Kini jam telah menunjukkan pukul 11.00. Sunghoon dan Jake sekarang sedang berjalan pulang menuju rumah Jake.Mereka berdua memutuskan pulang setelah mengisi perutnya, disalah satu kedai yang dilewati barusan.
Oh ya, perkara pertanyaan Sunghoon dua jam yang lalu, awalnya Jake ngambek gak mau ngomong sama Sunghoon. Tapi makin kesini, ya kayak biasa lagi.
Jake sudah kembali bawel lagi, ngomelin Sunghoon tentang ini dan itu. Yang diomelin mah malah seneng, karna Tuannya itu gak ngediemin dia lagi.
"Hoon, tau caranya mandi 'kan?" Tanya Jake random.
"Tau, tapi lupa." Jawabnya.
Jake memasang wajah keheranan, "Kok bisa lupa? Aneh banget,"
Sunghoon mengendikkan bahunya, "Mungkin efek karna udah kelamaan jadi Kucing."
"Pantesan, bau." Jake mengapit hidungnya menggunakan jarinya.
Sunghoon reflek mengendus tubuhnya sendiri, tapi indra penciuman tidak mencium aroma aneh apapun.
"Gak bau, bohong ya?"
Jake cekikikan sendiri, jarinya sudah tidak mengapit kedua sisi hidungnya lagi.
"Haduh, eh anyway, walaupun lo lupa caranya mandi, lo tetep harus mandi nanti!" Tegas Jake.
"Yaudah, mandiin." Balasnya dengan santai.
Jake spontan membulatkan matanya, "Gak! Gila aja lo,"
Jawaban Jake barusan membuat Sunghoon mengerutkan keningnya, "Kenapa gila?" Tanyanya dengan nada keheranan.
"Y─ya.. Nanti jadi gitu, ya intinya gitu!" Pipi Jake bersemu merah.
Sunghoon mulai paham, dia tersenyum aneh. Tangannya menarik pinggang Jake mendekat, sampai tubuh mereka berdua benar-benar menempel dari samping.
"Dalam wujud Kucing, Jaeyun. Bukan dalam wujud manusia." Ucapnya sambil terus berjalan, terdengar seperti bisikan.
Jake yang mendengarnya benar-benar merasa malu. Ujung matanya menatap Sunghoon, ternyata pemuda itu tengah tertawa kecil sambil menatapnya.
"So, maksud kamu yang nantinya gitu, Apa?" Tanyanya.
Pertanyaannya barusan sukses membuat kedua pipi Jake benar-benar bersemu merah. Tangannya mendorong bahu kanan Sunghoon agar pemuda itu menjauh, lalu dia menatap Sunghoon dengan garang.
"Jangan ungkit itu lagi! Maluu," Jake menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya, kedua kakinya tidak berhenti dan terus lanjut berjalan.
Sunghoon tertawa gemas melihatnya, tangannya membenarkan tudung Hoodie nya yang hampir tersingkap.
Tuk!
Jake merasakan kepalanya seperti menabrak─ tangan Sunghoon?
"Kalo jalan liat-liat, jangan sambil ditutup mukanya." Celetuk Sunghoon.
Jake mendengus sebal, ternyata mereka sudah sampai didepan rumah Jake. Langsung saja dia membuka pagar rumahnya yang super besar itu, lalu menutupnya kembali saat Sunghoon sudah masuk.
Sunghoon melihat ada sebuah mobil mewah terparkir cantik diluar garasi, namun nampaknya Jake tidak menyadari.
Cklek..
"Ja─ Papah?"
Jake sedikit terkejut, dia menemukan sang Papah yang berdiri tepat didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(✓) vestigial, sungjake.
Fiksi Penggemar(fantasy!hybrid) fiction just an illusion. but his feelings for his hybrid are real. ⚠️ (top!hoon; bot!jake). just a little bit Fantasy. HIGH RANK; ⌲ 1 in Jaeyun [06/11/21] ⌲ 1 in Jaywon [13/12/21] ⌲ 2 in Sungjake [22/01/22] ⌲ 2 in Jaywon [12/12/2...