Sore ini rumah tampak sepi pulang tampak Malik duduk sendiri di samping rumah membaca Koran terlihat ia menikmati, sambil ditemani kopi pahit yang ia buat sendiri rumah sepi karena anak-anak dan Delia pergi ketempat orang tuanya.Delia sudah sampai ditempat orang tuanya, ia di sambut hangat oleh Bapak dan istri Darman kakaknya.
"Cuma sama anak-anak kesininya?"
"iya Bapak" ujarDelia, sambil
meletakan oleh-oleh di meja.Tak lama anak-anak Delia bersenda gurau senang karena sudah sampai di rumah Kakek nya.
"Kakek tadi di jalan seru lho aku melihat Badut ", ujar si bungsunya Delia.
"Lucu ya.."
"Iya"
Merekapun berlari-lari sambil terik-teriak menikmati udara sore ditempat kakeknya.
Delia tak banyak bicara, ia menuju dapur melihat ayuk iparnya
"lagi apa yuk" ucap Delia
"ini lagi memetik kacang panjang untuk kita makan malam nanti" jawabnya."Aku suka juga makan kacang panjang apalagi kalau di tumis dengan ikan teri wah makannya jadi nambah terus" uiarnya.
"Makanya Ayuk masak sayur kacang panjang sebab tahu kalau Delia suka masakan ini "
Dan merekapun masak bersama-sama di dapur dirumah Bapak. Suasananya masih sama seperti dulu Cuma sedikit berubah tatanan ruangan dirubah.
Delia bersyukur karena ada kakak dan istrinya yang selalu menjaga Bapak. Dan mau merawat dan tinggal bersama sehingga kalau ada apa-apa paling tidak ada yang menemaninya.
Delia menunggu kedatangan kakaknya Dirman belum juga pulang padahal ada yang harus ia ceritakan tentang keadaan dirinya dan Malik.
Waktu sudah menunjukkan pukul 05.00 sore, terdengar ada suara mengucapkan salam
" Assalamualikum" suara kak Dirman
"Waalaikumsalam"jawab Delia
Kak Dirman dari kebun mengarap sawah dan kebun karet Bapak, ia langsung ke dapur menggambil air dan menyapa Delia " jam berapa datangnya Dek " ujar Dirman
"Jam satu siang tadi kak" jawab Delia
Setelah mencuci tangan dan kaki Dirman duduk di kursi ruang tengah, tampak disitu ada Bapak dan Istri Dirman sementara anak-anak Delia sudah main diluar. Mereka cepat sekali akran dengan tetangga kanan-kiri Bapak.
Sambil menikmati ubi goreng hasil tanaman Bapak, Dirman bertanya"tidak ikut suamimu?"
"Tidak kak" jawab Delia.
Delia kesini tadi naik angkutan umum hal yang tak pernah ia lakukan dan akhirnya sampai juga di rumah Bapak.
"Ada apa dek dak biasannya kamu seperti ini datang tidak sama suami?" Dirman mulai penasaran."ia kak akhir-akhir ini aku khawatir dan takut dengan keadaan rumah tangga kami" ujarnya.
Delia pun mencertikan keadaan rumah tangganya peri hal Malik yang sudah berubah. "Delia sakit dan menangis merasa tak dianggap oleh Malik. Malik terlalu sibuk dengan aktivitasnya sendiri ketika pulang kantor ia udah lelah pergi tidur setelah itu ia main bulu tangkis hobi barunya" ujarnya.
Dirman mendengarkan dengan seksama apa yang dikatakan adiknya. Ia memberikan solusi untuk "Dek sabar mungkin Malik lelah ia butuh istirahat hilangkanlah perasaan khwatir dan takut kehilangan yang berlebihan biar Maliknya nyaman ketika ada disisimu" ujar Dirman.
Delia mendengarkan nasehat kakaknya dengan menikmati minum the dan ubi goreng buatan istri kakaknya.
Sementara Bapak bermain dengan anak-anak di halaman samping yang terlihat luas terawatt ditumbuhi aneka macam bunga yang ditata rapid an terawat."Betul juga apa yang di bilang oleh kak Dirman.akan ku praktekan ketika pulang nanti," pikirnya
"Terimakasih kak solusinya " kata Delia kepada Kakaknya.Hari sudah malam namun Delia di kamarnya masih belum bisa memejamkan matanya,ia pun melihat gwainya dan menelpon kawan dekatnya yaitu fitri dan inge.
Pertama ia menghubungi Fitri kawan satu sekolah dari SMP sampai SMA , ia menanyakan khabar kawannya itu ternyata Fitri sekarang masih tingggal di rumah yang lamanya. Delia menceritakan keadaan rumah tangganya dan Firti memberikan solusi sama seperti kakaknya Dirman, Delia berterimakasih karena Fitri sudah perhatianmau mendengarkan keluh kesahnya dan memberikan solusi juga.
Lalu ia menghubungi Inge, Inge teman kuliahnya waktu ia masih kos Delia se kos an bahkan sekamar dengan Inge. Inge selalu ada ketika Delia ada masalah ia juga sering memberi masukkan ketika ia kuliah dulu, dan saat ini Delia menghubunginya Inge sangat senang sekali bisa berkomunikasi dengan Delia" ngomong - ngomong ada apakah Delia telpon tidak biasannya"ujar Inge.
"Kangen " jawab Delia
"Iya udah lama kita tidak bertemu Delia udah berapa tahun ya kurang lebih 1 tahun ". Kata Inge
Delia menceritakan keadaan rumah tangganya seperti yang ia ceritakan dengan Fitri, Inge pun merasa prihatin dengan keadaan Delia, ia pun memberikan solusi untuk Delia biar suami tidak bosan dan merasa nyaman Delia jangan khawatir berlebihan dan menyebabkan cemburu.
Delia harus sadar bahwa sudah mengurusi untuk masa depan anak-anaknya dan harus pitar-pintar menjaga penampilan.
Delia berterimakasih kepada kedua sahabatnya. Karena sudah member masukkan kepadanya dan membuka pemikirannya.
Delia pun tertidur keesokan harinya ia bangun ambil wudu menuju kamar mandi dan salat subuh. Ia merasa pikirannya sudah tenang. Ia iklaskan semua apa yang terjadi pada dirinya, dengan berdoa kepada Allah untuk mendapatkan jalan yang lebih baik.
setelah salat Subuh Delia pun membuat sarapan pagi terlihat ayuk iparnya juga sudah bangun mereka pun membuat sarapan bersama.Sebaskom kecil nasi goreng dengan ditemani telur dadar mereka pun sarapan bersama.
Rencana Delia hari ini akan pulang sekitar jam sepuluh . tapi disaat mereka sarapan pagi ada suara mobil anak-anak Delia sudah taka sing denger suara itu.
"Bu Ayah jemput" ujar Rio
KAMU SEDANG MEMBACA
DELIA
General FictionDelia Kurniawati, ibu rumah tangga usia 34 tahun lahir dari keluarga yang sederhana. Ia anak keempat dari lima bersaudara. Delia menikah dengan Malik, rumah tangganya rukun, harmonis dan dikaruniai dua orang anak. Membuat Ayah dan Kakak, Adiknya bah...