"Hoam, Ugh.."
Jake melenguh pelan, matanya terus mengerjap pelan menyesuaikan cahaya yang mulai masuk pada retina matanya.
"Bangun, Jake. Hari ini.. Kamu sekolah, 'kan?"
Jake hanya menganggukan kepalanya, masih setengah tersadar. Tiga detik kemudian ia baru tersadar, "Ini hari Minggu, Hoon. Gak ada yang sekolah dihari Minggu,"
Sunghoon memanggut, lalu dia membawa dirinya menuju jendela kamar Jake yang terbuka lebar.
Wajahnya terkena sinar matahari, membuatnya terlihat seperti berkilau. Poni rambutnya juga ikut tersibak akibat terkena angin, menambah kesan tampan seorang Sunghoon dipagi hari.
Jake yang baru terbangun sekarang langsung merasa segar. Tapi dia tetap enggan untuk bangun dari acara berbaringnya.
"Jake, gak mau coba Jogging?"
Sunghoon bertanya sambil mengalihkan pandangannya, melihat kearah dimana Jake berbaring. Membuat pemuda yang sedari tadi menatapnya itu menjadi salah tingkah sendiri.
"Gak deh, males bangun." Jawabnya sambil membuang muka.
Sunghoon yang mendengarnya reflek mendengus, "Come on, Jake. Apa perlu saya gendong?"
Jake hanya mengendikkan bahunya acuh, tidak ada niatan untuk bangun dan menjawab pertanyaan Sunghoon sama sekali.
Lima detik kemudian, Jake merasakan tubuhnya melayang. Ternyata Sunghoon benar-benar menggendongnya. Dengan ala koala.
Pemuda itu membawa Jake sampai kedepan lemari baju. Lalu menurunkan tubuh Jake saat sudah sampai disana.
"Ayo ganti baju, perlu saya gant─"
"Gak usah! Gue bisa ganti sendiri! Makasih tawarannya,"
Sunghoon mengangguk, lalu berjalan menjauhi Jake sekaligus membelakanginya. Memberi ruang untuk Jake mengganti bajunya.
Jake segera mengambil baju dan mengganti bajunya, kalau kelamaan dia takut jika Sunghoon tiba-tiba akan berbalik badan.
"Finish!" Ucapnya seraya menaruh piyamanya pada tempat tumpukan baju kotor.
"Ayo berangkat!" Jake menarik pergelangan Sunghoon dengan riang. Padahal tadi dia yang malas untuk pergi Jogging.
"Eh sebentar, lo gak boleh keluar rumah kayak gini."
Jake berlari kecil menuju lemarinya, lalu tangannya mengambil salah satu Hoodie putih miliknya. Setelahnya ia menghampiri Sunghoon dan memberikan Hoodie itu.
"Ganti pakai Hoodie aja, biar telinga kucing lo gak keliatan. Sekalian biar samaan kayak gue, hehe."
Sunghoon membuka kaus putihnya, lalu mengambil dan memakai Hoodie yang ada ditangan Jake.
Jake terkesiap, dia menahan nafasnya saat melihat tubuh toples milik Sunghoon. Ya walaupun sejak kemarin dia sudah sering melihat Sunghoon shirtless, tetap saja Jake terkejut jika tiba-tiba Sunghoon membuka baju didepannya.
"Jake? Ayo," Sunghoon membuyarkan lamunan Jake, tangannya menahan pergelangan Sunghoon yang sudah ingin berjalan lebih dulu.
"Sebentar! Pakai tudungnya dulu,"
Tangan Jake bergerak untuk menaikkan tudung Hoodie Sunghoon, lalu jari-jemari merapihkan rambut milik Sunghoon dengan telaten.
"Nah, udah! Let's go!"
Jake melompat kecil mendahului Sunghoon, dan Sunghoon mengekorinya dari belakang.
******
"Hosh, hosh.. Capek banget!"
Jake mengatur nafasnya sambil bertumpu pada lututnya, kelelahan sehabis berlari memutari alun-alun yang besarnya minta amplop.
"Hoon, gak capek?" Tanya Jake saat melihat Sunghoon yang nampak biasa-biasa saja.
Sunghoon menengok, "Gak tuh, emangnya kamu capek banget?" Tanyanya balik.
Yang ditanya mengangguk, "Banget! Bisa-bisanya lo gak ada capeknya,"
Sunghoon terkekeh, lalu sorot matanya kembali menjelajahi sekitarnya.
"Jake, orang-orang kok pada ngeliatin saya?" Tanya Sunghoon. Dia keliatan sedikit risih.
Jake reflek mengikuti arah pandang Sunghoon, melihat ke sekeliling mereka beristirahat.
Benar saja, ternyata banyak orang yang melihat Sunghoon sambil senyum-senyum gak jelas. Mayoritas betina.
"Ih," Jake berjalan mendekati Sunghoon, lalu melingkarkan kedua tangannya pada pinggang Sunghoon dengan tiba-tiba. Terlihat sangat posesif.
Wajahnya ia hadapkan kearah orang ramai, alisnya ikut menukik. Mimik wajahnya seakan berkata, 'Punyaku, gak boleh liat-liat apalagi jadi konsumsi umum!' Oke.
Cara yang Jake lakukan saat ini ternyata ampuh, semua orang yang tadi melihat Sunghoon langsung membuang muka. Ada juga yang langsung beranjak pergi darisana.
Jake tersenyum puas melihatnya. Dia ingin melepaskan pelukannya, namun Sunghoon malah menahan pinggangnya menggunakan satu tangan.
Kali ini Jake tidak berontak, dia malah mengeratkan pelukannya dan menyenderkan tubuhnya dipelukan Sunghoon. Lama-kelamaan dia mulai nyaman dengan posisi ini.
"Jake, lo.. Selingkuh? Gue gak nyangka,"
maaf banget up lama! harusnya aku udah update dari 2 atau 3 hari yang lalu, tapi draft aku yang udah 400+ words malah hilang semua. jadilan aku sempet mogok ngedraft cerita ini selama beberapa hari T__T.
ꗃ. nuteezla,
October, 2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
(✓) vestigial, sungjake.
Fiksi Penggemar(fantasy!hybrid) fiction just an illusion. but his feelings for his hybrid are real. ⚠️ (top!hoon; bot!jake). just a little bit Fantasy. HIGH RANK; ⌲ 1 in Jaeyun [06/11/21] ⌲ 1 in Jaywon [13/12/21] ⌲ 2 in Sungjake [22/01/22] ⌲ 2 in Jaywon [12/12/2...