20

249 39 2
                                    

Pagi ini somi dan haechan sudah berdiri di depan apartemen lia, somi sedang memasukan pasword apartemen lia yang dia dapatkan dari lia langsung. Somi menghubungi lia semalam tapi baru pagi ini dia mendapat balasan dari lia, dia merasa jika keadaan lia tidak baik-baik saja sejak dia pulang lebih awal dari kantor kemarin dan memaksa lia untuk memberikan alamat apartemennya.

Somi merasa sangat khawatir pada lia sekarang, bahkan lia juga memberikan pasword apartemennya pada somi, apa kondisi lia sangat parah sampai dia tidak bisa membukakan pintu untuknya dan haechan?

Somi masuk setelah membuka pintunya diikuti haechan dibelakangnya dan membawa makanan.

"Eonnie" panik somi melihat lia yang meringkuk di sofa ruang tengah. Pakaiannya juga masih sama seperti terakhir kali mereka bertemu dengan lia kemarin, "apa semalaman dia tidur diluar begini?" batin somi.

"Lia kau baik-baik saja?" haechan juga terlihat panik melihat keadaan lia sekarang.

"Dia demam oppa" somi memegang dahi lia yang terasa panas, tubuh lia meringkuk kedinginan. "Oppa bawa ke dalam kamarnya, biar aku yang akan menghubungi dokter untuk segera datang ke sini"

Haechan segera mengangkat tubuh lia ke dalam kamar dan menyelimutinya. Wajah lia terlihat pucat, sebenarnya apa yang terjadi padanya sampai seperti ini.

Somi masuk ke kamar lia membawa kain dan air hangat untuk mengompres lia.

"Demamnya sangat tinggi oppa" panik somi, setelah mengompres dahi lia beberapa kali.

Tak lama, bel apartemen berbunyi. Haechan memastikan jika dokter sudah datang.

"Disini dokter" haechan kembali dengan seorang dokter yang mengikutinya masuk.

Somi menjauh dari sisi lia memberikan ruang untuk dokter memeriksa keadaannya.

"Anda tidak perlu khawatir, pasien hanya kelelahan dan asam lambungnya sedikit naik karena tidak makan dengan teratur. Saya sudah memberinya obat penurun panas, jika nanti demamnya tidak juga turun, kalian bisa membawanya ke rumah sakit" ucap dokter setelah selesai memeriksa lia.

"Tolong untuk menjaga pola makan pasien dan jangan membiarkannya terlalu banyak pikiran, keadaannya akan mudah down karena kondisinya yang tidak stabil" lanjut dokter.

"Terima kasih dokter, kami akan memperhatikan apa yang dokter katakan tadi" jawab haechan.

"Baiklah saya permisi sekarang" haechan mengantar dokter keluar. Somi kembali duduk disamping lia dan mengganti kompresnya.

"Somi" panggil haechan.

"Oppa, aku akan disini sampai keadaan lia eonnie membaik. Oppa berangkatlah ke kantor" ucap somi.

"Baiklah, jika terjadi sesuatu hubungi oppa segera" haechan mengusap kepala somi, "jangan terlalu panik, dokter bilang lia baik-baik saja"

Somi mengangguk, "jangan katakan keadaan lia eonnie pada renjun oppa dulu, dia pasti akan panik. Nanti setelah keadaan lia eonnie membaik aku akan menghubunginya" ucap somi pada haechan.

"Baiklah, oppa pergi sekarang"

Somi merawat lia dengan sangat baik, dia menunggu di samping lia dan tidak meninggalkannya.

"Renjun" gumam lia.

"Lia eonnie" somi mengerti jika lia sangat merindukan renjun sekarang, bahkan saat dia tidak sadarkan diri seperti sekarang, dia tetap mengingat renjun.

Lia kembali tenang, sepertinya dia kembali tertidur. Somi kembali mengecek suhu tubuh lia, dia merasa lega karena panasnya sudah sedikit turun sekarang.

SWEET ROOMMATE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang