duapuluhtiga

16.8K 3K 478
                                    

Haiiiiii

Maaf kalau up nya lama.

Jangan lupa tandai typo guyss, ku sering banget typo keknya.

Oke seperti biasa sebelum baca aku minta uang parkirnya dulu cukup tekan tombol bintang dan berikan komentar.

Kalau udah gasssss

Setelah mengelilingi mall yang penuh dengan drama dan keajaiban, kini mereka sudah berada di basecamp Abelard dengan keadaan basah kuyup karena ke hujanan. Sebenernya bisa saja mereka pulang ke asrama tapi hujan yang semakin deras dan perjalanan yang masih jauh membuat mereka lebih memilih berhenti di markas yang lokasinya tidak jauh dari tempat di mana mereka kehujanan.

"Harusnya kita kalau pergi-pergi pakai mobil sih," ucap Rahysa memecah keheningan di antara mereka.

"Salah Lo sih bang, udah tahu bawa bocil masih nekat bawa motor," sahut Gavriel yang diangguki Yoga.

"Kita nggak tahu kalau bakal hujan, kalau semisal tahu kita juga pasti bawa mobil," ujar Habibi sambil menggosok rambutnya yang basah dengan handuk.

"Anala suruh mandi dulu aja Daff, kasihan udah menggigil gitu," ujar Arsa membuat mereka menatap ke arah Anala yang masih kedinginan dengan handuk yang menutupi badannya.

"Siapin air anget."

"Ayo mandi bareng gue cil," ajak Reyhan membuat mereka semua menatap pemuda itu tajam.

"Gila Lo? Anala bisa mandi sendiri," ujar Rayhan sambil menuntun Anala ke arah kamar mandi.

"Rayhan bapakable banget nggak sih?" tanya Habibi entah pada siapa.

"Iya, Rayhan walaupun begitu udah cocok jadi calon imam, tapi sayang banget kan nggak ada calon makmumnya," timpal Reyhan yang langsung mendapat timpukan di kepalanya.

"Dia open makmum di Ig aja langsung pada ngumpul, beda lagi kalau gue yang buat begitu," ujar Habibi.

"Nggak waras Lo pada." Rahsya menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

"Apa sih Sya? Apa? Kita nggak waras dibagian mananya coba?" tanya Habibi sebal dengan wajah tertekuknya.

"Semuaaaaaa, semua yang kalian lakuin itu nggak ada yang benerrrrrr," ucap Rahsya sebal.

"Capek bang? Sama kok gue juga?" Gavriel berucap sambil menghadap Daffa yang sedari tadi diam tak membuka suara.

"Daff, coba deh Lo ngomong apa gitu," ucap Reyhan berbalik menatap Daffa yang hanya diam.

"Apa?"

"Coba Lo ngomong apa gitu loh." Reyhan membenahi duduknya.

"Apa?"

"Astaga Lo conge ya Daff?!" pekik Reyhan yang hanya ditatap datar oleh si empu.

"Nggak!"

Gavriel dan Rahsya mengusap wajahnya frustasi, mengapa mereka harus terjebak dengan orang-orang yang otaknya disumbangkan seperempat.

"Rey, di sini yang salah itu Lo sebenernya," ujar Rahsya membuat mereka yang masih dalam mode otak ngebug menoleh.

"Hah?"

"Lo tadi nyuruh Daffa bilang 'apa' gitu, jadi nggak salah kalau dari tadi Daffa cuma bilang apa," sambung Rahsya sambil menekan kata 'apa'.

"Gimana sih anjir otak gue ngebug banget," ucap Habibi sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Jangan kan Lo Hab, gue aja ikutan ngebug," ucap Haidar dengan wajah cengonya.

"Gue sebenernya pengen ikut nyalahin Daffa, tapi gue takut kena bogem njem," bisik Yoga pada Reyhan.

WELFORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang