tigapuluhdua

13.2K 2.2K 324
                                    

allohaaaa

Setelah drama keluarga yang melelahkan tadi kini ketujuh manusia itu tengah mengerjakan pr sambil mengemil beberapa Snack.

"Cil, Lo nggak sakit hati apa?" tanya Haidar membuat Anala yang tadinya fokus menghitung langsung menoleh.

"Apa? Liver? Hepatitis? Enggak tuh," jawab Anala membuat mereka melotot.

"Nggak gitu maksudnya bocil, maksud gue tuh, Lo nggak marah atau kecewa gitu sama keluarga Lo tadi?"

Anala menggelengkan kepalanya. "Kecewa itu apa?"  tanya Anala membuat bibir Haidar membulat.

"Lo nggak tahu cil?" Anala menggeleng.

"Ya udah kalau nggak tahu." Anala memutar bola matanya malas lalu kembali mengerjakan soalnya.

Brakkkk

Reyhan melempar bukunya membuat Anak tersentak kaget. "Bang Rey nggak sopan!" jerit Anala membuat Reyhan meringis.

"Kenapa bukunya di lempar sih?!" tanya Anala sebal.

"Males cil, susah tuh mtknya, mending ntar aja nyontek Daffa," jawab Reyhan santai lalu memakan snacknya.

"Bang Rey nyontek tidak selamanya indah bang Rey!"

"Bodo amat gue nggak peduli, gue nggak bisa ngerjain," ucap Reyhan final.

"Bang Rey itu bisa ngerjain, cuma Bang Rey males aja makanya bilang nggak bisa," ucap Anala sambil mengambil buku tulis Reyhan yang tergeletak di sisinya.

"Biarin aja cil biarin, orang madesu kek gitu nggak usah dipikirin," ujar Habibi membuat Reyhan mendengus.

"Madesu apa?" tanya Anala.

"Lo nggak tahu madesu cil?" tanya Habibi yang dijawab gelengan oleh Anala. "Wah parah cil, kurang update Lo, padahal itu udah dari jaman baheula, madesu itu masa depan suram."

Anala menganggukkan kepalanya. "Oh masa depan suram toh."

"Udah deh cil mending Lo diem, ngomong Mulu dari tadi," gerutu Reyhan.

"Apa sih Bang Rey, orang juga mulut-mulut Anala bukan mulut Bang Rey," balas Anala sengit.

"Anala," tegur Rayhan membuat Anala mendengus.

"Kembaran Bang Ray tuh ngeselin, mending disuruh jadi pengasuhnya monkey aja biar lebih bermanfaat," ujar Anala sebal.

"Apaan dah cil, nggak nyambung." Reyhan melempar Snack itu ke arah Anala membuat bocah satu itu berteriak sebal.

"BANG REY NGESELIN!"

"Rey! Anteng bisa?!" bentak Daffa sebal, sahabatnya yang satu itu memang tak bisa diam, padahal kembarannya anteng.

"Iye iye om iye, anteng nih gue anteng," ucap Reyhan lalu memakan snacknya sambil memainkan handphone.

"Anala udah selesai," ucap Anala lalu membereskan bukunya dan menaruhnya pada meja belajar.

"Cepet amat cil, gue aja baru dapet dua nomor," ucap Haidar sambil menggelengkan kepalanya.

"Dia jenius nggak kayak Lo yang Goblokius," ucap Rahsya.

"Ngeselin Lo, goblok-goblok gini gue juga punya otak."

"Sinting."

-o0o-

Sorenya ketujuh anak manusia itu tengah berada di markas Abelard. Mereka di sana hanya menuruti kemauan si bocil yang ingin membuka kado ulangtahun dari anggota inti Abelard di sana.

WELFORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang