17

220 39 2
                                    

Renjun menidurkan lia di ranjangnya dengan hati-hati. Pandangannya tidak pernah beralih menatap lekat wajah wanita yang kini tertidur lelap di depannya.

Renjun tersenyum, membayangkan bagaimana dulu wanita yang tertidur di depannya ini selalu menegurnya saat dia menyentuh minuman yang membuatnya mabuk dan berakhir renjun merengek agar lia memberikan minuman itu sedikit.

"Renjun kau tidak boleh minum ini" ucap lia meraih botol soju di tangan renjun. Renjun menatap lia dengan tatapan bingung.

Kini keduanya sedang menghabiskan waktu berdua di apartemen, mereka akan merayakan malam tahun baru mereka berdua. Saat renjun meminta lia untuk memilih tempat mana yang ingin dia kunjungi, dia langsung menolak untuk pergi ke tempat manapun dengan tegas, dia benci keramaian.

Lia lebih memilih duduk santai di beranda apartemen, membuat barbeque, menyantap makanan ringan, dan juga menatap indahnya kembang api yang saling beradu menampakkan warnanya di gelapnya langit malam.

"Ayolah sayang, sedikit saja" bujuk renjun menampakan wajah memelasnya.

"Tidak boleh renjun, kalau kau mabuk bagaimana? Aku akan membiarkanmu tidur diluar jika itu terjadi" ucap lia tegas.

Dia melangkah masuk menyimpan botol soju itu ke dalam kulkas. Dia mengambil beberapa cemilan dan minuman soda untuk menemani keduanya begadang.

"Kau marah?" tanya lia saat kembali ke ruang tengah dan mendapati renjun dengan wajah muramnya. Lia tersenyum kecil menatap renjun yang sedang kesal.

"Renjun, maafkan aku ya. Aku tidak mau kau mabuk, aku takut jika melihatmu mabuk kau tau?" lia meraih lengan renjun dan menyandarkan kepalanya di bahu nyaman pria itu.

"Memang jika aku mabuk kenapa? Apa aku akan berubah menjadi monster, begitu?" tanya renjun yang tidak puas dengan alasan lia melarangnya untuk minum, padahal dia hanya ingin minum sedikit, dia tidak akan mabuk semudah itu.

"Iya" jawab lia.

"Hah? Seperti apa? Apa sangat menyeramkan?" lia menatap renjun jengah dengan pertanyaan pria itu.

"Iya, sangat menyeramkan. Kau tiba-tiba menatapku seperti ini" lia menangkup wajah renjun, dan melebarkan matanya menatap renjun tajam. "Lalu menciumiku seperti ini" lia mengecup kecil bibir renjun beberapa kali, membuat renjun tersenyum melihat tingkah lia yang memperagakan dirinya saat mabuk.

"Terakhir kau bilang, 'lia aku sangat mencintaimu', lalu tertidur sambil memelukku seperti ini" tubuh lia otomatis langsung memeluk renjun dan menenggelamkan wajahnya di tengkuk pria itu. Renjun tertawa, dia membalas pelukan erat lia.

"Kau lucu sekali" ucap renjun di tengah-tengah tawanya.

"Kau tertawa" lia melepaskan pelukannya, dia tidak sedang melucu sekarang.

"Maaf, aku kira aku akan berubah menjadi monster seperti di dalam film yang ku tonton" renjun menghentikan tawanya.

"Kalau itu, kau sudah aku pukul sampai pingsan"

"Sini" renjun merengkuh tubuh wanita yang di cintainya itu. Lia dengan senang hati kembali masuk kedalam pelukan renjun.

"Apa keinginanmu di tahun baru ini?" tanya lia.

"Menikahimu" jawab renjun singkat. Lia tersenyum di dalam pelukan pria itu.

Suara petasan semakin ramai saja, semua orang bersemangat menghitung mundur untuk awal yang baru mereka.

SWEET ROOMMATE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang