Sore itu Delia dan anaknya jalan ditemani Malik, hal yang mulai dilakukan kembali setelah beberapa bulan tidak. Hal ini disebabkan kesibukan Delia dan Malik sehingga membuat mereka jarang berkumpul.Sejak kejadian yang menimpa rumah tangganya Delia dan Malik mulai berubah. Dijadikan pelajaran dan intropeksi diri bagi mereka berdua, tampak bahagia dari wajah mereka.
"Ayah itu ada tukang bakso yo beli" ujar Rio.
"Ayo...kita makan disana aja ya Mas?" tambah Delia.
"oke sapa takut ", ujar Malik.
Mereka pun menuju kea rah tukang bakso terlihat meja di tempat itu nyaris penuh tinggal tersisa dipojokan tempat bakso tersebut. Delia menuju kearah di ikuti Malik dan anaknya setelah mereka memesan bakso dan es campur.
"Bu aku ga mau es campur, maunya teh botol," ujar Rio.
"Ya ambillah," jawab Delia. Rio pun barjalan menuju lemari minuman yang terdapat teh botol.
Belum baksonya datang teh botol di depan Rio sudah mau habis. Dari kejahuan terlihat sepasang mata melihat keakraban Delia dan Malik.
Gadis cantik itu adalah Sinta, walau sempat berdesir hatinya karena pernah deket dengan Malik namun ia berusaha mengatur emosi dirinya. Dan saat bersamaan Delia dan Malik melihat Sinta.
Mereka sama-sama melihat, Delia mencoba mengontrol keadaan dirinya perasaan tiba-tiba bergejolak kembali teringat kejadian yang menyakitkan namun ia berusaha bisa menguasai dirinya.
Malik maklum dengan sikap Delia, "Dek aku punya rencana ,"
"Rencana apa Mas", Jawab Delia.
"Bagaimana kalau Sinta aku kenalkan dengan kawan Mas, sapa tahu mereka berjodoh" ujar Malik."Iya bagus itu" ucap Sinta.
Terlihat Sinta menuju kearah mereka berdua walau nampak malu, Sinta mengatakan "Maafkan aku Delia, Mas Malik ternyata aku salah selama ini telah menggangu rumah tangga kalian berdua, jujur aku malu atas kepiawaian Deliia yang begitu sabar, ikhlas, pekerja keras menjalankan aktivitas rumah tangga dan bekerja di percetakan membantu suami dan keluarga, sungguh wanita yang luar biasa,"Sambil memasukkan tangannya di dalam tas.
Sinta memberikan selembar kertas berwarna pink ternyata undangan pernikahan kepada Malik dan Delia " Datang ya aku akan menikah ," ucap Delia.
" Kapan ya ?" kata Delia."Minggu Depan, tadi awalnya mau ke rumah kalian tapi kebetulan ketemu di sini" ujar Sinta.
Sinta pamit dan berlalu dari mereka.
" Maafkan aku juga Dek...Percayalah padaku sayang aku masih sangat mencintai dan menyayangimu dengan tulus, kalau prasangkamu Mas sudah punya penganti itu hal yang wajar itu semua karena sikap dan tindakanku,"ucap Malik terhadap Delia.
"Aku tidak akan bisa memikirkan orang lain hatiku sudah tertambat padamu aku sangat merindukanmu senyum manismu dan tawamu selalu menemani dalam mimpiku," tambah Malik.
"Dek...percayalah padaku sampai kapan pun aku tetap mencintaimu aku tak mau semua usaha yang kita bina untuk mempertahankan rumah tangga kita sia-sia, ingatlah kenangan yang sudah kita lalui, maafkan dan lupakan kebohonganku selama ini sayang," tambah Malik.
" Ya Mas ku maafkan, aku juga minta maaf sebab aku sadar terlalu fokus pekerjaan sehingga Mas merasa tidak diperhatikan dan menjadi tidak nyaman" ujar Delia.
"Tapi sekarang nyaman kok," ucap Malik sambil menatap Delia.
Tatapan penuh kasih sayang, tatapan yang di rindukan olah Delia selama ini.
Delia tersenyum bahagia ia terlihat senang dengan perlakuan Malik terhadap dirinya.
Semoga Delia dan Malik dapat mempertahankan rumah tangganya dan mereka hidup rukun dan menjadi kelurga yang harmonis.
Akhirnya, Delia mampu mempertahankan rumah tangganya. Sinta, selingkuhan Malik iri dan malu atas kepiawaian Delia yang begitu sabar, ikhlas, pekerja keras menjalankan aktivitas rumah tangga dan bekerja di percetakan.
Perihal Ayah sakit di desa berangsur-angsur sembuh. Ia pun sangat bersyukur dapat membiayai Ayah, Adik dan membantu Kakak - kakaknya yang terkendala ekonomi.
Suaminya meminta maaf dengan tulus, berjanji tidak akan berselingkuh, Delia memberi kesempatan mengingat tekadnya jika menikah harus mempertahankan rumah tangga agar anaknya tak merasakan apa yang dirasakannya. Keluarga kecil Delia bersama Malik pun harmonis kembali.
TAMAT
KAMU SEDANG MEMBACA
DELIA
BeletrieDelia Kurniawati, ibu rumah tangga usia 34 tahun lahir dari keluarga yang sederhana. Ia anak keempat dari lima bersaudara. Delia menikah dengan Malik, rumah tangganya rukun, harmonis dan dikaruniai dua orang anak. Membuat Ayah dan Kakak, Adiknya bah...