8. "Drama"

610 130 33
                                        

"Kita."

"I-iya Suna?"

Gue tatapin wajahnya yang ada di hadapan gue, jarak wajah kita mungkin cuma 5 cm dan gue bisa liat dengan jelas kalo dia lagi gugup sekarang.

Tangannya semakin gue remas erat dan gue tahan ke dinding, ngurung tubuhnya di tubuh gue sendiri.

"Gue mau ngomong serius sama Lo."

"Te-tentang apa Su-Suna?"

Gue makin ngeratin pegangan tangan gue, natap dia dalam langsung ke iris mata miliknya yang ada di hadapan gue.

"Hubungan gue sama Lo."

Kesampingin dulu gender dan juga makhluk apa kita. Yang jelas sekarang gue harus bilang ini atau nggak sama sekali.

Kesempatan gue cuma ini.

Perlahan satu tangannya gue lepas abis itu nangkup sebelah wajahnya dan ngedeketin lagi wajah gue ke dia.

Dingin.

Dia dingin, jelas karena dia roh yang entah kenapa bisa gue pegang tapi nggakpapa ini udah cukup.

"Kita."

"Iya, Suna?"

"Gue- Aku mau jujur."

"Ju-jujur kenapa? Suna kenapa?"

Perlahan gue narik nafas, nyiapin diri gue buat sekarang.

Gue harap ego gue nggak ngehancurin momen ini.

"Sejak kita berdua bertemu, aku udah ngerasa hal asing padamu." Pipinya gue elus perlahan make jari telunjuk gue sambil sesekali nabrak bibir pucatnya.

"Ma-maksudnya?"

Gue senyum ke arahnya, tangannya yang masih gue cengkram gue lepas juga dan nyisir rambut gue ke belakang sambil ngacak dikit sambil nutup mata.

"Debaran jantungku makin kuat tiap aku liat kamu, serta kenyamanan yang kamu beri saat kita berdua. Dan saat itu pula aku tahu satu hal, apa yang sebenarnya terjadi padaku."

Perlahan kelopak mata gue buka dan natap ke Kita lembut, "Kamu mau tau?"

Kita ngangguk, "Y-ya."

"Ahaha, itu cinta. Yang artinya aku jatuh hati pada ke kamu."

Kedua sisi wajahnya gue tangkup dan ngedeketin lagi wajah kami sampai hidung kami bertemu.

"Aku jatuh cinta padamu."

"Su-Suna?"

"Bagaimana denganmu?"

"A-aku... Aku juga."

"Juga apa hm?"

Gue senyum ke arahnya, bisa gue liat dia yang tiba-tiba kesentak gara-gara hal itu.

"Aku juga jatuh cinta sama Suna."

Senyuman gue makin lebar pas dia bilang gitu, akhirnya.

Perlahan gue mulai nutup mata abis itu secara perlahan ngedeketin wajah kita berdua. Gitu juga kea Kita yang juga nutup mata dia.

"Oke, cukup makasih akhirnya gue apal dialog gue."

"EEEEEEEHHH?!!!!!"

~SunaKita~

"BWAHAHAHAHAHA LO KIRA GUE BAKAL NYIUM LO?! WAHAHAHAHA."

"HA-HABIS SUNA KEA GITU TIBA-TIBA PAS PULANG SEKOLAH KAN AKU KAGET!!"

Setan Nyasar (SunaKita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang