21

228 36 2
                                    

Pagi ini kamar lia terlihat lebih berantakan dari biasanya, pakaian yang biasanya rapi di dalam lemari hampir semuanya keluar dan berserakan di ranjang. Lia sendiri masih sibuk memilih pakaian yang akan dia kenakan. Dia berhasil memilih salah satu pakaian yang dia rasa cocok untuk hari ini.

Hampir empat bulan berlalu setelah kepergian renjun. Hari-harinya dia habiskan untuk tetap bekerja dan akhir pekannya akan dia gunakan untuk pergi ke kursus memasak di tempat yang somi rekomendasikan padanya. Dia berajar memasak disana bersama somi juga. Semua terasa menyenangkan, tapi lia masih merasa ada sesuatu yang hilang saat renjun tidak ada di sisinya lagi.

Meski kepergian renjun membuatnya kembali terpuruk, tapi lia merusaha untuk memperbaiki hidupnya, apalagi sekarang ada somi yang selalu menemaninya jika dia kesepian. Lia bersyukur bisa mengenalnya.

Hari ini hari ulang tahunnya, tidak terasa waktu sangat cepat berlalu. Meski rasa rindunya terhadap renjun tidak pernah hilang, tapi keberadaan pria itu yang bagai di telan bumi membuatnya tidak bisa berbuat apapun. Nomor telefonnya bahkan sudah tidak aktiv, mungkin renjun masih marah dengannya, atau lia sudah tidak berarti lagi baginya. Fakta itu terkadang membuatnya sedih, hubungannya dengan renjun berakhir begitu saja, dia tidak bisa melakukan apapun.

"Eonnie, ya ampun eonnie terlihat lebih muda dengan gaya pakaian seperti itu" ucap somi yang kini duduk bersamanya di dalam mobil. Mereka berdua sudah meluangkan waktu untuk merayakan ulang tahun lia bersama.

"Terima kasih, ayo kita berangkat sekarang, aku ingin naik semua wahana yang ada" ucap lia semangat.

"Baiklah" somi melajukan mobilnya menuju taman bermain terbesar di korea, lia ingin menghabiskan waktu seharian disana dan melupakan sejenak semua kegundahan di dalam hatinya yang selama ini dia rasakan.

Mobil melaju membelah kota seoul, cuaca musim panas sangat hangat, angin yang berhembus terasa menyejukan bagi lia. Seperti memberi harapan baru padanya ditengah terik panas matahari, membuatnya tersenyum cerah.

"Aku sudah dapatkan tiketnya ayo kita masuk" ucap somi yang baru saja kembali dari mengantre. Somi memaksa untuk mengantre membeli tiket masuk everland, padahal lia sudah memintanya untuk dia saja yang mengantre.

Keduanya masuk setelah menunjukan tiket pada petugas taman bermain. Lia tersenyum saat masuk, dia merasa waktu kembali berputar ke belakang dan dia menjadi anak kecil lagi, terakhir kali dia datang kesini saat bersama orang tuanya dulu. Kini semua kenangannya terasa berputar kembali.

"Eonnie, tunggu sebentar disini ya, aku ingin pergi ke toilet sebentar" ucap somi. Lia mengangguk, padahal dia sudah tidak sabar untuk menaiki wahana yang ada disini.

Lihat komedi putar itu, dulu dia dan appanya menaikinya bersama dan lia kecil sangat senang saat itu, lia tersenyum mengenang ingatan manis itu. Appa dan eommanya sudah bahagia sekarang, lia juga harus hidup dengan bahagia.

"Appa, lia ingin naik kuda itu" lia kecil yang berada di gendongan appanya menunjuk komedi putar yang di hiasi lampu berbagai warna.

"Baiklah, Putri appa akan naik itu bersama appa dan eomma ya" appa dan eomma lia membawanya untuk naik komedi putar itu.

Lia kecil sangat bahagia dan tersenyum menghabiskan waktu dengan appa dan eommanya di hari ulang tahunnya ke 5th.

Keluarganya dulu bukan termasuk orang yang berada, kedua orang tuanya harus pergi bekerja seharian, terkadang lia juga menghabiskan waktu sendirian di rumah. Tapi lia kecil tau jika appa dan eommanya bekerja demi dirinya agar bisa bersekolah.

Itu kenangan terakhir yang lia punya dengan orang tuanya, karena sampai dia beranjak dewasa orang tuanya semakin tidak memiliki waktu bersama dengannya. Sampai suatu hari saat dia duduk di sekolah menengah appa dan eommanya mengalami kecelakaan mobil dan merenggut nyawa keduanya.

SWEET ROOMMATE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang