ꗃ. nineteen

3.5K 648 49
                                    

Vote & Comment yukk!! >__^







.























Jake memandikan Sunghoon.

Dalam wujud manusia.

Beneran.

Jake gak ingkar janji, dia beneran nepatin syarat tijel yang Sunghoon berikan. Daritadi matanya merem terus, tak lupa merafalkan umpatan di dalam batin.

Sesi mandinya udah selesai daritadi, kini Jake tengah menyiram tanaman di halaman depan. Hitung-hitung bantuin Bibi, sekalian tebar pesona biar dikira anak rajin sama tetangga.

Sesekali dia ngekiw jika ada cewek lewat depan rumahnya, nyiul gak jelas sambil naik-turunin alis. Bikin siapa aja yang liat bakal ilfeel duluan.

Suara gemericik air dari selang memenuhi indra pendengarannya, diselingi dengan suara motor tetangga yang lagi di panasin sambil di gas-gas gak jelas. Anjing berisik banget.







Brum! Brum!

Demi burung asli punya bapak, sumpah ini berisik banget anjrit. Seketika telinganya berubah jadi gendang beneran, pengang banget.

Matanya sinis melihat ke arah tetangga yang lagi manasin motor itu, dan sialnya rumahnya berhadapan sama rumah dia. Mana orangnya spesies bapack-bapack tatoan yang suka pake baju lengan buntung. Palanya gundul mengkilat, ditambah kumis yang tebal dan lentiknya ngalahin bulu mata biduan dangdut.

Jake gak tau itu motor baru apa gimana, yang pasti sekarang bising banget karena di gas nya gak nyantai. Jake pengen doain itu motor tiba-tiba ngacleng ke depan karena di gas terus, tapi gak jadi setelah inget rumahnya berhadapan sama orang itu.

"Anjingg, berisik banget brengsek." Umpatnya.

Jake buru-buru nyelesain acara siram-menyiram tanamannya, dan sesekali dirinya menengok ke belakang. Lebih tepatnya ke arah kamarnya yang berada di lantai dua.

Sekilas Jake mendengar suara grasak-grusuk darisana, pasti ulah Sunghoon. Karena dirinya takut jika barangnya ada yang rusak, dia buru-buru mematikan keran dan berjalan menuju kamarnya setelah selesai dengan urusan menyiramnya.

"Sampe barang gue ada yang rusak, gue jamin dia bakal jadi kucing tuna wisma." Gumamnya.






Cklek..

"Sung─"

"─Hoon??"

"Sunghoon?"

Ucapan Jake sempat terpotong karena indra penglihatannya tak menemukan Sunghoon pada seisi kamarnya sewaktu dirinya mengedarkan pandangan. Dia malah menemukan jendela kamarnya yang terbuka lebar, begitupun hordengnya.

Lekas dia menghampiri jendela terbuka itu, dirinya menemukan beberapa cakaran kucing yang membekas pada jendela kayunya.

Jake ngebug + ngeblank seketika, ini maksudnya apa?

Tak berselang lama, acara ngebug nya selesai. Pikirannya langsung tertuju pada Sunghoon, apa ini bekas cakaran miliknya? Dan kemana pemuda itu pergi?

"Sunghoon!"

Shit, Jake baru sadar ada sebuah tangga diluar jendela kamarnya. Dia segera berlari keluar kamar dan rumah, guna mencari keberadaan Sunghoon.

Hanya dengan memakai kaus oblong putih, celana training hitam, dan sandal jepit warna abu-abu. Dia berlari menyusuri komplek rumahnya. Celingukan kesana kemari dan terkadang tak memperhatikan arah depannya.

Hampir saja dia terserempet motor atau mobil yang berlalu-lalang di dalam kompleknya itu. Jika saja kendaraan itu tak sigap menginjak atau menekan rem, bisa-bisa Jake benar-benar terserempet atau bahkan tertabrak.

Sesekali dia tersandung bebatuan kerikil, membuat kakinya terasa sedikit sakit. Jalannya jadi sedikit pincang, tapi dirinya tetap memaksakan untuk setengah berlari.

Ntah efek panik atau apa, Jake reflek menggigiti kuku-kuku jarinya sembari masih terus mencari Sunghoon. Hingga dirinya berhenti pada sebuah halte, namun bukan halte yang biasanya ia gunakan untuk naik bus.

Jake mengedarkan pandangannya, harap-harap Sunghoon masih ada di sekitaran dalam komplek. Kemudian netranya terhenti pada seseorang yang tengah membelakanginya, berdiri tak jauh darinya.

Orang itu terlihat seperti sedang... Menendang-nendang sesuatu?

Langkah Jake terbawa menuju sesosok yang tengah membelakanginya itu, kakinya melangkah tanpa persetujuan darinya. Saat sudah dekat, kedua bola matanya membulat terkejut.

"Fuck, kucing gue woy!"









PUK!!

"BERANI-BERANINYA LO BIKIN KUCING GUE TERKAPAR KAYAK GINI, HAH??!?! MINGGAT LO!!"

"MINGGAT ATAU GUE LEMPAR PAKE SENDAL GUE YANG SATU LAGI???!! MASIH BERANI LO?! ANDO ASLI NIH BOS!!"

"Sekali kena aja pipi lo udah benjol, kalo dua kali bisa-bisa pipi lo mirip hidung pinokio! MINGGAT GAK??!!"

Tepat setelahnya, orang asing bertudung hoodie itu beneran minggat sambil nundukkin kepalanya. Ntah efek takut warga denger teriakan Jake, atau malah dia sendiri yang gak kuat sama congor toa nya Jake.

Setelah orang itu benar-benar lenyap dari penglihatan Jake, pemuda itu langsung berjalan mendekat dan berjongkok di hadapan Sunghoon kucing.

Jake gak tau apa yang udah dilakuin orang tadi terhadap Sunghoon kucing, yang pasti sekarang kucing itu dalam keadaan terkapar tak berdaya.

Sebagian bulunya yang sebelumnya berwarna putih bersih, sekarang berubah menjadi putih dengan noda coklat bertebaran di seluruh bulunya. Sumpah demi apapun, dan bukannya Jake mau meledek, tapi ini dekil banget. Serius.

Setelah di perhatikan lebih jelas, leher kucing itu ternyata mendongak ke atas terus-menerus. Jake jadi tambah khawatir karena hal itu.

Dirinya langsung menggendong Sunghoon kucing dengan sangat amat perlahan, takut-takut jika akan menambah cidera parah. Tubuh kucing itu di dekap hangat, bulu bagian perutnya di usap halus secara sekilas.

Tanpa aba-aba, Jake langsung berlari menuju luar komplek guna mencari taksi untuk membawa Sunghoon kucing menuju Vet. Berhubung juga blok rumahnya tak terlalu jauh dari area jalan raya.

Puji syukur, langsung ada sebuah taksi yang melintas saat Jake sampai di halte sana. Setelah masuk ke dalam mobil dan menyebutkan kemana tujuannya, taksi itu mulai melaju dengan sedikit ngebut.

Jake menatap Sunghoon kucing yang berada di dalam dekapannya dengan mata berkaca-kaca, saling beradu tatap dengan kedua bola mata tajam milik Sunghoon.

Kemudian wajah kucing naas itu ia kecup dengan sayang, bertepatan dengan bulir air matanya yang mulai menetes. Kecupan nya cukup lama, lalu dia membisikkan sesuatu pada telinga kucing Sunghoon.

"Maaf, aku bukan kayak Tuan atau Majikan lain yang bisa jagain peliharaannya dengan baik. Maaf karena ceroboh."

"Aku payah,"



































































───────

mau happy ending atau sad ending?? aku fleksibel ngikut apa kata kalian, dan semoga engga kena badut yaa. hehe :3

ꗃ. kinderjay,
December, 2021.

(✓) vestigial, sungjake. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang