renjun mendekat.

"Siapa?"

"Kamjagia, renjun kau membuatku kaget" ucap lia memegangi dadanya.

"Siapa yang mengantarmu?" tanya renjun penasaran.

"Temanku" jawab lia lalu melangkah menuju apartemen, renjun menyamai langkah lia.

"Keren juga"

Lia melirik renjun bingung, maksud renjun soobin terlihat keren? "Kau sudah pindah haluan?" canda lia.

Keduanya turun dari lift, "sembarangan kalau bicara, masih ada wanita yang cantik kenapa harus melirik laki-laki" jawab renjun sewot, lia terkekeh berhasil melihat muka kesal renjun.

Keduanya masuk ke apartemen, lia langsung masuk ke kamarnya. Renjun lupa menanyakan pada lia apa dia bisa pergi ke pernikahan haechan besok.

"Aku sudah kirimkan pakaian untuk kalian, tidak ada alasan kalian tidak datang"

Renjun membuka ponselnya dan mendapati pesan dari haechan. Kenapa haechan jadi memberinya pakaian seperti ini.

"Tidak usah, aku bisa menyewanya. Tapi pinjami aku uang kkk... "

Bel apartemen berbunyi, siapa yang datang jam segini. Apa teman lia tadi? Renjun membuka pintu dan mendapati seseorang yang tidak dikenal berdiri di depan pintu.

"Dengan tuan renjun?" tanya orang itu, renjun mengangguk. "Ada paket untuk anda silahkan tanda tangan di sebelah sini"

Renjun menerima kotak besar dan membawanya masuk setelah menandatangani kertas penerima. Tidak ada nama pengirim disana, yang ada logo nama butik terkenal.

"Apa itu?" tanya lia yang baru saja keluar dari kamar melihat kotak besar yang renjun bawa.

"Paket, entah dari siapa"

Keduanya duduk di ruang tengah, lia  terlihat sangat penasaran dengan isi paket tadi, ada surat terselip di bagian depan kotaknya.

"Pakai ini, dan datanglah ke pernikahanku" mereka berdua beradu pandang, hanya satu nama yang terlintas di kepala mereka. Haechan.

Renjun membuka kotak itu, keduanya mendapati sepasang dress dan suit lengkap dengan kemeja, dasi dan sepatu untuk keduanya.

"Haechan mengirim ini untuk kita?" tanya lia tidak percaya melihat isi kotak.

"Aku bilang tidak bisa datang karena aku tidak punya pakaian untuk datang ke pernikahan, dia malah mengirimi baju untuk kita" ucap renjun

"Kalu seperti ini berarti kita harus datang"

SWEET ROOMMATE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang