ꗃ. fifteen

4.2K 669 20
                                    

Pemakaman sudah selesai dilakukan, namun Jake masih tak ingin pergi dari gundukan tanah yang masih basah itu. Alias masih baru.

Dia termenung, melamun disertai dengan pikirannya yang berkecamuk. Sunghoon yang melihatnya lantas kembali berjongkok disebelahnya, pemuda itu sedari tadi setia menunggu serta menemani Jake disana.

Benar-benar peliharaan yang setia.

Peliharaan bukan berarti tuyul btw.

Abaikan. Kemudian Sunghoon mengintrupsi Jake untuk segera pergi, "Jake, kamu... Gak mau pulang? Udah hampir empat jam kamu disini,"

Jake menggeleng lesu, raut wajahnya terlihat seperti pupus harapan. Mirip kayak orang yang semangat belajarnya udah meninggoy.

"Nggak mau..."

"Kamu mau disini sampai kapan?"

Jake menengok ke arah Sunghoon dengan bibir yang melengkung ke bawah, menatap wajah Sunghoon dengan melas. Mirip kayak emoji ini; ☹.

"Ayo pulang, kuping dan ekor saya udah sesak."

Ah iya, Jake lupa bahwa Sunghoon bukan sepertinya. Dia jadi merasa bersalah karena terus-menerus berdiam diri disana tanpa memikirkan pemuda di sampingnya.

Kemudian ia berdiri, "Maaf. Ayo pulang," Ajaknya sembari berjalan lebih dulu.

Sunghoon berdiri, mensejajarkan langkahnya dengan langkah kecil Jake. Pemuda itu berjalan sambil menundukkan kepalanya, persis mengheningkan cipta.

"Jake.. Masih sedih?" Tanya Sunghoon.

Jake tidak menjawab apapun selama beberapa saat. Lalu kepalanya mengangguk, "Sedikit." Jawabnya.

Jawabannya 'Sedikit', tapi Sunghoon tetap tidak percaya. Dia masih bisa melihat raut yang penuh akan kesedihan tercetak jelas di wajahnya.

Ia mengedarkan pandangannya, sorot matanya menemukan sebuah mobil yang dijadikan seperti kedai di pinggir jalan. "Jake, yang itu namanya benar kedai? Kedai apa?" Tanyanya sembari menunjuk kedai itu.

Jake mendongak, mengikuti arah tunjuk Sunghoon. Lalu dia mengangguk, membenarkan pertanyaan Sunghoon. "Iya, itu kedai ice cream." Jawabnya.

"Mau kesana?"

Jake menengok menatap Sunghoon, memiringkan kepalanya ke kanan. "Huh?"

Sunghoon menarik tangan Jake menuju kedai ice cream itu dengan sedikit berlari, membuat Jake hampir saja terjatuh karena tidak ada persiapan sama sekali.

"Pelan-pelan! Udah kayak penculik aja,"

Genggamannya di lepas saat sudah sampai di kedai ice cream. Disana cukup ramai, banyak orang yang makan di tempat. Ada yang suap-suapan, ada yang pegang-pegangan, ada juga yang sampai cium-ciuman.

Pipi y.

Uwu beut bgst. Kan Jake jadi pengen... Pengen pulang maksudnya :(

"Hoon, pulang aja yuk."

Sunghoon menggeleng, "Nggak. Kamu gak mau makan ice cream dulu?"

Jake meneguk salivanya saat melihat berbagai macam rasa ice cream di depan matanya. Aduh, kan Jake lemah sama yang manis-manis... Tapi di satu sisi, dia males liat adegan yang manis-manis... Dunia emang gak adil!

"Ya, mau sih... Tapi─"

"Yaudah, ayo beli!"

Yasudahlah, Jake pasrah aja. Dia memesan ice cream dengan rasa Vanilla, dan Sunghoon dengan rasa coklat.

(✓) vestigial, sungjake. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang