tigabelas

22.5K 3.5K 334
                                    

Haiiii aku comeback nihhh xixiixi

Sebelum baca minta uang parkirnya dulu dong, cukup tekan bintang dan beri komentar

Tandai typo fren😭 ku sering banget typo keknya😭 maafken kalau buat mata kalean sakit ya😭

Sebelum itu aku mau jelasin dulu kalau si Rayhan sama Reyhan itu kembar sejanin sepibu😭 ya kali g kembar tapi tinggal serumah😭 ntar di kira maho lagi😭

Oke langsung aja cusssss ngengggggggggggg💨💨💨💨

Happy reading

Reyhan dan Rayhan menatap datar bocah didepan mereka, sedangkan sang empu yang ditatap hanya menunjukan wajah tanpa dosanya.

"Hehe, maaf, nggak sengaja Anala tuh," ucap Anala sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Kenapa bisa jadi kayak gini sih bocilllllllllll?" tanya Reyhan gemas, pasalnya kondisi dapur sudah seperti kapal pecah.

"Tadi mau ambil ciki tapi nggak sampai ya udah Anala susun aja baskom-baskomnya buat naik eh belum sempet Anala naik baskomnya udah pada jatuh duluan," jelas Anala menyengir lebar.

"Emang pada dasarnya Lo nggak bisa di suruh ke mana-mana sendiri." Reyhan menarik lengan Anala menuju ruang tamu, sedangkan Rayhan mengambil p3k untuk mengobati lengan bocah itu yang sedikit tergores.

"Sini Bang Ray obatin." Anala mengulurkan lengannya lalu Rayhan mulai mengobati luka tersebut.

"Bang Rayhan ganteng deh, nggak kayak Bang Rey jelek."

Reyhan mengelus dadanya. "Sabar banget gue mah cill."

"Emang harusnya gitu, karena orang sabar itu pantatnya pasti lebar," ucap Anala dengan kepala yang mengangguk-angguk.

"Terserah cil terserahhhhh."

"Bantuin Mama," ucap Rayhan membuat Reyhan mengeryitkan dahinya.

"Siapa gue?" Reyhan menunjuk dirinya sendiri.

"Menurut Lo?" Reyhan mendengus lalu beranjak menuju dapur membantu sang Mama membereskan dapur.

Drtttttt ... Drttttt ... Drttttt

".........."

"Kenapa?"

"........."

"Kapan?"

"..........."

"Anala?"

"........"

"Oke."

Tut.

Rayhan menatap Anala lalu menggendongnya menuju dapur.

"Markas."

Reyhan dan Dania menoleh.

"Sekarang banget? Anala?"

"Nginep."

"Mom anakmu ini mau ke markas dulu, nitip bocil satu ini ye," ucap Reyhan menunjuk Anala lalu menyakini tangan sang Mama dan berlari ke luar.

"Anala di sini sama Oma, Bang Rey mau ke markas," ujar Rayhan menurunkan Anala.

"Kenapa Anala nggak boleh ikut?"

"Udah malem." Anala mengangguk lalu Rayhan berlari ke luar rumah setelah menyakini sang Mama.

Lima belas menit kemudian Rayhan sampai di markas. Setelah turun dari motor pemuda itu segera menghampiri sahabatnya yang tengah duduk melingkar dengan ekspresi serius.

WELFORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang