Hari sudah larut malam, meski besok lia akan bekerja, saat ini dirinya masih saja terjaga. Sudah pukul setengah 12 malam, tapi renjun juga belum pulang ke rumah. Tidak biasanya dia pergi seharian seperti ini, apalagi saat lia menghubunginya ponsel renjun tidak aktiv.
Lia merebahkan badannya di sofa, dia menyalakan tv untuk menemaninya. Dia kembali mengecek ponsel, tapi tidak ada kabar yang datang dari renjun.
Saat matanya hampir terpejam menyerah pada rasa kantuk, pintu apartemen terbuka. Lia berdiri mengecek siapa yang datang.
"Kau baru pulang?" tanya lia mendapati renjun yang masuk ke apartemen menggunakan stelan jas lengkap. "Kau dari mana?" tanya lia lagi mengikuti langkah renjun menuju ruang tengah.
"Aku ambilkan minum dulu" lia menuju dapur mengambilkan segelas air untuk renjun.
Lia datang membawa segelas air, wajah renjun terlihat sangat lelah.
"Terima kasih" renjun meraih segelas air yang di bawa lia dan menegaknya hingga habis. Lia duduk disamping renjun menunggu jawaban pria itu.
"Appa menyuruhku untuk masuk kerja, hari ini dia memberikan banyak sekali tugas sampai aku pulang larut malam begini" renjun menyandarkan punggungnya ke sofa dan melonggarkan dasi yang terasa mencekik lehernya dari tadi. "Sudah tidak ada bus malam-malam begini, jadi tadi aku terpaksa naik taksi untuk pulang" lanjut renjun. Lia mendengarkan jawaban renjun sambil menganggukkan kepalanya mengerti.
"Kau belum tidur? Bukankah besok kau masuk kerja?" tanya renjun menatap lia.
"Aku menunggumu" jawab lia pelan. "Aaa...Kau tidak pamit padaku saat pergi, dan kau belum juga pulang sampai larut malam begini. Aku juga menelfonmu tadi tapi kau tidak mengangkatnya? Aku kira terjadi sesuatu padamu" ucap lia cepat.
"Maafkan aku, tadi pagi kau belum keluar kamar saat aku pergi, aku kira kau masih tidur. Ponselku juga mati jadi aku tidak bisa menghubungi siapapun" jawab renjun sambil melirik ponselnya yang sudah dalam posisi di charge.
"Jadi mulai sekarang kau akan mulai bekerja?" tanya lia sambil merapatkan selimut yang di bawanya dari kamar.
"Iya, appa yang memintaku saat memberikan laptop kemarin" jawab renjun memijat dahinya.
"Kau sudah makan malam belum?" tanya lia lagi.
"Belum"
"Kau mau makan apa, aku juga merasa lapar lagi sekarang" ucap lia membuka ponselnya untuk memesan makanan.
"Samakan saja denganmu, aku mau mandi dulu" jawab renjun sambil berlalu menuju toilet tamu.
"Pakai air hangat, atau kau akan sakit nanti" teriak lia.
"Iya" sahut renjun lalu menutup pintu toilet.
Lia mengotak-atik ponselnya memesan makanan, entah apa yang ingin dia makan. Tadi sore dia sudah makan dengan chanyeol dan wendy.
"Aku pesankan malatang saja" gumam lia tersenyum memandang layar ponselnya.
Setelah memesan makanan lia kembali fokus menonton TV yang sejak tadi menyala.
"Dingin sekali" ucap renjun setelah selesai mandi.
"Kau keramas malam-malam begini?" lia heran melihat rambut renjun yang masih basah tertutup handuk kecil. "Jangan dekat-dekat, kau basah" ucap lia pada renjun yang duduk disampingnya sambil menekuk lutut.
Bel aparten berbunyi, makanan mereka datang. Lia bergegas menghampiri pintu dan menerima makanannya.
"Kau mau minum teh hangat saja?" tanya lia melihat renjun yang masih kedinginan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET ROOMMATE [END]
FanfictionTinggal bersama satu atap, apa bisa menumbuhkan rasa cinta mereka kembali? Renjun & Lia